Liputan6.com, Jakarta Beberapa orang mungkin percaya dengan suatu ramalan. Ada banyak platform ramalan yang mudah ditemui di berbagai media, seperti ramalan jodoh, pekerjaan, tentang zodiak, keberuntungan dan sebagainya. Bahkan beberapa dukun yang dianggap dapat meramalkan masa depan masih ada di daerah-daerah tertentu.Â
Baca Juga
Advertisement
Ramalan memang bukanlah hal yang dapat dikatakan benar seutuhnya. Walaupun begitu, masih ada orang yang mendatangi seorang peramal untuk mendapatkan pencerahan atau nasihat demi menjalani kehidupan sehari-hari.
Seperti yang dilakukan oleh wanita asal Tiongkok ini demi sebuah ramalan. Namun, mendatangi peramal ternyata berbuntut hal tak terduga yang dialaminya.Â
Culik Bayi Agar Terhindar dari Nasib Buruk
Seorang wanita dari Tiongkok di wilayah barat daya, He Xiaoping, kehilangan dua putranya pada tahun 1992 dan meminta nasihat dari beberapa peramal. Para peramal mengatakan padanya untuk mencculik seorang anak laki-laki karena peramal itu mengatakan akan menangkal nasib buruknya.
Jadi dia mengikuti instruksi mereka dan melamar menjadi seorang pengasuh dengan menggunakan identitas palsu, lapor Chongqing Evening News yang dilansir dari World of Buzz oleh Liputan6.com, Jumat (14/6/2019).Â
Kemudian ia 'bekerja' di rumah seorang wanita bernama Zhu Xioajuan di Chongqing yang memiliki anak lelaki berusia 15 bulan. He Xiaoping pun melaksanakan rencananya.
Ia memberi tahu Zhu bahwa dia akan membawa putranya berbelanja. Namun, dia justru menculik bocah itu dan melarikan diri ke rumahnya sendiri di dekat Nanchong.
Ia pun merawat bayi 15 bulan itu hingga berusia 26 tahun. Kehadiran bayi itu, He Xiaoping merawatnya dengan memberikan kehidupan yang baik.Â
Advertisement
Mengembalikannya Setelah 26 Tahun Berlalu
He Xiaoping memberinya nama Liu Jinxin yang merupakan nama persis putra keduanya. Ia membesarkannya selama 26 tahun sebagai 'putranya'. Ia juga mengklaim bahwa dirinya mencoba memberinya kehidupan yang baik dengan bekerja di banyak pekerjaan sebelum akhirnya menjadi pengusaha.
Pada tahun 1995, Xiaoping melahirkan bayi perempuan. Kejadian itu membuatnya menjadi yakin bahwa Liu benar-benar menghilangkan nasib buruknya.
Namun, 22 tahun kemudian tepatnya pada 2017, ia mulai merasa bersalah karena menculik bocah itu ketika sedang menonton acara TV tentang seorang ibu lanjut usia yang menghabiskan sebagian besar hidupnya mencari anaknya yang hilang.
"Saya tahu saya melakukan hal-hal buruk, tetapi saya telah mengangkat putra orang lain sebagai milik saya. Dia juga memperlakukanku sebagai ibu kandungnya," kata Xiaoping.Â
Ia pun akhirnya memutuskan untuk menghubungi ibu kandung bocah itu pada februari 2018 dan berhasil. Tetapi setelah berhasil menghubungi Zhu, ia dihadapkan pada kejadian yang tidak terduga karena Zhu telah menemukan 'putra' yang hilang pada 1995.Â
Zhu pun akhirnya melakukan tes DNA. Hasilnya pun menunjukkan bahwa DNA Zhu dan Liu cocok. Pada tahun 1995, ia juga melakukan tes DNA pada Pan Pan, anak yang ia kira anak kandungnya, hasilnya pun cocok. Akhirnya Zhu menggugat pengadilan sebesar Rp 6 milyar karena memberikan hasil tes DNA palsu.Â