Tas kresek hitam sering digunakan pedagang jajanan, baik itu gorengan atau bakso. Namun, jangan sampai plastik itu yang langsung menyentuh makanan.
"Plastik hitam itu sebenarnya merupakan plastik daur ulang, yang bahan dasar campurannya dari berbagai macam plastik," kata rektur Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya BPOM Drs. Mustofa, M.Kes, Apt, saat dihubungi Liputan6.com dan ditulis Jumat (11/10/2013).
Ia menjelaskan, penggunaan plastik hitam itu tak disarankan sebagai wadah primer yang menyentuh langsung makanan, baik itu makanan yang bentuknya padat atau cair, maupun suhunya yang panas atau dingin.
Mustofa mencontohkan, tukang bakso yang biasanya menggunakan plastik hitam atau berwarna untuk membungkus dagangannya, sebaiknya menggunakan plastik putih terlebih dahulu. Baru di luarnya menggunakan wadah plastik berwarna.
"Kan bahan dasar (plastik hitam) kita tidak tahu apa itu. Apakah itu dari plastik yang dikumpulkan dari bekas pestisida, pembungkus limbah rumah sakit yang banyak mikroorganismenya atau untuk simpan logam berat. Ini semua bisa dicampur sehingga latar belakangnya tidak tahu," kata Mustofa menjelaskan.
Menurutnya, plastik berwarna hitam atau yang mencolok lainnya sebenarnya berasal dari plastik primer yang didaur ulang. Agar lebih aman, Mustofa menganjurkan menggunakan plastik yang warnanya tidak mencolok.
"Kalau warna mencolok itu sengaja ditambah, kenapa? Untuk menutupi warna plastik yang sebenarnya. Mungkin warnanya campuran. Yang putih masih murni, bukan daur ulang. Masih awal," katanya.
Mustofa menyarankan, gunakan plastik putih jika langsung menyentuh makanan (wadah primer). Apabila hanya ada plastik hitam, maka hanya bisa digunakan sebagai wadah sekunder.
"Plastik hitam jangan kontak langsung dengan pangan. Kalau kontak langsung diharuskan warna putih," ujarnya.
Mustofa menjelaskan, soal plastik selama ini BPOM memang BPOM belum menemukan hal-hal yang membahayakan konsumen. Namun, alangkah baiknya menghindari menggunakan plastik hitam sebagai wadah primer untuk makanan.
Sebelumnya, kantong kresek hitam juga tak dianjurkan digunakan untuk membungkus daging kurban. Langkah itu dipilih Pemerintah Kabupaten Sleman di Yogyakarta [Baca: BPOM: Bahaya Pakai Tas Plastik Hitam untuk Daging Kurban]
(Mel/*)
"Plastik hitam itu sebenarnya merupakan plastik daur ulang, yang bahan dasar campurannya dari berbagai macam plastik," kata rektur Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya BPOM Drs. Mustofa, M.Kes, Apt, saat dihubungi Liputan6.com dan ditulis Jumat (11/10/2013).
Ia menjelaskan, penggunaan plastik hitam itu tak disarankan sebagai wadah primer yang menyentuh langsung makanan, baik itu makanan yang bentuknya padat atau cair, maupun suhunya yang panas atau dingin.
Mustofa mencontohkan, tukang bakso yang biasanya menggunakan plastik hitam atau berwarna untuk membungkus dagangannya, sebaiknya menggunakan plastik putih terlebih dahulu. Baru di luarnya menggunakan wadah plastik berwarna.
"Kan bahan dasar (plastik hitam) kita tidak tahu apa itu. Apakah itu dari plastik yang dikumpulkan dari bekas pestisida, pembungkus limbah rumah sakit yang banyak mikroorganismenya atau untuk simpan logam berat. Ini semua bisa dicampur sehingga latar belakangnya tidak tahu," kata Mustofa menjelaskan.
Menurutnya, plastik berwarna hitam atau yang mencolok lainnya sebenarnya berasal dari plastik primer yang didaur ulang. Agar lebih aman, Mustofa menganjurkan menggunakan plastik yang warnanya tidak mencolok.
"Kalau warna mencolok itu sengaja ditambah, kenapa? Untuk menutupi warna plastik yang sebenarnya. Mungkin warnanya campuran. Yang putih masih murni, bukan daur ulang. Masih awal," katanya.
Mustofa menyarankan, gunakan plastik putih jika langsung menyentuh makanan (wadah primer). Apabila hanya ada plastik hitam, maka hanya bisa digunakan sebagai wadah sekunder.
"Plastik hitam jangan kontak langsung dengan pangan. Kalau kontak langsung diharuskan warna putih," ujarnya.
Mustofa menjelaskan, soal plastik selama ini BPOM memang BPOM belum menemukan hal-hal yang membahayakan konsumen. Namun, alangkah baiknya menghindari menggunakan plastik hitam sebagai wadah primer untuk makanan.
Sebelumnya, kantong kresek hitam juga tak dianjurkan digunakan untuk membungkus daging kurban. Langkah itu dipilih Pemerintah Kabupaten Sleman di Yogyakarta [Baca: BPOM: Bahaya Pakai Tas Plastik Hitam untuk Daging Kurban]
(Mel/*)