Cek Kesehatan Jiwa Gratis Sudah Dimulai Seiring dengan Launching CKG Ulang Tahun

Pelaksanaan skrining mental sesuai dengan janji Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin telah dimulai seiring dengan program CKG.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 11 Feb 2025, 19:07 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2025, 19:07 WIB
Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan Kemenkes, Setiaji
Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan Kemenkes, Setiaji, Jakarta (7/2/2025). Foto: Liputan6.com/Ade Nasihudin.... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) ulang tahun dimulai serentak pada 10 Februari 2025. Tak hanya fisik, kesehatan jiwa juga menjadi salah satu hal yang turut diskrining.  

“Skrining jiwa sudah dimulai saat CKG kemarin,” kata Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Setiaji, kepada Health Liputan6.com saat dihubungi Selasa (11/2/2025).

Untuk itu, ia mengajak warga non usia sekolah untuk turut memanfaatkan cek kesehatan jiwa gratis di puskesmas.  

“Kami mengajak remaja non usia sekolah untuk manfaatkan ini, datang ke puskesmas. Kalau usia sekolah nantikan CKG saat tahun ajaran baru,” ajak Setiaji.

Pelaksanaan skrining mental sesuai dengan janji Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin. Ia telah menyebut bahwa skrining kesehatan jiwa adalah bagian dari program CKG.

Dalam pertemuan dengan media pada Kamis, 22 Januari 2025, Budi, mengatakan,"Kesehatan itu bukan hanya soal fisik, tetapi juga mental. Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen untuk memberikan skrining kesehatan jiwa gratis bagi seluruh warga," ucapnya.

Adanya cek kesehatan jiwa gratis dalam program CKG bukan tanpa alasan. Kesehatan jiwa adalah bagian penting dalam kesehatan secara keseluruhan. Sayangnya, kesehatan jiwa kerap terabaikan.

Ditambah, gangguan kesehatan jiwa, seperti depresi dan kecemasan, semakin meningkat akibat berbagai faktor, termasuk penggunaan media sosial yang berlebihan.

Banyak Anak Alami Gangguan Mental Akibat Konten Negatif Medsos

Menkes Budi mengungkapkan bahwa banyak anak-anak mengalami gangguan mental karena terlalu sering terpapar konten negatif di media sosial (medsos).

"Kenapa kami sangat mendukung pembatasan akses anak-anak ke media sosial? Karena dampaknya terhadap kesehatan jiwa sangat besar. Kita melihat semakin banyak anak-anak mengalami gangguan mental akibat paparan berlebihan," ujarnya di Jakarta, seperti dikutip dari Antara.

Sebagaimana kesehatan fisik, kesehatan mental juga menjadi indikator utama kesejahteraan seseorang secara menyeluruh.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan bahwa seseorang dapat dikatakan sehat jika kondisi fisik, mental, dan sosialnya berada dalam keadaan baik, bukan sekadar bebas dari penyakit.

Skrining Kesehatan Jiwa Digital

Pria yang karib disapa BGS menambahkan, pemerintah telah menyiapkan 10.000 puskesmas dan 15.000 klinik yang tersebar di seluruh Indonesia untuk membantu memfasilitasi pemeriksaan awal kesehatan mental secara gratis tersebut.

"Program ini diproyeksi menjadi program pemerintah terbesar yang belum pernah dilakukan sebelumnya, melebihi program vaksinasi COVID-19 gratis beberapa waktu lalu yang cakupannya mencapai sekitar 200 juta jiwa," ucap Budi.

Sementara itu, Direktur Kesehatan Jiwa Kemenkes RI Imran Pambudi menyebut, Kemenkes menyediakan skrining kesehatan jiwa secara digital dalam aplikasi yang dapat diakses mandiri oleh masyarakat, salah satunya menggunakan aplikasi SATUSEHAT Mobile.

Dia mengatakan, upaya tersebut mempermudah masyarakat yang ingin mengecek kesehatan jiwa mandiri. Imran menjelaskan, skrining sebagai langkah mendeteksi dini kondisi kejiwaan individu, sehingga apabila ditemukan tanda-tanda masalah mental dapat segera dilakukan intervensi yang lebih cepat dan tepat.

"Melalui aplikasi SATUSEHAT Mobile, masyarakat bisa melakukan skrining kesehatan jiwa secara mandiri. Aplikasi ini menjadi solusi digital yang membantu memperluas jangkauan skrining kesehatan jiwa dalam upaya meningkatkan deteksi dini masalah kesehatan jiwa di masyarakat," ujar Imran di Jakarta, dikutip Liputan6.com dari laman resmi Kemenkes www.kemkes.go.id.

Kemenkes Telah Dorong Program Skrining Kesehatan Jiwa Sejak Lama

Upaya skrining kesehatan jiwa di puskesmas sebetulnya sudah didorong oleh Kemenkes sejak 2024.

Kemenkes telah lama menganjurkan setiap individu menjalani skrining kesehatan jiwa minimal satu kali setahun. Skrining ini penting untuk mendeteksi lebih awal adanya gangguan mental, sehingga intervensi bisa dilakukan dengan lebih cepat dan tepat.

Imran Pambudi menyampaikan bahwa anjuran ini berlaku bagi semua kelompok usia, mulai dari anak-anak hingga lanjut usia (lansia). Jika diperlukan, skrining dapat dilakukan lebih dari sekali dalam setahun.

"Sasaran skrining kesehatan jiwa adalah seluruh siklus hidup, mulai dari ibu hamil, nifas, anak, remaja, dewasa, dan lansia," kata Imran di Jakarta pada Oktober 2024.

"Untuk kelompok masyarakat yang berisiko masalah kesehatan jiwa seperti individu dengan penyakit kronis, termasuk sasaran prioritas untuk mendapatkan skrining satu kali dalam setahun, tapi bisa dilakukan lebih dari satu kali jika diperlukan."

Untuk ibu hamil, skrining kesehatan jiwa disarankan dilakukan tiga kali, yaitu dua kali selama masa kehamilan dan satu kali pada masa nifas.

“Rinciannya, dua kali selama masa kehamilan, yaitu pada saat pemeriksaan kehamilan pada trimester pertama, kunjungan ke-1 Antenatal Care (ANC) dan pada saat trimester ketiga, kunjungan ke-5 ANC,” jelas Imran.

Layanan skrining ini dapat diakses di puskesmas, baik di kota besar maupun daerah. Menurut dr. Imran, semua puskesmas di Indonesia sudah siap memberikan layanan skrining kesehatan jiwa.

"Skrining kesehatan jiwa dan tindak lanjut hasil skrining merupakan salah satu program pencegahan masalah kesehatan jiwa yang dijalankan oleh tenaga kesehatan di puskesmas, sehingga semua puskesmas bisa melaksanakan kegiatan skrining ini, bukan hanya puskesmas di kota-kota besar," ujarnya.

Infografis Target dan Sasaran Program Cek Kesehatan Gratis Era Prabowo. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Target dan Sasaran Program Cek Kesehatan Gratis Era Prabowo. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya