Liputan6.com, Jakarta - Salah satu inovasi terbaru yang mencuri perhatian adalah susu ikan, sebuah minuman protein unik yang dibuat dari daging ikan. Susu ikan ini bukan dihasilkan dari ikan yang diperah, melainkan melalui serangkaian proses canggih yang mengubah daging ikan menjadi minuman bergizi tinggi.
PT. Berikan Bahari Indonesia, yang berlokasi di Kecamatan Kandanghaur, Indramayu, menjadi pionir dalam memproduksi susu ikan yang kini mulai dikenal luas di pasaran.
Baca Juga
Lalu, bagaimana sebenarnya proses pembuatan susu ikan dari bahan dasar yang tak terduga, yaitu ikan petek?
Advertisement
Susu Ikan Terbuat dari Apa?
Ikan petek, sejenis ikan berukuran kecil dengan warna silver, sering dianggap bernilai jual rendah dan lebih umum diolah menjadi ikan asin. Namun, di tangan PT. Berikan Bahari, ikan petek memiliki potensi besar untuk diubah menjadi hidrolisat protein ikan (HPI), bahan dasar pembuatan susu ikan.
Menurut Fatih, Plan Manager Berikan Bahari, proses pengolahan dimulai dengan mengumpulkan ikan segar dari nelayan lokal. Ikan-ikan tersebut kemudian melalui tahap penyortiran, dan jeroan ikan dibuang untuk menjaga kebersihan dan kualitas daging. Setelah bersih, ikan digiling hingga menjadi bubur daging ikan yang siap diproses lebih lanjut.
Bagaimana Cara Memproduksi Susu Ikan?
Tahap berikutnya dalam pembuatan susu ikan adalah proses hidrolisat. Bubur ikan diolah menggunakan mesin hidrolisat protein selama dua hingga tiga jam. Proses ini bertujuan untuk memisahkan protein ikan dari tulangnya. Hasil akhir dari tahap ini adalah cairan berprotein tinggi yang nantinya akan menjadi bahan utama susu ikan.
"Tulang ikan yang terpisah dalam proses ini tidak dibuang begitu saja. Kami mengolahnya menjadi produk lain, seperti tepung tulang ikan yang juga memiliki nilai jual tinggi," ujar Fatih.
Feed Tank Spray Dryer: Dari Cairan Menjadi Tepung Protein
Setelah melalui proses hidrolisat, cairan protein ikan dimasukkan ke dalam feed tank spray dryer, sebuah mesin yang memanaskan cairan hingga menguap dan berubah menjadi tepung.
Proses pengeringan ini membutuhkan waktu sekitar 12 jam, dari awal hingga menjadi tepung protein ikan. Tepung inilah yang menjadi bahan baku utama dalam pembuatan berbagai produk turunan, termasuk susu ikan yang kini sedang naik daun.
Susu Ikan Produksi Berikan Bahari Terdiri dari 2 Rasa
Setelah berubah menjadi tepung protein, produk ini diolah menjadi susu ikan atau yang dikenal dengan nama Surikan. Susu ikan yang diproduksi di pabrik PT. Berikan Bahari hadir dalam dua varian rasa, yaitu coklat dan stroberi, yang siap memanjakan lidah konsumen.
CEO PT. Berikan Teknologi Indonesia, Yogi Aribawa Krisna, menjelaskan, inovasi susu ikan ini menjadi solusi bagi masyarakat yang ingin mendapatkan manfaat dari ikan tanpa harus mengonsumsinya dalam bentuk utuh.
"Mengonsumsi ikan, untuk mendapatkan kebaikan nutrisinya, kini bisa lebih mudah. Produk ini dapat dimasukkan ke berbagai jenis pangan, dari cookies hingga mie, bahkan ke dalam minuman protein seperti susu ikan," ujarnya.
Advertisement
Keamanan dan Kualitas Produk Susu Ikan Terjamin
Tak hanya menawarkan nilai gizi tinggi, PT. Berikan Bahari juga memastikan bahwa produk susu ikan yang mereka hasilkan aman dikonsumsi. Yogi menambahkan bahwa pihaknya mampu meminimalisasi risiko kontaminasi mikroplastik dan alergen yang sering menjadi perhatian konsumen.
"Kami menggunakan teknologi yang memungkinkan produk kami bebas dari mikroplastik dan mengurangi kadar alergen ikan. Meski kadar alergen setiap orang berbeda-beda, kami berusaha menekan levelnya serendah mungkin," tambahnya.
Berapa Harga Susu Ikan?
Hadirnya susu ikan menjadi alternatif menarik bagi mereka yang ingin menikmati manfaat ikan dengan cara berbeda. Dengan rasa yang lezat dan nilai gizi yang tinggi, produk ini sudah tersedia di berbagai toko daring (online) dengan harga yang terjangkau, sekitar Rp120.000 untuk kemasan 350 gram.
Inovasi seperti susu ikan dari PT. Berikan Bahari Indonesia membuktikan bahwa dengan teknologi yang tepat, produk-produk yang sebelumnya dianggap kurang bernilai dapat diolah menjadi barang bernilai tinggi yang bermanfaat bagi kesehatan masyarakat.
Dengan langkah ini, bukan tidak mungkin susu ikan akan menjadi tren baru dalam gaya hidup sehat di masa depan.
Terobosan ini memberikan harapan baru bahwa bahan pangan lokal, seperti ikan petek, memiliki potensi yang luar biasa untuk dikembangkan menjadi produk berkualitas dan mendukung kesejahteraan nelayan lokal.
Advertisement