Viral Beredarnya Tabung Oksigen Palsu di Tulungagung, Ini 4 Faktanya

Beredarnya tabung oksigen palsu di Tulungagung membuat warga resah.

oleh Mardella Savitri Murtisari diperbarui 21 Jul 2021, 21:00 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2021, 21:00 WIB
Antre Isi Ulang Oksigen di Surabaya
Antrean warga untuk mengisi ulang tabung oksigen di stasiun pengisian di kota Surabaya, Kamis (15/7/2021). Antrean yang terjadi di agen pengisian ulang oksigen itu disebabkan meningkatnya permintaan kebutuhan oleh warga. (Juni Kriswanto / AFP)

Liputan6.com, Jakarta Adanya ledakan kasus Corona Covid-19 di Indonesia belakangan ini membuat banyak rumah sakit terisi penuh. Selain itu, terjadi pula kelangkaan tabung oksigen di berbagai daerah.

Di situasi yang amat pelik ini, masih tetap ada oknum-oknum yang tega untuk meraup untung dari orang-orang yang sedang kesusahan. Dilansir dari Merdeka.com pada Rabu (21/7), ada tabung oksigen palsu yang beredari di Tulungagung, Jawa Timur.

Tidak terisi dengan oksigen, tabung tersebut ternyata hanya diisi menggunakan kompresor tambal ban. Hal ini pun lantas membuat warganet resah.

Berikut merupakan fakta-fakta terkait dengan beredarnya tabung oksigen palsu di Tulungagung, Jawa Timur yang telah dirangkum dari berbagai sumber oleh Liputan6.com, Rabu (21/7/2021).

1. Kronologi kejadian

Putus Asa Mencari Pasokan Oksigen di Myanmar
Gambar pada 14 Juli 2021 ini menunjukkan orang-orang yang menunggu untuk mengisi tabung oksigen kosong di luar sebuah pabrik di Yangon, di tengah lonjakan kasus virus coron Covid-19. Warga di seluruh kota terbesar Myanmar menentang jam malam militer. (Ye Aung THU/AFP)

Beredarnya tabung oksigen palsu ini pertama kali disadari oleh Alipin (35), anggota kelompok peternak Sol Koi di Tulungagung pada Selasa (20/7). Saat itu, Alipin hendak mengirim paket ikan hias keluar kota, ia pun mengisi kantong-kantong ikan dengan oksigen seperti biasanya.

"Kami menyadari oksigen yang kami dapat (beli) palsu setelah ikan dalam kantong plastik yang telah diisi udara dari tabung oksigen itu mati, hanya selang beberapa menit setelah pengisian," tutur Alipin (35), anggota kelompok peternak Sol Koi di Tulungagung.

Berdasarkan penuturan Alipin, ada dua kantong plastik berisi ikan koi yang sempat diisi menggunakan oksigen palsu. Kemudian, kurang dari 15 menit sejak pengisian tersebut, beberapa ikan dalam satu kantong plastik pun mati. Sedangkan ikan di kantong lain nampak terengah-engah karena kehabisan udara segar dan oksigen.

 

2. Dilakukan uji tabung oksigen

FOTO: Melihat Posko Rescue Oxygen DKI Jakarta
Petugas menurunkan tabung oksigen yang akan didistribusikan di Posko Rescue Oxygen, Monas, Jakarta, Senin (5/7/2021). Posko Rescue Oxygen didirikan untuk membantu penyediaan tabung oksigen bagi rumah sakit pemerintah dan swasta khusus COVID-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Setelah menyadari bahwa ada yang aneh dengan tabung oksigen yang ia beli, Alipin pun melakukan beberapa tes. Hal ini untuk membuktikan kecurigaan Alipin yang menduga bahwa tabung oksigen tersebut palsu.

Ia membandingkan dua tabung oksigen yang dimiliki, yang pertama memang jelas asli, sedangkan yang kedua adalah tabung oksigen yang ia curigai palsu.

Percobaan ini dilakukan oleh Alipin menggunakan kantong plastik. Udara dari dua tabung oksigen tersebut dimasukkan. Pada kantong yang berisi oksigen asli langsung terbakar saat disulut api. Sementara yang berisi oksigen palsu tidak terbakar.

"Kalau dibakar kelihatan jelas sekali," ungkapnya.

Kemudian ia juga mengungkapkan bahwa perbedaan kedua tabung tersebut juga nampak dari suhunya. Oksigen palsu dalam tabung terasa lebih hangat dibanding oksigen asli. Kemudian, saat dihirup oksigen asli terasa lebih segar. Sedangkan oksigen palsu seperti udara biasa.

Alipin pun menduga bahwa tabung hitam berisi oksigen palsu diisi dengan udara biasa dari mesin kompresor tambal ban.

3. Tidak diberikan pada orang sakit

Antre Isi Ulang Oksigen di Surabaya
Warga mengantre untuk mengisi ulang tabung oksigen di stasiun pengisian di kota Surabaya, Kamis (15/7/2021). Di Surabaya, masih banyak permintaan isi ulang oksigen, baik tabung kecil 0,5–1 meter kubik hingga ukuran besar 6–7 meter kubik. (Juni Kriswanto / AFP)

Alipin mengaku bahwa tabung hitam oksigen yang ia dapatkan tersebut berasal dari temannya, ia membelinya pada Senin (19/7). Satu tabung oksigen tersebut dibeli dengan harga yang cukup tinggi dari biasanya.

"Kalau biasanya Rp25 ribu, saya dapatnya sekitar Rp100 ribu," ujarnya.

Berdasarkan keterangan dari Alipin, ia membeli tiga tabung oksigen. Satu tabung akan digunakan untuk usahanya, sedangkan dua tabung lain rencananya akan digunakan untuk orang sakit.

Setelah mengetahui bahwa oksigen dalam tabung tersebut palsu, Alipin kemudian mengurungkan niatnya untuk memberikannya para orang yang sakit.

4. Bikin geram warganet

Imbas kasus COVID-19 Melonjak, Permintaan Pengisian Tabung Oksigen Meningkat
Sebuah tabung terlihat di tempat pengisian Oxygen Medical di kawasan Jalan Minang Kabau, Jakarta, Senin (28/6/2021). Permintaan pengisian oksigen di agen tabung oksigen di Jakarta alami peningkatan seiring lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi dalam satu pekan terakhir. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Berita tentang beredarnya tabung oksigen palsu ini pun lantas membuat warganet geram. Pasalnya, saat ini tabung oksigen memang sedang langka dan banyak dicari untuk para pasien penderita Covid-19. 

"Klau dah ketangkep, suruh dia ngisep tabung oksigen yang isinya kentut lah anjirr. Jahat bgt jd manusia," tulis akun @Hiyaaaha

"udah gila ya? ga pernah ngerasain gimana rasanya jd keluarga korban yg selalu khawatir sampai rela ngeluarin banyak uang demi sembuh, sampai ga bisa tidur setiap malem," tulis akun @ayaflusm

"Kenapa orang orang makin sakit kejiwaannya dah? Segitunya nyari duit sampe ngelakuin hal diluar nalar," tulis akun @hahaidontcare2

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya