Liputan6.com, Jakarta - Guna memudahkan masyarakat mendapat layanan kontrasepsi atau KB, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN menghadirkan mobil pelayanan KB.
“Kegiatan pelayanan KB saat ini, dengan adanya mobil pelayanan KB di tengah pasar tradisional Kecamatan Plered, masyarakat bisa mengakses langsung layanan KB MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) seperti Implan dan IUD," kata Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, saat meninjau pelayanan KB di Pasar Tradisional Plered, Purwakarta, Rabu (26/02/2025).
Menurutnya, upaya ini sesuai dengan arahan Presiden Prabowo untuk menghindari kegiatan seremonial, tetapi fokus pada kegiatan yang berdampak langsung kepada masyarakat.
Advertisement
"Kalau melihat angka kelahiran saat ini sudah di angka ideal, yaitu 2,1, namun kita harus jaga, apalagi tiap daerah angkanya berbeda, ada yang lebih rendah, ada yang lebih tinggi, tidak bisa ada satu kebijakan untuk semua daerah, masing-masing daerah memiliki Keunikannya," jelas Isyana mengutip keterangan pers, Kamis (27/2/2025).
Dia menambahkan, kegiatan Pelayanan KB serentak di pasar tradisional dilaksanakan di 34 Provinsi dengan minimal satu pasar tradisional di setiap kabupaten/kota dengan target pelayanan KB minimal 50 akseptor tiap titiknya dan diutamakan pelayanan KB MKJP.
Edukasi Soal Kesehatan Reproduksi
Pelayanan yang lebih dekat pada masyarakat mencakup promosi kesehatan reproduksi melalui Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE). Baik secara kelompok maupun personal terutama bagi pasangan usia subur (PUS).
KIE dilaksanakan oleh penyuluh KB, motivator KB pria atau tenaga kesehatan, serta melakukan sosialisasi kesehatan reproduksi kepada pengunjung pasar, pedagang, masyarakat, dan pekerja pasar tradisional lainnya.
Pelayanan KB terutama MKJP dapat dilaksanakan dengan menggunakan mobil unit pelayanan KB (Muyan KB), puskesmas keliling (pusling) atau fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) yang terdekat dengan pasar.
Isyana berharap, setelah terselenggaranya kegiatan ini maka pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya program Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi serta kesertaan KB MKJP jadi meningkat.
Advertisement
Kontrasepsi Vasektomi Tak Pengaruhi Performa Seksual
Edukasi soal kontrasepsi, kesehatan reproduksi, dan keluarga berencana dinilai penting salah satunya untuk mengontrol angka kelahiran.
Tak hanya wanita, pria juga dapat melakukan kontrasepsi seperti vasektomi. Namun, keraguan karena takut tak bisa ereksi dan ejakulasi setelah tindakan menjadi salah satu tantangan dalam meningkatkan angka vasektomi.
Menurut Deputi Bidang Advokasi Penggerakan dan Informasi (Adpin) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sukaryo Teguh Santoso, ini adalah anggapan keliru. Menurutnya, vasektomi tidak memengaruhi kemampuan seksual.
“Masih (bisa ereksi dan ejakulasi), tulen, jos, enggak usah khawatir, jos,” ujar Teguh saat ditemui dalam perayaan Hari Kontrasepsi Sedunia di Temanggung, Jawa Tengah, Kamis (26/9/2024).
Kurangnya Pemahaman Soal Vasektomi
Selain anggapan keliru, angka vasektomi lebih sedikit dari kontrasepsi yang dilakukan perempuan juga merupakan akibat kurangnya pemahaman tentang fungsi vasektomi.
“Iya memang karena kurangnya pemahaman juga tentang fungsi vasektomi. Banyak juga yang tidak disetujui sama pasangannya. Ini juga bagian dari kita untuk terus melakukan KIE (komunikasi, informasi, dan edukasi),” jelas Teguh.
“Ini sudah bergerak, strategi KIE ini digunakan akseptor itu sendiri untuk termotivasi. Kan di Jawa Tengah ada Lanang Sejati kelompok para akseptor laki-laki untuk melakukan KIE,” tambahnya.
Di samping itu, kader juga masih dilibatkan untuk menyebarkan edukasi soal kontrasepsi vasektomi.
“Jelas, kader berperan untuk melakukan KIE dan tentu itu harus dilakukan,” pungkasnya.
Advertisement
