Liputan6.com, Jakarta Beberapa waktu lalu beredar sebuah foto seekor gajah betina dengan keadaan yang cukup membuat miris. Gajah betina tua yang bernama Tikiri sempat menjadi sorotan publik pada pertengahan Agustus 2019 lalu.
Pasalnya, hewan yang dikenal memiliki badan besar ini justru memiliki tubuh yang amat kurus. Bahkan, tulang yang berada di tubuhnya dapat terlihat dengan sangat jelas. Penampilan miris gajah bernama Tikiri ini terjadi di Sri Lanka.
Advertisement
Baca Juga
Tikiri sendiri dikenal sebagai gajah penghibur di karnaval. Namun, tentu saja penampilan Tikiri saat ikut dalam karnaval tertutup oleh kain panjang sehingga tak ada yang menyadari bagaimana kondisi Tikiri.
Tikiri dikenal sebagai gajah karnaval yang harus berjalan jauh setiap malamnya. Ia merupakan salah satu gajah yang sering diikutsertakan dalam karnaval keagamaan di Sri Lanka.
Mirisnya, gajah berusia 70 tahun yang kerap dipaksa untuk ikut dalam karnaval ini baru saja mengembuskan napas terakhirnya. Dilansir Liputan6.com dari Worldofbuzz, Rabu (25/9/2019) sebelum dinyatakan mati, kesehatan Tikiri pun sempat terganggu dari waktu ke waktu.
Dipaksa ikut karnaval keagamaan
Tikiri merupakan salah satu gajah yang sering diikutsertakan dalam karnaval keagamaan. Ia juga harus berjalan cukup jauh setiap harinya selama 10 hari bersama 60 gajah lain di parade tersebut.
Foto-foto saat Tikiri yang selalu ikut dalam karnaval pun menjadi viral di media sosial. Bahkan tubuh dari gajah kurus ini menjadi sorotan.
Tentu saja kondisi Tikiri yang jauh berbeda dari gajah pada umumnya menimbulkan kemarahan dari para aktivis pecinta hewan. Tikiri juga berhasil dikembalikan ke sebuah lembaga penyelamat hewan setelah foto gajah kurus tersebut beredar di media sosial.
Advertisement
Gajah kurus Tikiri akhirnya mati
Setelah fotonya beredar di media sosial, membuat para netizen berkomentar mengenai kondisi Tikiri. Foto-foto kondisi Tikiri tentu saja membuat miris siapapun yang melihatnya.
Bahkan, setelah berhasil diselamatkan oleh Save Elephant Foundation. Kondisi kesehatan Tikiri justru semakin memburuk.
Saat mengikuti karnaval keagamaan, sang pemilik juga mengakui jika Tikiri memiliki masalah pencernaan. Namun, sang pemilik memiliki sebuah kepercayaan kuno, di mana karnaval keagamaan tersebut dapat menyembuhkan hewan yang tengah sakit.
Kesehatan yang terus menurun membuat Tikiri akhirnya mati. Sang penjaga Tikiri juga mengatakan jika ada dokter hewan yang akan menyelidiki kematian Tikiri dan melakukan pembedahan.
Matinya Tikiri tentu saja menjadi sorotan. Pasalnya, tak sedikit yang berharap jika gajah kurus tersebut dapat kembali sehat seperti gajah lainnya.