Sosok lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifili, S.sos akhir-akhir ini menjadi pusat perhatian warganya. Selain cantik, ibu lurah satu ini dikenal ramah dan bersahaja. Senyum selalu tersungging di di bibir ibu satu anak ini.
Bak artis yang sedang naik daun, Lurah Susan kerap didatangi para ibu warga Lenteng Agung untuk sekadar berjabat tangan, memeluk, juga mengeluhkan masalah yang sedang dialami.
Saat tim Liputan6.com menyambangi kantornya, terlihat Susan sedang bercengkrama akrab dengan seorang ibu yang sedang hamil tua.
"Ibu apa kabar? Jaga kesehatan, ya, Jangan capai, ini sudah hampir waktunya, jadi harus lebih dijaga!" Kalimat tersebut terlontar dari bibir Susan sembari mengusap perut si ibu.
Susan pun menyambut ramah kami yang sudah menunggunya sejak pagi, yang kemudian mengajak kami ke ruang pelayanan masyarakat.
Lagil-lagi senyum manis tersungging dari bibir penyuka semua jenis musik ini demi mencairkan suasana.
"Tadi itu ibu lagi hamil, laki-laki kayanya. Saya selalu mengingatkan pada para staf agar kerjanya sigap ketika melihat warga yang benar-benar membutuhkan," ucap Susan.
Setelah selesai membubuhkan tanda tangan dan stempel di tumpukan kartu keluarga yang ada di meja stafnya, kami diajak ke ruang kerjanya.
"Kerjanya ya begini, melayani masyarakat kalau di kantor mengurus surat-surat warga dan kalau sudah selesai Saya blusukan untuk lebih kenal dan tahu masalah yang dihadapi warga Lenteng Agung," papar Susan seperti ditulis Rabu (9/4/2013).
Susan pun menunjukan foto-foto selama dirinya menjadi staf. Alumni FISIP Universitas Indonesia Jurusan Administrasi Negara ini sudah 22 tahun menjadi staf di kelurahan.
"Sebelumnya, saya adalah kepala seksi sarana dan prasarana di Kelurahan Senen, sudah 22 tahun bekerja. Sekarang berkat kerja keras akhirnya terpilih menjadi Lurah," paparnya.
Kami juga sempat diajak keliling di wilayah Lenteng Agung, mengikuti aktivitasnya sebagai lurah hari itu.
Selama perjalanan, Susan tidak henti cerita tentang masalah yang dialami warganya dan aktivitas sehari-harinya. "Saya tuh dianggap paling kecil (red: muda) sama lurah-lurah lainnya, terlebih lurah Jagakarsa kami selalu tukar pikiran saat bertemu," paparnya.
Walaupun baru dua bulan menjabat sebagai lurah, sudah banyak ibu yang ingin kenal lebih dekat dengan pribadi ramah ini.
"Bu lurah kenalan dong, sekarang sudah jadi artis yah, cantik," ujar seorang warga bernama Yuni, yang sengaja bertemu untuk berkenalan.
Tidak hanya Yuni, seperti yang diceritakan Wakil Lurah Lenteng Agung, Moh. Napis tidak sedikit para lansia memeluk dan menciumnya karena wajahnya yang ayu.
"Banyak juga nenek-nenek yang meluk pas bu Lurah blusukan, karena mereka suka dan bilang cantik," tutur Moh. Napis.
Saat blusukan wanita yang suka semua makanan Indonesia ini selalu menjabat erat tangan dan tidak lupa tanyakan keluhan yang sedang dialami.
Warga melihat senyum tulus dan kepedulian yang tinggi dari sosok lurah cantik yang satu ini. Ucapan jangan pernah bosan mengunjungi warga selalu terucap dari mulut para warga yang ditemui Susan.
"Ibu murah senyum, selalu tanya kabar, berkenalan dan peduli sama kita, dan semoga lurah Susan bisa betah di sini" ungkap pekerja di Bank Sampah Lenteng Agung, Sarmili.
(Mia/Abd)
Bak artis yang sedang naik daun, Lurah Susan kerap didatangi para ibu warga Lenteng Agung untuk sekadar berjabat tangan, memeluk, juga mengeluhkan masalah yang sedang dialami.
Saat tim Liputan6.com menyambangi kantornya, terlihat Susan sedang bercengkrama akrab dengan seorang ibu yang sedang hamil tua.
"Ibu apa kabar? Jaga kesehatan, ya, Jangan capai, ini sudah hampir waktunya, jadi harus lebih dijaga!" Kalimat tersebut terlontar dari bibir Susan sembari mengusap perut si ibu.
Susan pun menyambut ramah kami yang sudah menunggunya sejak pagi, yang kemudian mengajak kami ke ruang pelayanan masyarakat.
Lagil-lagi senyum manis tersungging dari bibir penyuka semua jenis musik ini demi mencairkan suasana.
"Tadi itu ibu lagi hamil, laki-laki kayanya. Saya selalu mengingatkan pada para staf agar kerjanya sigap ketika melihat warga yang benar-benar membutuhkan," ucap Susan.
Setelah selesai membubuhkan tanda tangan dan stempel di tumpukan kartu keluarga yang ada di meja stafnya, kami diajak ke ruang kerjanya.
"Kerjanya ya begini, melayani masyarakat kalau di kantor mengurus surat-surat warga dan kalau sudah selesai Saya blusukan untuk lebih kenal dan tahu masalah yang dihadapi warga Lenteng Agung," papar Susan seperti ditulis Rabu (9/4/2013).
Susan pun menunjukan foto-foto selama dirinya menjadi staf. Alumni FISIP Universitas Indonesia Jurusan Administrasi Negara ini sudah 22 tahun menjadi staf di kelurahan.
"Sebelumnya, saya adalah kepala seksi sarana dan prasarana di Kelurahan Senen, sudah 22 tahun bekerja. Sekarang berkat kerja keras akhirnya terpilih menjadi Lurah," paparnya.
Kami juga sempat diajak keliling di wilayah Lenteng Agung, mengikuti aktivitasnya sebagai lurah hari itu.
Selama perjalanan, Susan tidak henti cerita tentang masalah yang dialami warganya dan aktivitas sehari-harinya. "Saya tuh dianggap paling kecil (red: muda) sama lurah-lurah lainnya, terlebih lurah Jagakarsa kami selalu tukar pikiran saat bertemu," paparnya.
Walaupun baru dua bulan menjabat sebagai lurah, sudah banyak ibu yang ingin kenal lebih dekat dengan pribadi ramah ini.
"Bu lurah kenalan dong, sekarang sudah jadi artis yah, cantik," ujar seorang warga bernama Yuni, yang sengaja bertemu untuk berkenalan.
Tidak hanya Yuni, seperti yang diceritakan Wakil Lurah Lenteng Agung, Moh. Napis tidak sedikit para lansia memeluk dan menciumnya karena wajahnya yang ayu.
"Banyak juga nenek-nenek yang meluk pas bu Lurah blusukan, karena mereka suka dan bilang cantik," tutur Moh. Napis.
Saat blusukan wanita yang suka semua makanan Indonesia ini selalu menjabat erat tangan dan tidak lupa tanyakan keluhan yang sedang dialami.
Warga melihat senyum tulus dan kepedulian yang tinggi dari sosok lurah cantik yang satu ini. Ucapan jangan pernah bosan mengunjungi warga selalu terucap dari mulut para warga yang ditemui Susan.
"Ibu murah senyum, selalu tanya kabar, berkenalan dan peduli sama kita, dan semoga lurah Susan bisa betah di sini" ungkap pekerja di Bank Sampah Lenteng Agung, Sarmili.
(Mia/Abd)