6 Penyakit Akibat Susah Tidur Nyenyak di Malam Hari, Jangan Anggap Sepele

Waspadai penyebab susah tidur nyenyak di malam hari ini, bisa jadi karena penyakit.

oleh Laudia Tysara diperbarui 16 Jun 2020, 12:00 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2020, 12:00 WIB
Susah Tidur atau Sulit Tidur
Ilustrasi Foto Susah Tidur atau Sulit Tidur (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Susah tidur nyenyak di malam hari bukanlah kebiasaan yang baik. Sebagian orang mungkin mengganggapnya hal biasa. Padahal sebenarnya selain dapat mengganggu aktivitas keseharian, hal ini juga bisa menjadi sebuah pertanda adanya kondisi kesehatan tertentu. Salah satunya seperti beberapa penyakit di bawah ini.

Semakin sering mengabaikan kebiasaan tidur tidak nyenyak, akan berdampak pada kualitas tidur yang buruk dan tidak teratur. Kondisi ini akan membuat waktu istirahat di malam hari menjadi tidak maksimal. Jadi, memang penting untuk mengenali penyakit penyebab susah tidur nyenyak ini agar lebih mudah mengatasinya.

Penyebab susah tidur nyenyak biasanya disebabkan oleh psikis dan gaya hidup. Misalnya saja seperti stres karena pekerjaan dan terbiasa begadang. Namun, hal ini berbeda dengan penyakit penyebab susah tidur nyenyak. Penyakit ini terkadang sulit dikenali, bahkan sebagian orang menganggap kondisi kesehatan demikian sudah biasa dialaminya. Padahal jika terus diabaikan akan semakin memperburuk kesehatan.

Berikut Liputan6.com ulas penyakit penyebab susah tidur nyenyak dari berbagai sumber, Selasa (16/6/2020).

Fibromyalgia

Susah Tidur atau Sulit Tidur
Ilustrasi Foto Susah Tidur atau Sulit Tidur (iStockphoto)

Fibromyalgia juga termasuk bagian dari penyakit penyebab susah tidur nyenyak. Kondisi ini akan membuat penderita merasakan sakit di seluruh tubuhnya. Jika berlangsung dalam jangka panjang disebut dengan sindrom fibromyalgia.

Risikonya bisa menyerang siapa saja, bahkan anak-anak. Namun, kebanyakan penderitanya berusia 30-50 tahun. Sedangkan antara pria dan wanita, risiko terbesar akan menyerang wanita.

Penderita akan mengalami sensasi terbakar seolah ditusuk-tusuk. Sensasi seperti ini bisa terjadi terus menerus atau hilang timbul. Penderita juga akan merasakan nyeri pada ligamen dan tendon. Kondisi inilah yang akan membuat penderita sulit tidur nyenyak di malam hari.

Demensia

20160303-Ilustrasi Insomnia-iStockphoto
Ilustrasi Insomnia atau Susah Tidur (iStockphoto)

Demensia termasuk penyakit penyebab susah tidur nyenyak. Kondisi ketika seseorang tidak mampu berpikir, berinteraksi, mengingat. Penderitanya juga akan mengalami penurunan pada kemampuan motoriknya. Hal ini akan sangat memengaruhi fungsi otak dan menyebabkan insomnia.

Demensia bisa juga disebut sindrom sundowning. Penderita akan merasa gelisah, kacau, dan ingin berkeliaran di sore dan malam hari. Risikonya bisa semakin tinggi karena pertambahan usia, riwayat keluarga, dan gaya hidup buruk.

Sinusitis

Susah Tidur? Coba Konsumsi Makanan dan Minuman Ini
Ilustrasi Susah Tidur

Sinusitis/alergi adalah salah satu penyakit penyebab susah tidur nyenyak di malam hari. Kondisi ketika terjadi infeksi dan pembengkakan di saluran hidung karena tersumbat. Penderita seolah akan menjadi pilek/flu hingga membuatnya susah tidur nyenyak. Hal ini sudah pasti akan menyebabkan kualitas tidur terganggu. Aktivitas keseharian juga menjadi tidak maksimal dilakukan pada keesokan harinya karena istirahat tidak maksimal.

Sinusitis ini dalam istilah medis disebut inflamasi atau peradangan pada dinding sinus. Sinus adalah rongga kecil yang menghubungkan saluran udara pada tulang tengkorak. Lokasinya berada pada bagian belakang tulang dahi, bagian dalam struktur tulang pipi, kedua sisi batang hidung, dan belakang mata.

Normalnya, sinus menghasilkan lendir/mukus untuk menyaring dan membersihkan partikel dalam udara yang dihirup. Sinus juga membantu mengendalikan suhu dan kelembapan udara yang akan masuk ke paru-paru. Penderita mungkin juga akan mengalami gejala seperti pembengkakan di sekitar mata. Mengalami nyeri pada dada, ingus kehijauan, dan indera penciuman terganggu.

GERD

Susah Tidur atau Sulit Tidur
Ilustrasi Foto Susah Tidur atau Sulit Tidur (iStockphoto)

Gastroesophageal reflux disease (GERD) bisa dikatakan sebagai penyakit penyebab susah tidur nyenyak. Kondisi ini terjadi ketika asam lambung kembali naik kerongkongan. Dada penderita akan terasa panas bahkan saat berbaring. Asam lambung yang naik ke kerongkongan inilah penyebabnya.

GERD ini terjadi karena melemahnya katup atau sfingter pada kerongkongan bawah. Fungsi utama dari katup ini untuk memungkinkan makanan atau minuman masuk ke lambung. Namun, ketika bermasalah isi lambung akan naik ke kerongongan. Hingga membuat penderitanya sulit untuk memejamkan mata bahkan sulit berbaring.

Dampak berbahaya yang lain, akan membuat lapisan kerongkongan iritasi hingga peradangan. Jika terus dibiarkan, lapisan ini akan semakin melemah dan tidak berfungsi. Penderita akan mengalami rasa asam atau pahit pada mulut. Disertai dengan sensasi perih atau panas terbakar di dada dan ulu hati. Gejalanya juga akan semakin buruk jika membungkuk, berbaring, dan setelah makan.

Hipertiroid

20160303-Ilustrasi Insomnia-iStockphoto
Ilustrasi Insomnia atau Susah Tidur (iStockphoto)

Penyakit hipertiroidisme atau hipertiroid termasuk penyakit penyebab susah tidur nyenyak. Kondisi ini membuat kadar hormon tiroid sangat tinggi. Ketika hal ini terjadi, penderita akan mengalami jantung berdebar, tangan gemetar, dan berat badan turun drastis.

Hormon tiroid sebenarnya memiliki peran untuk mengendalikan proses metabolisme tubuh. Hormon inilah yang akan mengubah makanan menjadi energi, mengatur suhu tubuh, dan mengatur denyut jantung. Namun, ketika kadarnya sangat tinggi, metabolisme menjadi semakin cepat. Tentu saja kondisi ini akan memicu banyak masalah.

Ketika menstimulasi sistem saraf, hormon ini akan membuat penderita gelisah. Selain gelisah, keringat dingin juga akan dialaminya. Gelisah dan keringat berlebih di malam hari inilah yang akan membuat penderita susah tidur nyenyak di malam hari.

Artritis

Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

Artritis adalah salah satu penyakit penyebab susah tidur nyenyak. Artritis disebut juga radang sendi. Peradangan ini akan membuat sendi menjadi kaku dan sulit bergerak. Kondisi ini lebih banyak dialami lansia yang berusia 65 tahun.

Biasanya terjadi karena terjadi penumpukan kristal asam urat. Meski begitu, sebenarnya semua orang bisa berisiko mengalaminya. Nah, ketika harus mengonsumsi obat steroid, penderita justru akan mengalami insomnia. Selain itu, kesulitan dan kesakitan penderita menggerakkan sendinya juga membuat mata sulit terpejam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya