Macam-Macam Alat Ukur Panjang dan Fungsinya Secara Lengkap, Simak Cara Membacanya

Kurang lebih ada empat macam-macam alat ukur panjang yang selama ini sangat umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

oleh Laudia Tysara diperbarui 18 Mar 2021, 08:59 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2021, 08:59 WIB
Penggaris
Ilustrasi penggaris. (Sumber: Pixabay.com)

Liputan6.com, Jakarta Melakukan pengukuran panjang harus dilakukan dengan alat khusus. Kurang lebih ada empat macam-macam alat ukur panjang yang bisa dijadikan pilihannya. Fungsi utamanya memang mengukur panjang, tetapi fungsi khususnya berbeda-beda.

Salah satu dari macam-macam alat ukur panjang yang paling populer digunakan adalah mistar penggaris. Mistar penggaris banyak digunakan dalam bidang pendidikan terutama saat mencatat dan mengerjakan soal matematika, ketika menggambar bidang datar. 

Untuk macam-macam alat ukur panjang yang lain, peranannya tidak jauh berbeda dengan mistar penggaris. Beberapa di antaranya bisa dimanfaatkan mengukur benda dengan tingkat ketelitian yang lebih tajam, akurat, dan terpercaya.

Berikut Liputan6.com ulas macam-macam alat ukur panjang dan fungsinya dari berbagai sumber, Kamis (18/3/2021).

Mistar Penggaris

Penggaris
Ilustrasi penggaris. (Pexels.com/Karolina Grabowska)

Mistar penggaris merupakan salah satu dari macam-macam alat ukur panjang yang sudah sangat umum digunakan. Mistar penggaris biasa dipakai untuk mengukur benda-benda yang berbidang datar dengan dimensi yang standar atau kecil.

Satu dari macam-macam alat ukur panjang ini biasanya dipakai untuk menggambar garis atau bidang lurus. Skala pengukuran yang dimiliki oleh mistar penggaris adalah 1 mm atau 0.1 cm, tingkat ketelitiannya sebesar 5 mm.

Melakukan pengukuran dengan salah satu dari macam-macam alat ukur panjang ini harus dilakukan secara tegak lurus. Sesuai dengan fungsinya yang biasa dipakai mengukur bidang datar, mistar tidak akan bisa mengukur dengan tepat bila proses pengukurannya tidak dilakukan demikian.

Jangka Sorong

Jangka Sorong
Ilustrasi Jangka Sorong. (Image by andergrin from Pixabay)

Jangka sorong merupakan salah satu dari macam-macam alat ukur panjang yang biasanya dipakai untuk mengukur jarak, diameter, dan kedalaman suatu benda atau objek. Presisi yang dimiliki jangka sorong sebagai alat ukur panjang sangat akurat dan presisi, kurang lebih 0.05 mm.

Jangka sorong ditemukan oleh seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis bernama Pierre Vernier.  “Vernier” pun menjadi nama skala dalam pengukuran jangka sorong tersebut.

Ketelitian Jangka Sorong adalah 0,1 mm. Jangka sorong digunakan pula untuk mengukur panjang benda maksimum 20 cm. Penggunaan jangka sorong bahkan dapat mengukur diameter sebuah kelereng, diameter dalam sebuah tabung atau cincin, maupun kedalaman sebuah tabung.

Fungsi jangka sorong dari salah satu macam-macam alat ukur panjang ini ada tiga. Untuk mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian 0,1 mm (rahang tetap dan rahang geser bawah). Rahang tetap dan rahang geser atas, untuk mengukur diameter benda yang sangat kecil misalnya cincin, pipa, dll. Tangkai ukur di bagian bawah, untuk mengukur kedalaman misalnya kedalaman tabung, lubang kecil, atau perbedaan tinggi yang kecil.

Cara membaca jangka sorong:

1. Siapkan objek yang akan diukur diameternya, contohnya kelereng, koin, dan lain-lain.

2. Buka rahang geser jangka sorong ke sebelah kanan agar lebih mudah memasukkan benda yang akan diukur.

3. Berikutnya, geser lagi rahang ke sebelah kiri hingga rapat untuk mendapatkan hasil pengukuran yang optimal.

4. Ada dua angka nol pada jangka sorong, yang pertama pada skala atas (ujung kiri), yang kedua di baris bawahnya agak ke tengah. Perhatikan garis pertama sebelum angka nol yang bawah (skala utama).

5. Kemudian, perhatikan garis yang berhimpit antara skala atas dan skala bawah (skala nonius). Cari yang menyambung lurus dengan garis dari skala nonius.  

6. Selanjutnya, kamu tinggal menjumlahkan dua angka yang kamu dapatkan. Itulah diameter benda yang kamu ukur.

Meteran

Meteran
Ilustrasi meteran. (Pexels.com/Ono Kosuki )

Banyak yang abai dengan salah satu dari macam-macam alat ukur panjang ini, namanya meteran. Alat ukur ini punya nama lain rol meter karena bentuknya berupa pita panjang yang bisa digulung atau dibuat seperti rol.

Kegunaan meteran hampir sama dengan mistar penggaris, tetapi meteran lebih fleksibel. Meteran merupakan salah satu dari macam-macam alat ukur panjang yang bisa dipakai untuk mengukur bangunan, baju, badan, dan masih banyak lagi.

Meteran memiliki dua buah satuan ukur, yakni Inggris (inch, feet, yard) dan metrik ( mm, cm, m). Salah satu dari macam-macam alat ukur panjang ini punya satuan kecil terkecil mm dan cm. Perhatikan betul bahwa angka nol meteran dinyatakan tepat dari ujung awal meterannya.

Mikrometer Sekrup

Ilustrasi mikrometer sekrup | wikipedia.org
Ilustrasi mikrometer sekrup | wikipedia.org

Mikrometer sekrup merupakan salah satu dari macam-macam alat ukur panjang yang biasa digunakan untuk mengukur ketebalan benda. Dalam istilah pengukuran disebut sebagai diameter. Meski fungsi utamanya untuk mengukur benda mikro atau kecil, cara membaca skala mikrometer sekrup tidak sulit.

Alat ini cukup akurat untuk menghitung benda dengan ukuran kecil karena memiliki presisi 10x lipat dari jangka sorong. Jadi, tidak heran juga jika ketelitiannya bisa benar-benar diperhitungkan karena besarannya 0.01 mm.

Menggunakan mikrometer sekrup untuk membaca panjang benda memang jarang dilakukan. Namun tidak menutup kemungkinan alat ini juga bisa diandalkan. Meski sebenarnya panjang benda masih bisa diukur dengan presisi 1 mm dan 0.1 mm. Kepresisian ini hanya dimiliki oleh penggaris dan jangka sorong.

Cara membaca mikrometer sekrup:

1. Untuk skala utama, dapat dilihat bahwa posisi thimble yang telah melewati angka “5” pada bagian atas.

2. Sedangkan skala utama selanjutnya bisa dilihat pada bagian bawah garis horizontal yang telah melewati 1 strip.

3. 0.5 mm memiliki arti pada bagian ini ditemukan hasil pengukuran 5 + 0.5 mm = 5.5 mm.

4. Pengukuran juga dapat dilakukan dengan prinsip pada setiap 1 strip menandakan jarak 0.5 mm. Hal ini dipengaruhi oleh terlewatinya 5 strip di atas garis horizontal.

5. Sedangkan untuk 6 strip di bawah garis horizontal yang digabung dengan 5 strip bisa terbaca dengan total jarak  (5+6) x 0.5mm = 5.5 mm

6. Bagian kedua terlihat ada garis horizontal di skala utama berhimpit dengan angka 28 di skala nonius. Angka ini bisa berarti pada skala nonius didapat tambahan panjang 0.28 mm.

7. Pada hasil akhir pengukuran skala mikrometer sekrup pada contoh ini didapat angka 5.5 + 0.28 = 5.78 mm. Untuk hasil ini memiliki ketelitian sebesar 0.01 mm.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya