Berbeda dengan remaja zaman dahulu yang melakukan hubungan seks pranikah di usia 19 hingga 25 tahun, remaja sekarang sudah mulai melakukan hubungan intim yang semestinya dilakukan pasangan suami istri ini di usia 14-15 tahun.
"Bahkan di tahun 2013 ini, ada pasien saya yang usianya 15 tahun datang dalam kondisi hamil dan positif HIV AIDS," ujar dokter dari PAOGI (Persatuan Anggota Muda Obstetri dan Ginekologi) Dr. Ulul Albab dalam acara 'Lindungi Generasi Muda dari HIV/AIDS', di Blackcat Cafe Gedung Arcadia, Senin (25/11/2013).
Karena itu PAOGI (Persatuan Anggota Muda Obstetri dan Ginekologi) dan Durex berinisiatif mengadakan seminar mengenai reproduksi remaja di lima Sekolah Menengah Atas (SMA), yang tersebar di Jakarta. Kelima sekolah itu adalah SMA Negeri 6, SMA Negeri 70, SMA Negeri 81, SMA Negeri 68, dan SMA Negeri 8.
Seminar ini bertema 'Kesehatan Reproduksi Remaja dan Generasi Penerus Tanpa HIV/AIDS'. Dipilihnya tema ini, karena memang banyak remaja yang tidak menahu mengenai kesehatan reproduksinya sendiri.
"Di dalam seminar itu, kami juga memberikan pengertian apa yang boleh dan tidak boleh untuk dilakukan. Lalu, dampak dari aborsi apabila mereka melakukan hubungan seksual lalu hamil, dan memutuskan untuk aborsi," kata Dr. Ulul Albab menjelaskan.
"Dengan adanya seminar ini juga, ketika remaja paham dan lebih aware dengan reproduksinya, maka ia akan lebih berhati-hati dalam bertindak," kata dia menambahkan.
(Adt/Abd)
"Bahkan di tahun 2013 ini, ada pasien saya yang usianya 15 tahun datang dalam kondisi hamil dan positif HIV AIDS," ujar dokter dari PAOGI (Persatuan Anggota Muda Obstetri dan Ginekologi) Dr. Ulul Albab dalam acara 'Lindungi Generasi Muda dari HIV/AIDS', di Blackcat Cafe Gedung Arcadia, Senin (25/11/2013).
Karena itu PAOGI (Persatuan Anggota Muda Obstetri dan Ginekologi) dan Durex berinisiatif mengadakan seminar mengenai reproduksi remaja di lima Sekolah Menengah Atas (SMA), yang tersebar di Jakarta. Kelima sekolah itu adalah SMA Negeri 6, SMA Negeri 70, SMA Negeri 81, SMA Negeri 68, dan SMA Negeri 8.
Seminar ini bertema 'Kesehatan Reproduksi Remaja dan Generasi Penerus Tanpa HIV/AIDS'. Dipilihnya tema ini, karena memang banyak remaja yang tidak menahu mengenai kesehatan reproduksinya sendiri.
"Di dalam seminar itu, kami juga memberikan pengertian apa yang boleh dan tidak boleh untuk dilakukan. Lalu, dampak dari aborsi apabila mereka melakukan hubungan seksual lalu hamil, dan memutuskan untuk aborsi," kata Dr. Ulul Albab menjelaskan.
"Dengan adanya seminar ini juga, ketika remaja paham dan lebih aware dengan reproduksinya, maka ia akan lebih berhati-hati dalam bertindak," kata dia menambahkan.
(Adt/Abd)