Novel Erotis Bikin Kasus Kekerasan Wanita Merajalela

Novel erotis terlaris di London, Inggris, Fifty Shade of Grey, ternyata semakin memperparah masalah kekerasan terhadap perempuan.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 13 Agu 2013, 19:00 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2013, 19:00 WIB
novel-erotis-130813b.jpg
Menurut sebuah penelitian terbaru, novel erotis terlaris di London, Inggris, Fifty Shade of Grey, semakin memperparah masalah kekerasan terhadap perempuan.

Hasil laporan dari Dr Amy Bonomi yang tertuang di Journal of Women's Health menyimpulkan, pelecehan secara emosional dan seksual semakin merajalela semenjak adanya novel tersebut. Di mana sang karakter utama Anastasia, menderita kerugian yang sangat banyak sebagai hasilnya.

Menurut Amy, sekitar 25 persen perempuan menjadi korban kekerasan oleh pasangan intimnya. "Buku ini mengabadikan pelecehan yang sangat berbahaya. Ini buku erotis tapi tidak romantis bagi perempuan," kata Amy, sang penulis utama studi tersebut, seperti dikutip Daily Mail, Selasa (13/8/2013)

Para peneliti di Ohio State University melakukan analisa sistematis dari novel tersebut untuk memperjelas pola yang sesuai dengan Pusat Pengendalian Penyakit dan Pencegahan terhadap definisi kekerasan pasangan intim. Serta adanya reaksi terkait yang terjadi pada perempuan korban kekerasan.

Berita ini muncul setelah banyaknya kejadian tidak mengenakkan yang terjadi sesudah novel erotis ini rilis. Pemadam kebakaran banyak dipanggil, untuk menolong banyak orang yang diborgol di tempat tidurnya.

"Saya tidak tahu, apakah itu merupakan efek dari Fifty Shade of Grey. Hanya saja, jumlah peristiwa seperti ini terus meningkat," kata petugas pemadam kebakaran, Dave Brown.

(Adt/Mel)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya