Seks Hebat Bukan Jaminan Langgengnya Perkawinan

Seks yang hebat belum tentu menyelamatkan hubungan pasangan. Ada hal lain yang seharusnya diperhatikan para pasangan.

Demikian disampaikan Konselor Pernikahan Dr Charles dan Dr Elizabeth Schmitz seperti dikutip YourTango, Kamis (21/11/2013). Selama bertahun-tahun dua terapis itu mewawancarai ribuan pasangan menikah yang berhasil dan sebagian melaporkan tentang kepuasan dan kehidupan seksualnya.

Dua terapis yang sudah meneliti selama 30 tahun menemukan, tak ada pernikahan yang sukses karena pasangan memiliki kehidupan seks yang hebat. Pasangan banyak menempatkan pentingnya seks dalam sebuah hubungan di peringkat 6 dari 10.

Banyaknya media yang menekankan pentingnya seks membuat pasangan mempercayainya sehingga beranggapan jika pasangan tak berhubungan intim dengan teratur maka akan terganggu. Tapi, kenyataannya ada banyak macam alasan hubungan bisa gagal. Biasanya ini karena akumulasi dari beberapa masalah, bukan hanya satu.

Dua terapis itu melaporkan banyak pasangan menikah yang berhasil memberitahu betapa pentingnya sentuhan manusia dalam pernikahannya.  Pasangan itu sering berpelukan, mencium, saling menyentuh sambil berbicara, duduk di sofa sambil bercakap-cakap, saling meringkuk satu sama lain ketika tidur atau menatap bintag-bintang, mereka berhubungan seks dari waktu ke waktu.

"Menyentuh seseorang yang Anda cintai adalah untuk mengakui keberadaannya dan untuk berkomunikasi hasrat Anda kepada mereka. Itulah sebabnya pasangan menikah yang paling berhasil di antara kita sering melakukannya," kata dua terapis itu.

Sering memeluk, membungkuk untuk mengecup pipinya, memegang tangan atau memberikan sentuhan lembut di bahu menjadi cara penting untuk mengkomunikasikan perasaan Anda dengan pasangan Anda.

Schmitzs mengatakan, sering-seringlah menyentuh pasangan Anda dengan cara berbeda sesuai keinginan hati Anda.

"Sering menyentuh orang yang Anda cintai dengan cara apapun yang Anda inginkan. Ini hubungan manusia yang menang setiap hari, dan memenangkan pernikahan," ujarnya.

"Kebenaran yang sederhana adalah, perkawinan terbaik melibatkan banyak sentuhan dan seks hanya salah satu bentuk dari menyentuh," katanya.

(Mel/*)