Liputan6.com, Jakarta - Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional diperingati setiap 5 November. Guna memperingati hari ini, Universitas Indonesia (UI) menegaskan komitmennya untuk melestarikan keanekaragaman hayati yang ada di lingkungan kampus.
Dosen Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UI, Windri Handayani, menyampaikan mengenai pentingnya peran setiap individu dan institusi dalam menjaga flora dan fauna. Khususnya di lingkungan UI yang kaya akan keanekaragaman hayati.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Windri, Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional menjadi pengingat bahwa kita memiliki kewajiban untuk menjaga dan memanfaatkan keanekaragaman hayati dengan bijaksana.
Advertisement
“Keanekaragaman flora dan fauna yang kita miliki adalah kekayaan alam yang tak ternilai. Melalui momentum ini, kita diingatkan akan tanggung jawab kita untuk memelihara dan memastikan keberlanjutan ekosistem bagi generasi mendatang,” ujar Windri mengutip keterangan di laman UI, Selasa (3/12/2024).
Lebih lanjut, Windri menekankan pentingnya kepedulian, perlindungan, dan pelestarian puspa dan satwa yang ada di sekitar.
“Tumbuhan dan hewan, bahkan yang keberadaannya mungkin tak terlihat di lingkungan perkotaan, memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Tanaman tertentu dapat menahan erosi tanah, sementara beberapa spesies hewan dapat membantu mengontrol populasi hama secara alami,” ujarnya.
Kembangkan Penelitian Keanekaragaman Hayati
Dua pertiga lahan kampus UI yang tertutupi oleh hutan kota dan danau menjadi ekosistem unik yang memerlukan pengelolaan dan perhatian khusus.
UI telah mengimplementasikan langkah-langkah strategis, seperti mengelola ekosistem hutan kampus dan memantau kualitas air di danau UI. Program monitoring kesehatan pohon di kampus juga dijalankan untuk mencegah kecelakaan akibat pohon tumbang, terutama saat musim badai.
Untuk mendukung konservasi, UI juga mengembangkan rencana pemangkasan dan penanaman kembali pohon serta memperluas penggunaan sistem biodigester dalam pengelolaan limbah organik.
UI tidak hanya mengandalkan para ahli dalam menjaga kelestarian flora dan fauna kampus, tapi seluruh sivitas akademika diharapkan dapat berperan aktif.
Berbagai program edukasi dan penelitian juga dilakukan untuk meningkatkan kesadaran, terhadap pentingnya keanekaragaman hayati. Ruang Koleksi Biota UI (RKBUI), misalnya, menjadi sarana bagi mahasiswa dan peneliti untuk mempelajari spesimen tumbuhan dan hewan dari berbagai daerah di Indonesia.
Koleksi ini dikelola, dengan sistem digitalisasi yang diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi penelitian keanekaragaman hayati.
Advertisement
Dampak Buruk Jika Keanekaragaman Hayati Diabaikan
Berbagai upaya pelestarian keanekaragaman hayati dilakukan lantaran jika keranegaragaman ini diabaikan maka akan memicu dampak buruk.
“Terganggunya hubungan ekologis antar spesies dapat berakibat pada perubahan iklim mikro, menurunnya kualitas udara, dan hilangnya spesies yang penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem,” ujar Windri.
Upaya meningkatkan kepedulian, perlindungan, dan pelestarian puspa dan satwa di lingkungan Universitas Indonesia (UI), melalui berbagai langkah strategis telah diterapkan. Ul menerapkan sistem pemantauan komprehensif untuk kesehatan pohon di seluruh area kampus, memastikan pohon-pohon tetap terawat dan mengurangi risiko pohon tumbang.
Pengembangan rencana pemangkasan dan penanaman kembali pohon secara berkala juga dilakukan untuk menjaga kelestarian hutan kampus. Selain itu, kedepannya UI akan mengeksplorasi penggunaan teknologi Al dalam pemantauan dan pengelolaan lingkungan kampus untuk efektivitas yang lebih tinggi.
Soal Pengolahan Sampah Organik
Di sisi lain, Pengolahan sampah organik, semakin dioptimalkan melalui perluasan penggunaan biodigester ke seluruh area kampus. Untuk menjaga kualitas ekosistem perairan, Ul secara berkala melakukan pemantauan kualitas ekosistem danau.
Dalam hal edukasi, program pendidikan yang meningkatkan kesadaran tentang flora dan fauna lokal dijalankan secara aktif, serta mendorong kolaborasi interdisipliner antar departemen untuk penelitian lebih lanjut terkait keanekaragaman hayati.
Langkah-langkah ini menjadi bukti nyata komitmen Ul dalam menciptakan lingkungan kampus yang berkelanjutan dan peduli terhadap keanekaragaman hayati.
“UI diharapkan dapat terus menjadi contoh dalam pelestarian keanekaragaman hayati, tidak hanya sebagai pusat pendidikan, tetapi juga sebagai tempat di mana flora dan fauna dapat hidup dengan harmonis,” papar Windri.
“Kami berharap kesadaran ini dapat ditanamkan sejak dini di kalangan mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa yang peduli lingkungan,” tambahnya.
Dengan peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional ini, UI menegaskan komitmen bersama untuk mewujudkan kampus yang tidak hanya hijau dan berkelanjutan, tetapi juga menjadi rumah bagi berbagai keanekaragaman hayati yang berperan penting dalam kehidupan manusia, pungkas Windri.
Advertisement