Liputan6.com, Jakarta - Penyakit ginjal kronis (PGK) menjadi salah satu ancaman serius yang seringkali luput dari perhatian. Tanpa gejala yang jelas pada tahap awal, penyakit ini bisa berkembang secara diam-diam hingga tiba-tiba kamu dihadapkan pada kenyataan pahit, harus menjalani cuci darah seumur hidup.
Tidak hanya menyakitkan, penyakit ginjal kronis juga bisa menimbulkan berbagai komplikasi yang mengancam nyawa dan menelan biaya perawatan yang tidak sedikit.
Baca Juga
Mengapa Penyakit Ginjal Kronis Sangat Berbahaya?
Salah satu masalah utama dengan penyakit ginjal kronis adalah sering kali tidak ada gejala yang terlihat pada tahap awal. Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka menderita penyakit ini hingga kondisinya sudah parah.
Advertisement
Gejala baru muncul ketika kerusakan ginjal sudah berlangsung cukup lama, membuat diagnosis semakin sulit. Tes darah dan urine menjadi satu-satunya cara untuk mendeteksi adanya masalah ginjal, seperti dilansir dari hopkinsmedicine.org pada Jumat, 27 September 2024.
Selain itu, meskipun pengobatan dapat membantu memperlambat perkembangan penyakit dengan mengendalikan penyebabnya, tidak ada jaminan bahwa kerusakan ginjal dapat sepenuhnya dicegah.
Menurut Mayo Clinic, penyakit ini dapat berkembang menjadi gagal ginjal stadium akhir (ESRD), yang merupakan kondisi yang sangat serius dan berpotensi fatal. Dalam kondisi ini, pasien memerlukan cuci darah atau transplantasi ginjal untuk bertahan hidup.
Â
Apa yang Terjadi pada Tubuh Ketika Seseorang Mengalami Penyakit Ginjal Kronis?
Salah satu efek paling serius dari penyakit ginjal kronis adalah meningkatnya risiko terhadap penyakit kardiovaskular. Penderitanya memiliki peluang yang lebih besar untuk mengalami penyakit jantung dan stroke.
Dilansir dari neurology.org, peningkatan terjadinya risiko stroke akibat beberapa faktor, seperti peradangan kronis dan stres oksidatif yang disebabkan oleh disfungsi ginjal.
Ini semua mengarah pada masalah serius, termasuk disfungsi endotel dan kalsifikasi vaskular, yang memperburuk kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Selain itu, PGK dapat menyebabkan anemia, yang ditandai dengan rendahnya jumlah sel darah merah. Menurut studi yang dipublikasi di National Library of Medicine, hal ini terjadi karena ginjal yang tidak berfungsi dengan baik tidak dapat memproduksi cukup eritropoietin, hormon yang penting untuk produksi sel darah merah.
Penyakit ginjal kronis juga berdampak pada kesehatan tulang. Ketika ginjal terganggu, keseimbangan mineral dalam tubuh menjadi tidak terjaga, yang dapat mengarah pada masalah tulang.
Di samping itu, sistem kekebalan tubuh menjadi lemah, sehingga individu yang mengalami PGK lebih rentan terhadap infeksi.
Â
Advertisement
Bagaimana Cara Mencegah Penyakit Ginjal Kronis?
Penyakit ginjal kronis menjadi salah satu masalah kesehatan yang perlu diwaspadai. Namun, dengan beberapa langkah mudah, kamu dapat mencegah penyakit ini.
Dua penyebab paling umum penyakit ginjal kronis adalah diabetes dan hipertensi. Keduanya bisa merusak pembuluh darah di ginjal, mengurangi fungsinya secara bertahap.
Kebiasaan buruk seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, pola makan tinggi garam, serta kurangnya aktivitas fisik juga bisa meningkatkan risiko terkena penyakit ini.
Berikut adalah cara-cara yang bisa kamu lakukan untuk menjaga kesehatan ginjal, seperti dikutip dari P2PTM Kemenkes RI:
- Rajin beraktivitas fisik dan berolahraga agar badan tetap bugar
- Menjaga kadar gula darah tetap normal
- Menjaga tekanan darah tetap normal
- Menjaga berat badan ideal
- Minum air putih 8 – 10 gelas per hari
- Tidak Merokok
- Periksa fungsi ginjal secara berkala
- Â Tidak konsumsi obat anti nyeri dalam jangka panjang tanpa anjuran dokter