Gimana Caranya Biar Anak Pintar Matematika? Ini Kiat dari Tasya Kamila yang Bisa Kamu Coba

Tasya Kamila berbagi kiat ajarkan matematika pada anak sejak dini, mulai dari konsep dasar, latihan motorik halus, hingga memanfaatkan minat anak agar belajar jadi menyenangkan dan efektif.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 26 Des 2024, 16:00 WIB
Diterbitkan 26 Des 2024, 16:00 WIB
Potret Tasya Kamila umrah sekeluarga (credit: instagram/tasyakamila)
Tasya Kamila mengajarkan matematika dengan cara seru, mulai dari berhitung dasar hingga problem solving, disesuaikan minat anak. Kunci sukses: stimulasi tepat dan perhatian orang tua. (credit: instagram/tasyakamila)

Liputan6.com, Jakarta - Matematika seringkali menjadi momok bagi anak-anak. Namun, menurut artis Tasya Kamila, mengenalkan konsep matematika sejak dini bisa membantu anak lebih memahami pelajaran ini. Dalam keterangan resmi di Antara, Tasya membagikan kiat-kiat sederhana tapi efektif untuk membantu anak belajar matematika dengan menyenangkan.

"Ketika mengajarkan matematika, saya memulai dengan konsep dasar seperti membedakan mana yang lebih banyak, lebih sedikit, lebih besar, atau lebih kecil," ujar Tasya dikutip Kamis, 26 Desember 2024.

Pendekatan ini disesuaikan dengan tahapan perkembangan anak agar mereka dapat memahami matematika secara bertahap.

Ketika anak sudah mulai bisa berbicara, Tasya Kamila menyarankan untuk mengajarkan mereka berhitung dari angka 1 hingga 20, lalu secara bertahap hingga 100.

Dia juga menambahkan bahwa pengenalan simbol angka satu sampai 10 serta penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari dapat dilakukan sejak dini untuk membantu anak memahami matematika secara kontekstual.

Selain itu, Tasya mulai melatih motorik halus anaknya pada usia 3,5 tahun dengan mengajarkan menulis. Latihan ini, menurut Tasya, tidak hanya mempersiapkan anak untuk belajar membaca, menulis, dan berhitung, tetapi juga memberikan pondasi yang kuat untuk perkembangan kognitifnya.

 

 

Konsep Belajar Matematika ala Tasya Kamila

Sebagai seorang ibu, Tasya juga berusaha menyesuaikan pembelajaran dengan minat sang anak. "Karena anak saya suka kipas angin, saya menggunakan kipas angin sebagai alat pendukung untuk mengajarkan konsep matematika sederhana," ujarnya. Dengan cara ini, pembelajaran menjadi lebih menarik dan relevan bagi sang anak.

Tasya juga mengajarkan konsep mendata ketika jumlah objek lebih dari 20 dan tidak dapat dihitung dengan jari. "Hal ini juga melatih keterampilan problem solving-nya, misalnya ketika kipas tidak menyala atau berputar lambat, dia belajar mencari tahu penyebabnya," Tasya menambahkan.

Menurut Tasya, anak-anak bisa belajar dari hal-hal yang mereka sukai, dan stimulasi yang tepat dari orang tua sangat penting untuk mendukung proses belajar ini. Lebih jauh, Tasya menekankan pentingnya peran orang tua dalam memberikan perhatian dan kehadiran saat anak belajar.

"Kegiatan sehari-hari bisa menjadi momen belajar yang berarti, terutama jika didukung oleh kehadiran dan perhatian kita sebagai orang tua. Ini menjadi dasar yang penting sebelum anak-anak memasuki pendidikan formal di sekolah, di mana mereka akan mulai bersaing dalam dunia akademis," pungkasnya.

Dengan pendekatan yang santai, menyenangkan, dan berbasis pada minat anak, Tasya Kamila menunjukkan bahwa matematika bukanlah pelajaran yang menakutkan. Sebaliknya, ini adalah bagian dari kehidupan sehari-hari yang dapat diajarkan dengan penuh kasih dan kreativitas.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya