Remaja dan Mahasiswa, Target BKKBN Kurangi Angka Kelahiran

Masalah masih banyaknya kasus angka kelahiran anak dan kematian ibu di Indonesia membuat BKKBN gencar menyerukan program Keluarga Berencana.

oleh Kusmiyati diperbarui 12 Feb 2014, 17:48 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2014, 17:48 WIB
bkkbn-140212b.jpg
Selain menekan laju pertumbuhan penduduk, program Keluarga Berencana juga untuk mengurangi angka kelahiran anak dan kematian ibu.

"Di indonesia, banyak sekali anak usia 15-19 tahun yang sudah menikah dan mempunyai anak, dan ini sangat disayangkan," kata Kepala BKKBN, Prof. Dr. Fasli Jalal di Jakarta, Rabu (12/2/2014).

Karena itu, dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang digelar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) di Jakarta Convention Center (JCC) bersama beberapa kementrian Indonesia, diantaranya Kementrian Koordinator dan Kesejahteraan Rakyat tema ini menjadi perhatian besar.

Bahkan, Fasli menegaskan bahwa pada 2015, BKKBN akan secara bertahap menjaring 6 juta mahasiswa untuk dijadikan agen atau konsultan bagi teman-temannya dalam persoalan ini.

"Mereka ada di 3 ribu kampus dan akan dijadikan anggota pusat informasi konseling di sekolah-sekolah dan lingkungan mahasiswa," kata Kepala BKKBN, Prof. dr. Fasli Jalal SpGK.

Sementara untuk menjangkau mereka yang tidak mendapatkan pendidikan formal, BKKBN akan merangkul Generasi Berencana (GenRe) dengan bantuan karang taruna.

"Sebelum MDGS selesai 2015 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) selesai tahun ini kami berupaya menjangkau semua remaja mensosialisasikan keluarga berencana. 4 juta anak yang tidak sekolah kami bekerja sama dengan karangtaruna komunitas untuk memberikan pendidikan konseling reproduksi dan pematangan usia perkawinan," kata Fasli, Rabu (11/2/2014).

Untuk pencapaian program keluarga berencana dan pembangunan keluarga yang matang, BKKBN tidak dapat bekerja seorang diri.

"BKKBN memerlukan kerja sama dan kolaborasi dengan para stakeholder dan mitra kerja dalam upaya mencapai target ini," kata Fasli.

Semakin memantapkan kerjasama mewujudkan tercapainya program kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) dibahas dalam Rapat Kerja Nasional 2014 di Jakarta Convention Center (JCC).

"Rakernas ini menjadi ajang dan momentum yang tepat bagi BKKBN para stakeholder serta mitra kerjanya untuk memperbaharui komitmen bersama dalam mempercepat pembangunan KKBPK untuk mencapai tujuan bersama membangun keluarga yang mandiri cerdas dan berencana," kata Fasli.

(Mia/Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya