NAC, Efektif Membentuk Karakter Seseorang

Mengubah karakter mungkin sulit dilakukan, tapi itu semua bisa terjadi dengan NAC. Apa itu?

oleh Melly Febrida diperbarui 30 Jan 2014, 14:40 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2014, 14:40 WIB
ronald-nac-140130b.jpg
Karakter seseorang mungkin sulit diubah. Namun, Ronald Nurdanadarma seorang perintis NAC (Neuro Associative Conditioning) di Indonesia, yang lebih akrab dengan sapaan Kak Ronald mengatakan bahwa itu sangat mungkin. Bahkan untuk sesulit apa pun.

Bagi sejumlah orang mungkin masih asing ketika mendengar Neuro Associative Conditioning (NAC). Neuro Associative Conditioning System diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai teknik pengkondisian bahasa peryarafan otak (neuro linguistiq). Teknik ini dapat digunakan untuk menghilangkan trauma, phobia, meningkatkan percaya diri, melatih kekuatan bawah sadar (sub-conscious mind), dan menguasai teknik komunikasi yang efektif.

Dari Anthony Robbins

Teknik NAC ini dikembangkan oleh Anthony Robbins, motivator nomor 1 dunia.  Berasal dari keluarga yang miskin, Tony (Anthony Robbins)  harus bekerja sebagai janitor (tukang bersih WC) untuk membiayai pendidikan sekolahnya.

Tanpa memiliki biaya untuk melanjutkan pendidikan akademis, Tony sering pergi ke perpustakaan dan membaca hingga ribuan buku. Dari buku-buku itulah Tony mengembangkan teknik NAC. 

Saat ini Tony menjadi motivator paling populer di dunia, dan telah menjadi penasihat tokoh-tokoh penting, mulai dari olahragawan seperti Andre Agassi, sampai pemimpin-pemimpin perusahaan dan negara seperti Mikhail Gorbachev, Nelson Mandela, Ronald Reagan, dan Bill Clinton.

NAC (Neuro Associative Conditioning) System dibawa ke Indonesia oleh Kak Ronald setelah tinggal selama kurang lebih 30 tahun di Amerika dan puluhan kali mengikuti pelatihan untuk belajar langsung dari Anthony Robbins.

Kak Ronald mendapatkan Sertifikasi sebagai NAC Specialist, dengan hasil terbaik dari 1200 peserta ujian pada angkatannya.  

Pembentukan karakter
Di Indonesia NAC beliau kembangkan sejak tahun 1994, dimodifikasi dan disesuaikan terhadap kondisi serta budaya bangsa Indonesia.  NAC System sudah terbukti sukses membantu banyak perusahaan, organisasi, dan individu dalam meraih sukses sesuai dambaan.
 
"Kami lebih dominan menggunakan NAC ini untuk character building (pembentukan karakter). Ada sistematikanya. Kita hilangkan trauma, virus hati, buka mindset, buka hati. Kalau mau berubah, ada trauma disembuhkan dulu," kata Business Owner dan Instruktur Utama Neuro Associative Conditioning (NAC) Ronald Nurdanadarma saat berbincang-bincang dengan Redaksi Liputan6.com, Kamis (30/1/2014).

Menurut Kak Ronald, untuk membentuk karakter seseorang diperlukan pelatihan minimal 16 jam. Saat bekerja sama, bukan NAC yang menawarkan karakter yang harus dibentuk oleh kliennya, melainkan lebih kepada apa yang dibutuhkan klien.

"Dia maunya kemana, nanti kita bikin pelatihan dari titik kondisi ini ke kondisi ini. Jadi apa yang klien inginkan, jadi tepat sasaran. Klien memberikan daftar maunya ini-ini, di dapur kita racik," ujar Kak Ronald.

Kak Ronald mencontohkan, misalnya saja perusahaan merasa terlalu lambat dalam produksi. Maka dicari masalahnya kenapa dan bagaimana agar tepat waktu. Begitu pula dengan marching band yang ingin perlombaan, sebelum bertanding maka harus dibentuk karakter juara itu seperti apa sehingga akan tampil berbeda.

Apa saja yang perlu dilalui dalam character building?  

"Kita bagi klasifikasi dalam tiga bagian. Pertama kesiapan mental dari jam 8.00 sampai 21.00 malam. Kita kenal dulu diri kita apa, kita siapkan diri kita menjadi juara. Ibaratnya motor yang ingin jadi balap harus diservis dulu. Sama seperti manusia harus diservis dulu di-tuneup supaya jadi juara.

"Kedua, ketika sudah punya dasarnya, mental sudah ok penyakit hati sudah dibuang, saya siap berprestasi di kelas intermediet. Ini komunikasi skill bagaimana berhubungan dengan orang itu, ketika berbicara dengan orang itu timbul ingin berkembang tanpa dipaksa," katanya lagi.

(Mel/Abd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya