Ekskresi Adalah Proses Pembuangan Sisa Metabolisme, Pahami Definisi dan Fungsinya

Sistem ekskresi adalah sistem yang bertugas untuk mengolah dan membuang zat sisa metabolisme dan racun dari dalam tubuh.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 23 Agu 2021, 08:05 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2021, 08:05 WIB
Ekskresi Adalah Proses Pembuangan Sisa Metabolisme, Pahami Definisi dan Fungsinya
Ilustrasi Ginjal Manusia Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta Sistem ekskresi adalah sistem yang bertugas untuk mengolah dan membuang zat sisa metabolisme dan racun dari dalam tubuh. Jika tidak dikeluarkan dari tubuh, zat-zat tersebut dapat menimbulkan sejumlah masalah kesehatan.

Sistem ekskresi pada manusia terdiri atas sejumlah organ, yaitu paru-paru, kulit, hati, usus besar dan ginjal. Masing-masing organ ekskresi tersebut memiliki fungsi dan cara kerja yang berbeda untuk membuang zat sisa dan racun dari dalam tubuh.

Secara umum, sistem ekskresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Sisa-sisa metabolisme ini berupa senyawa-senyawa yang bersifat toksik atau racun sehingga jika tidak dikeluarkan dapat menyebabkan terganggunya fungsi organ-organ di dalam tubuh.

Untuk lebih rinci, berikut ini penjelasan mengenai definisi sistem ekskresi pada manusia beserta organ-organ manusia yang melakukan ekskresi dan fungsinya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (23/8/2021).

 

Definisi Sistem Ekskresi

Sistem ekskresi adalah sistem dengan tugas untuk mengolah zat sisa metabolisme dan racun, lalu membuangnya dari dalam tubuh. Sebab, zat-zat sisa dan racun tersebut bisa mengakibatkan masalah kesehatan apabila tidak dibuang dari dalam tubuh.

Pada sistem ekskresi manusia, terdapat sejumlah organ yang bekerja untuk tujuan tersebut. Organ-organ tersebut adalah kulit, paru-paru, hati, usus besar dan ginjal. Masing-masing organ memiliki fungsi serta cara kerja yang berbeda-beda untuk menyingkirkan zat sisa metabolisme dan racun dari dalam tubuh Anda.

Fungsi Sistem Ekskresi

Sama seperti makhluk hidup yang lain, tubuh kita harus berada dalam keadaan homeostatis agar dapat berfungsi normal. Dengan kata lain, agar berfungsi dengan baik yaitu suhu tubuh kita harus stabil, keseimbangan cairan terjaga, dan zat-zat sisa dikeluarkan.

Seperti telah disebutkan sebelumnya, fungsi sistem ekskresi adalah untuk mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme dari dalam tubuh kita. Karena bersifat racun, zat-zat sisa tersebut berpotensi bahaya bila tidak dikeluarkan.

Kenali Berbagai Organ pada Sistem Ekskresi Manusia

Ekskresi Adalah Proses Pembuangan Sisa Metabolisme, Pahami Definisi dan Fungsinya
Ilustrasi Usus Besar (iStockphoto)

Berikut ini adalah beberapa organ yang termasuk dalam sistem ekskresi manusia beserta jenis zat limbah yang dibuangnya, yaitu :

1. Ginjal

Organ yang mengalami sistem ekskresi adalah ginjal. Organ ini terletak di kedua sisi tulang belakang, tepatnya di rongga perut bagian belakang. Ginjal memiliki bentuk menyerupai kacang merah dan berwarna merah kecokelatan. Manusia memiliki sepasang ginjal yang berada di sisi kanan dan kiri tubuh. Ginjal kanan terletak sedikit lebih rendah dibandingkan ginjal kiri karena berdekatan dengan hati. Setiap ginjal berukuran sekitar 10–12 cm atau kira-kira seukuran kepalan tangan orang dewasa.

Ginjal berfungsi untuk menyaring zat sisa dari makanan, obat-obatan, atau racun yang terdapat di darah. Selain itu, ginjal juga berperan mengendalikan keseimbangan cairan dan kadar elektrolit dalam tubuh. Jika tubuh Anda kelebihan garam atau mineral, ginjal pun akan membuangnya. Zat sisa yang terkumpul, kemudian akan diubah menjadi urine. Urine akan mengalir dari ginjal ke kandung kemih melalui saluran yang disebut ureter. Urine tersebut berisi zat sisa dari ginjal yang akan terbuang saat Anda buang air kecil.

2. Kulit

Kulit manusia memiliki sekitar 3–4 juta kelenjar keringat. Kelenjar ini tersebar di seluruh bagian tubuh, namun paling banyak terdapat di telapak tangan, kaki, wajah, dan ketiak. Kelenjar keringat terbagi menjadi 2 jenis, yaitu kelenjar ekrin dan kelenjar apokrin. Kelenjar ekrin terhubung langsung dengan permukaan kulit dan menghasilkan keringat yang tidak berbau dan encer. Sementara itu, kelenjar apokrin menghasilkan keringat yang mengandung lemak dan pekat, serta terdapat di folikel rambut, seperti ketiak dan kulit kepala.

Pada dasarnya, keringat yang dihasilkan kelenjar-kelenjar tersebut berfungsi untuk mengendalikan suhu tubuh dan melumasi kulit serta rambut. Namun, sebagai bagian dari sistem ekskresi, kelenjar keringat juga berperan membuang racun dari dalam tubuh melalui keringat yang dihasilkannya. Ada beberapa jenis racun yang dibuang melalui kelenjar keringat di kulit, antara lain zat logam, bisphenol A, polychlorinated biphenyls, urea, phthalate, dan bikarbonat. Tak hanya racun, kelenjar keringat di kulit juga berfungsi untuk membunuh dan membuang bakteri.

3. Usus Besar

Selanjutnya, organ yang mengalami sistem ekskresi adalah usus besar. Pada dasarnya, usus terbagi menjadi 2 bagian, yaitu usus kecil dan usus besar. Sebagian besar nutrisi dan sekitar 90% air yang terkandung dalam makanan dan minuman yang dikonsumsi setiap hari terserap ke dalam usus kecil. Sementara itu, usus besar bertugas untuk menyerap sisa air dan nutrisi yang tidak bisa dicerna oleh usus kecil. Usai diserap, sisa makanan dan minuman tersebut diubah menjadi feses, lalu dibuang melalui dubur saat Anda buang air besar.

4. Hati

Hati adalah organ yang berukuran besar dengan berat sekitar 1 kilogram. Organ yang sangat penting bagi metabolisme dan sistem kekebalan tubuh ini terletak di bagian kanan atas dalam rongga perut, tepat di bawah diafragma. Organ ini berperan penting dalam proses pengolahan racun atau detoksifikasi.Salah satu zat beracun yang dibuang dan diolah oleh hati adalah amonia, yaitu zat sisa dari hasil penguraian protein. Jika dibiarkan menumpuk dalam tubuh, amonia dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, termasuk gangguan pernapasan dan masalah pada ginjal.

Di dalam tubuh, hati berfungsi untuk mengolah amonia menjadi urea. Setelah itu, urea yang diolah di hati akan dibuang melalui sistem ekskresi pada ginjal lewat urine. Selain amonia, zat lain yang dibuang atau diekskresi oleh hati adalah zat beracun dalam darah, misalnya akibat konsumsi alkohol atau obat-obatan. Organ hati juga berfungsi untuk membuang sel darah merah yang sudah rusak dan kelebihan bilirubin yang dapat menyebabkan sakit kuning atau jaundice.

5. Paru-paru

Selanjutnya, organ yang mengalami sistem ekskresi adalah paru-paru. Paru-paru merupakan organ utama dalam sistem pernapasan manusia. Melalui proses pernapasan, paru-paru bertugas untuk memindahkan oksigen yang diperoleh dari udara ke dalam darah. Darah yang telah mengandung oksigen tersebut akan disalurkan ke seluruh jaringan dan organ tubuh agar dapat berfungsi dengan baik. Setelah memperoleh oksigen, setiap sel tubuh akan menghasilkan karbon dioksida sebagai zat sisa metabolismenya. Karbon dioksida merupakan zat beracun yang bisa berbahaya bagi kesehatan apabila menumpuk di dalam darah.

Untuk membuangnya, karbon dioksida akan dibawa oleh darah kembali menuju paru-paru dan dikeluarkan ketika Anda mengembuskan napas. Batuk atau bersin juga merupakan mekanisme alami tubuh yang melibatkan paru-paru dan saluran napas untuk mengeluarkan zat kimia atau gas beracun, debu, kuman, virus, dan benda asing yang masuk ke dalam sistem pernapasan.

Sistem ekskresi manusia memiliki peranan yang sangat besar terhadap kesehatan seseorang. Pasalnya, jika sistem ekskresi tidak berfungsi dengan normal, akan ada banyak zat berbahaya yang dapat menumpuk di dalam tubuh dan menyebabkan penyakit.

Untuk menjaga kinerja sistem ekskresi, penting bagi Anda untuk menerapkan pola hidup sehat, yakni dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, rajin berolahraga, minum banyak air putih, tidak merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol, serta mencukupi waktu istirahat.

Selain itu, Anda juga perlu melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin ke dokter agar dokter dapat mengevaluasi fungsi organ ekskresi serta kondisi kesehatan Anda secara menyeluruh. Jika terdapat masalah pada sistem ekskresi atau organ tubuh lainnya, dokter akan memberikan penanganan yang tepat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya