Ingat, Penyakit OI Itu Diwariskan!

Seorang anak dengan Osteogenesis Imperfecta (OI) bila kelak menikah, kemungkinan memiliki anak dengan OI juga masih sangatlah besar.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 20 Nov 2013, 16:00 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2013, 16:00 WIB
osteogenesis-imperfecta-131118b.jpg
Anak dengan Osteogenesis Imperfecta (OI) kelak bila menikah, kemungkinan memiliki anak dengan OI cukup besar sekalipun sudah menjalani pengobatan dengan zoledronic acid.

"Obat itu diberikan agar anak dengan OI hidup dapat menikmati hidupnya, dan dapat meraih apa saja yang diinginkan. Tapi tetap, anak itu ada OI," kata Kepala Divisi Endokrinologi Anak FKUI-RSCM, dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A(K), saat diwawancarai Health Liputan6.com, ditulis Rabu (20/11/2013).

Menurut dr. Aman, obat itu berfungsi untuk mencegah patah tulang sehingga penderita OI akan memiliki tulang dan otot yang lebih kuat, serta perkembangan kemampuan motorik halus yang jauh lebih baik.

"Obat ini bukan untuk menyembuhkan. Obat ini membuat anak dengan OI menjadi lebih baik, dan dapat menjalani aktivitasnya," kata Aman menambahkan.

OI merupakan penyakit genetik yang menyebabkan tulang mudah patah. Dan penyakit keturunan ini terjadi pada satu dari 20.000 orang anak di Indonesia. OI juga merupakan penyakit tanpa penyebab yang jelas. OI dapat pula menyebabkan terjadinya kelemahan otot, bentuk gigi yang tak teratur, tulang belakang yang membungkuk, serta hilangnya pendengaran.

Bahkan parahnya, penderita OI yang memiliki tulang rapuh, tulang dapat mudah patah hanya dengan melakukan aktivitas biasa. OI timbul karena adanya kelainan genetik pada kolagen tipe 1 atau pada jalur yang memengaruhi produksi kolagen. Gangguan pada kolagen maupun pada jalurnya, mengakibatkan kemampuan tubuh untuk menghasilkan tulang yang kuat terganggu, sehingga tulang menjadi mudah retak.

Dari jumlah anak-anak di Indonesia yang mencapai 80 juta jiwa, jumlah penderita Osteogenesis Imperfecta (OI) atau tulangnya mudah patah sekurang-kurangnya mencapai 3.000 jiwa. Tapi, angka itu masih akan bertambah mengingat masih minimnya informasi mengenai penyakit OI ini.

(Adt/Abd)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya