Liputan6.com, Jakarta - Belakangan ini, media sosial ramai membahas isu bahwa mengonsumsi ikan asin bisa menyebabkan kanker nasofaring. Banyak orang yang mengaku memiliki anggota keluarga dengan kanker nasofaring dan menyebutkan kebiasaan makan ikan asin sebagai penyebabnya. Namun, benarkah ikan asin berbahaya hingga bisa memicu kanker? Simak penjelasannya dari para ahli berikut ini.
Ikan Asin dan Kanker Nasofaring: Apa Hubungannya?
Menurut Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Dr. dr. Vito Anggarino Damay, SpJP (K), M.Kes, AIFO-K, isu tentang ikan asin dan kaitannya dengan kanker memang menjadi perhatian dalam dunia medis. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi ikan asin yang diawetkan secara tradisional, menggunakan garam dalam jumlah besar dan terkadang terpapar jamur, dapat meningkatkan risiko kanker nasofaring.
Baca Juga
"Proses pengawetan ikan asin bisa menghasilkan senyawa nitrosamin yang bersifat karsinogenik. Jika dikonsumsi dalam jumlah besar dan dalam jangka panjang, zat ini dapat meningkatkan risiko kanker nasofaring. Namun, ini bukan berarti ikan asin harus dihindari sepenuhnya. Jika dikonsumsi sesekali, tidak menjadi masalah," kata Vito saat dihubungi Health Liputan6.com pada Kamis, 20 Februari 2025.
Advertisement
Seorang Ahli Onkologi Medik, Dr. Aru W. Sudoyo, juga mengungkapkan hal serupa. Dalam sebuah diskusi tentang kanker pada 2019, dia menjelaskan bahwa proses pengeringan dan penjemuran ikan asin dapat menghasilkan nitrosamin. Zat ini berpotensi memicu kanker nasofaring jika dikonsumsi terlalu sering.
"Nitrosamin terbawa uap panas dari nasi hangat saat ikan asin disantap. Zat ini kemudian masuk ke dalam nasofaring dan bisa menempel di sana," ujar dr. Aru.
Gejala Kanker Nasofaring yang Perlu Diwaspadai
Kanker nasofaring adalah jenis kanker yang tumbuh di rongga belakang hidung dan langit-langit rongga mulut. Beberapa gejala umum yang bisa muncul antara lain:
- Radang tenggorokan yang tidak kunjung sembuh
- Kesulitan bicara atau suara serak berkepanjangan
- Wajah terasa kaku atau mati rasa
- Mimisan atau keluarnya darah dari hidung tanpa sebab yang jelas
Jika mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera periksa ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang lebih pasti.
Advertisement
Apakah Ikan Asin Harus Dihindari Sepenuhnya?
Tidak. Baik dr. Vito maupun dr. Aru menekankan bahwa konsumsi ikan asin sesekali masih diperbolehkan. Yang perlu diperhatikan adalah frekuensi dan jumlah konsumsinya. Berikut beberapa tips agar tetap aman mengonsumsi ikan asin:
- Batasi konsumsi ikan asin agar tidak terlalu sering, terutama jika menjadi menu utama sehari-hari.
- Bilas ikan asin sebelum dimasak untuk mengurangi kadar garam yang berlebihan.
- Seimbangkan dengan asupan makanan sehat lainnya seperti sayur dan buah yang kaya antioksidan.
- Hindari mengonsumsi ikan asin bersamaan dengan nasi panas beruap agar tidak mempercepat masuknya nitrosamin ke dalam nasofaring.
Kesimpulan
Konsumsi ikan asin yang berlebihan memang dapat meningkatkan risiko kanker nasofaring, terutama jika ikan asin diawetkan secara tradisional dan dikonsumsi dalam jangka panjang. Namun, bukan berarti ikan asin tidak boleh dikonsumsi sama sekali. Sesekali menikmati ikan asin masih aman, asalkan dalam jumlah yang wajar dan diimbangi dengan pola makan sehat.
Jadi, jangan mudah percaya dengan informasi viral tanpa mengecek kebenarannya. Tetap bijak dalam memilih makanan dan jaga kesehatan dengan pola hidup yang seimbang!
Advertisement
