Bahan di Jajanan Favorit Anak Sekolah Ini Ternyata Bisa Picu Leukimia, Orangtua Perlu Waspada

Bahan pada jajanan anak yang bisa picu leukimia.

oleh Nisa Mutia Sari diperbarui 30 Mar 2019, 14:30 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2019, 14:30 WIB
[Bintang] Ilustrasi 5 ciri jajanan yang tidak sehat  untuk anak
Ilustrasi jajanan anak anak di sekolah | foto : istimewa

Liputan6.com, Jakarta Beberapa waktu lalu, Shakira Aurum putri Denada diberitakan menderita leukimia. Putri Denada yang belum genap berusia 6 tahun ini didiagnosa leukimia atau kanker darah.

Kanker darah atau leukimia pada anak ini merupakan salah satu mimpi buruk bagi orangtua. Hal itu karena kanker bisa muncul dari banyak faktor, termasuk karena makanan.

Ya, kanker pada anak memang sulit untuk dideteksi. Hal ini dikarenakan anak atau bayi belum bisa menceritakan rasa sakit atau gejala lain yang dialaminya. Oleh karena itu, peran orangtua sangat penting untuk mengenali tanda-tanda dan gejala leukimia. Tentunya, hal ini untuk mendapat penanganan segera.

Peran orangtua yang bisa dilakukan adalah dengan memperhatikan serta mengatur makanan anak agar tidak sembarangan jajan di sekolah. Jajanan yang menarik perhatian terutama anak-anak bertebaran di sekitar sekolah.

Orangtua tentu tidak tahu kandungan yang ada pada jajanan sekolah. Tentunya ada beberapa bahan pada jajanan sekolah yang ternyata turut memicu leukimia.

Nah, ada bahan makanan apa saja yang sebenarnya bisa memicu leukimia pada anak? Ternyata, bahan makanan ini biasa ditemukan pada jajanan sekolah anak, loh. Telah dirangkum dari berbagai sumber, berikut ulasan Liputan6.com, Sabtu (30/3/2019) seputar bahan di jajanan sekolah makanan yang bisa memicu leukimia pada anak.

Bahan Daging Olahan

Sosis
Ilustrasi sosis (Sumber: Pixabay)

Aneka daging olahan banyak beredar di pasaran. Beberapa daging olahan yang sangat mudah dijumpai adalah sosis dengan aneka jenis dan daging pada burger.

Melansir dari Bonemarrowmnx.com, laman dari Angeles Health International mengatakan bahwa beberapa makanan yang dapat memicu kanker seperti daging olahan. Siapa sangka, produk daging olahan ini ternyata juga sering muncul jadi berbagai jenis jajajan yang disukai anak-anak.

Dilansir dari salah satu rumah sakit terbesar di Meksiko, anak-anak yang mengonsumsi produk daging olahan secara regular akan rentan terkenal leukimia 74 persen lebih besar daripada anak-anak lain yang mengonsumsi sayur dan tofu.

Kandungan pada Daging Olahan

[Bintang] Resep Enak: Burger Ayam Jepang dengan Telur Bulat
Daging olahan (Ilustrasi: japantimes.co.jp)

Mengapa sosis dan daging pada burger bisa berbahaya? Ya, penyebab dari daging olahan menjadi berbahaya karena sebagian besarnya mengandung sodium nitrit dan nitrat. Kedua bahan ini biasanya digunakan untuk preservative, sehingga makanan akan terlihat enak untuk dimakan.

Selain itu, penelitian yang dilakukan pada tahun 2009 menunjukkan bahwa sodium nitrit erat kaitannya sebagai penyebab berkembangnya sel kanker, khususnya leukimia. Sebenarnya nitrit dan nitrat sangat penting ditambahkan karena bisa membantu menurunkan risiko kondisi keracunan serius (namun jarang terjadi). Namun jika bahan ini dikonsumsi dalam jumlah banyak, maka bisa menjadi penyakit.

Ya, karena hal ini bisa mengaktifkan sel kanker di tubuh manusia. Selain itu, mengonsumsi daging merah terlalu banyak juga akan memancing sel kanker. Begitu juga dengan makanan yang sudah disimpan cukup lama. Jadi, mulai sekarang cobalah untuk mengonsumsi makanan yang masih segar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya