Liputan6.com, Jakarta Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi, mengingatkan bahwa dalam program cek kesehatan gratis ada skrining kanker.
Skrining kanker yang masuk dalam program cek kesehatan gratis terdiri dari skrining kanker leher rahim dan payudara (perempuan), skrining kanker paru dan kolorektal (pria) dan skrining mata untuk mengecek ada tidaknya risiko kanker retinoblastoma.
Baca Juga
"Dalam program cek kesehatan gratis kami sudah memasukkan skrining 4 jenis kanker pada dewasa dan 1 jenis kanker pada anak yakni pemeriksaan mata untuk mengenali kanker retinoblastoma yang cukup tinggi di Indonesia," kata Nadia dalam acara bersama Yayasan Kanker Indonesia dan AstraZeneca pada Rabu, 19 Februari 2025.
Advertisement
Nadia mengungkapkan untuk anak baru satu jenis skrining namun diharapkan dengan pemeriksaan lain yakni anemia yang masuk dalam program cek kesehatan gratis bisa 'menangkap' bila ada ada anak mengarah ke thalasemia untuk kemudian diperiksa lanjutan apakah anak tersebut mengalami leukemia atau kanker darah atau tidak.
"Ini yang bisa dilakukan pemerintah saat ini," kata Nadia soal skrining kanker di masyarakat.
Nadia pun berharap agar masyarakat usia dua hari hingga lansia bisa memanfaatkan pemeriksaan kesehatan gratis ini yang jatuh setiap hari ulang tahun.
"Bisa diakses di puskesmas yang dekat sekali dari rumah, memang masih antre ya tapi program ini sangat bermanfaat salah satunya deteksi dini kanker," kata Nadia.
Deteksi Dini Kanker, Tekan Angka Kematian
Nadia mengungkapkan skrining kanker yang masuk dalam program cek kesehatan gratis merupakan jenis kanker yang paling banyak jumlahnya di Indonesia. Harapannya bila sedini mungkin kanker ditemukan, pasien bisa sembuh dari kanker.
Pada data Global Cancer Statistics (Globocan) yang dirilis oleh WHO tahun 2020, di Indonesia terdapat 396.914 kasus kanker baru dengan 234.511 kematian yang disebabkan oleh kanker.
"Angka kematian kita masih tinggi yakni sekitar 55 persen, maka dengan deteksi dini bisa meningkatkan angka harapan hidup pasien kanker," kata Nadia.
Advertisement
Tantangan Perempuan Saat Skrining Kanker
Nadia mengungkapkan masih mendapat laporan banyak perempuan yang harus meminta izin suami saat skrining kanker payudara dan leher rahim yang termasuk dalam program pemeriksaan kesehatan gratis.
"Seringkali pemeriksaan skrining kanker masih izin suami. Jadi, enggak mau diperiksa kerna belum ada izin suami," kata Nadia.
Ketika seorang perempuan harus menunggu izin suami lalu pasangan tidak memberikan izin maka amat disayangkan bagi kesehatan perempuan.
"Kalau suami enggak izinin kasihan sekali, kan ini demi kesehatan perempuan tersebut," kata Nadia.
Dia pun berharap isu yang banyak beredar di grassroot ini diangkat agar semua perempuan menyuarakan atas kesehatan sendiri. Termasuk bisa melakukan skrining kanker payudara dan leher rahim tanpa perlu izin suami.
Masyarakat Khawatir Ketahuan Kalau Kanker
Nadia mengungkapkan bahwa tantangan lain yang dihadapi adalah masih ada rasa takut pada masyarakat untuk melakukan cek kesehatan gratis. Ada rasa takut bila ketahuan suatu penyakit.
"Masih ada keraguan untuk cek kesehatan, takut kalau nanti ketahuan kanker bagaimana? Alasan-alasan itu yang memang perlu edukasi lebih lanjut ke masyarakat," kata Nadia.
Advertisement
