Menkes Budi: Bukan Hanya Fokus Sembuhkan yang Sakit, Pencegahan Penyakit Kunci Utama Kesehatan

Perlu reformasi di sektor kesehatan di mana bukan hanya berfokus pada penyembuhan, juga pencegahan.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 04 Des 2024, 19:00 WIB
Diterbitkan 04 Des 2024, 19:00 WIB
Menkes Budi mengatakan bahwa untuk bisa mencapai hal itu perlu reformasi di sektor kesehatan. Di mana bukan hanya berfokus menyembuhkan yang sakit tapi mencegah jangan sampai jatuh sakit. (Foto: Kemenkes Sehat Negeriku)
Menkes Budi mengatakan bahwa untuk bisa mencapai hal itu perlu reformasi di sektor kesehatan. Di mana bukan hanya berfokus menyembuhkan yang sakit tapi mencegah jangan sampai jatuh sakit. (Foto: Kemenkes Sehat Negeriku)

Liputan6.com, Jakarta Guna mencapai status Indonesia Emas pada 2045 maka perlu meningkatkan pendapatan per kapita secara bertahap hingga USD13.800. Menurut Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin hal itu bisa dicapai dengan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dengan pencegahan penyakit.

Menkes Budi mengatakan bahwa untuk bisa mencapai hal itu perlu reformasi di sektor kesehatan. Di mana bukan hanya berfokus menyembuhkan yang sakit tapi mencegah jangan sampai jatuh sakit.

"Upaya menyehatkan masyarakat bukan hanya berfokus pada penyembuhan penyakit, tetapi lebih kepada strategi pencegahan. Pendekatan kesehatan masyarakat perlu bergeser dari pengobatan menuju perawatan primer, imunisasi, dan pemeriksaan kesehatan secara berkala,” ujar Budi saat sesi diskusi pada GAVI Board Meeting, Selasa, 3 Desember 2024 di Bali.

Budi mengungkapkan 80 persen waktu dan anggaran difokuskan pada menyembuhkan orang sakit, seperti dokter, operasi jantung, atau peralatan medis mahal. Padahal, menjaga kesehatan masyarakat jauh lebih penting diantaranya dengan imunisasi dan pemeriksaan kesehatan.

Singgung Kebijakan Kesehatan Negara-Negara Lain

Budi membandingkan negara seperti Jepang dan Korea Selatan yang mampu mencapai harapan hidup tinggi. Padahal biaya kesehatan per kapita relatif lebih rendah dari Amerika Serikat.

Kemudian ia juga menyinggung kebijakan kesehatan di negara seperti Singapura, yang menerapkan disiplin ketat untuk menjaga kesehatan warganya. Salah satu kebijakan adalah anak-anak dengan indeks massa tubuh di atas batas tertentu harus berolahraga.

“Pencegahan adalah kunci utama. Negara dengan biaya kesehatan rendah dan harapan hidup tinggi selalu mengutamakan langkah preventif,” kata Budi.

Misi Indononesia Capai Indonesia Emas di 2024

Salah satu visi utama Indonesia adalah mencapai status negara berpendapatan tinggi dalam rangka menyongsong Indonesia Emas pada 2045. Untuk mencapai status tersebut, Indonesia perlu memfokuskan program pada promotif dan preventif.

Indikator Indonesia Emas 2045 salah satunya ditandai dengan pendapatan per kapita setara dengan negara maju. Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan definisi negara berpendapatan tinggi sangat ilmiah, saat ini pendapatan per kapita Indonesia baru berada di angka USD4.580 pada 2023.

Skrining Kesehatan Gratis

Untuk mengetahui kondisi kesehatan masyarakat maka mulai Januari 2025 pemerintah menjalankan program skrining gratis. Ini adalah hadiah ulang tahun dari negara untuk masyarakat.

“Skrining ini adalah hadiah ulang tahun dari negara kepada masyarakat, dilakukan setiap hari ulang tahun untuk memastikan kesehatan terpantau secara dini,” ujar Menkes Budi dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis, 31 Oktober 2024.

Program skrining ulang tahun ini dirancang untuk mendeteksi berbagai jenis penyakit sesuai golongan usia. Tujuannya meningkatkan efektivitas deteksi dini dan meminimalkan risiko kematian serta kecacatan.

Kategori Skrining Berdasarkan Golongan Usia

Terdapat empat golongan usia pada skrining kesehatan yang dijalankan Kemenkes RI yakni

Skrining Balita: Difokuskan pada deteksi penyakit bawaan lahir seperti hipotiroid kongenital yang, jika teridentifikasi secara dini, dapat diobati untuk mencegah kematian atau kecacatan.

Skrining Remaja (di bawah 18 tahun): Meliputi pemeriksaan obesitas, diabetes, dan kesehatan gigi. Skrining ini bertujuan mendeteksi masalah kesehatan yang sering muncul pada usia anak hingga remaja.

Skrining Dewasa: Difokuskan pada deteksi dini kanker, termasuk kanker payudara dan serviks, yang merupakan penyebab utama kematian pada wanita di Indonesia, serta kanker prostat pada laki-laki.

Skrining Lansia: Meliputi pemeriksaan alzheimer, osteoporosis, serta kesehatan umum terkait penuaan

Infografis Journal
Fakta Olahraga Dapat Membantu Gangguan Kesehatan Mental (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya