Efek Samping Vaksin Sinovac untuk Anak 6-11 Tahun, Kenali Keamanannya

Anak 6-11 tahun mulai bisa mendapatkan vaksin Covid-19.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 08 Nov 2021, 15:45 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2021, 15:45 WIB
FOTO: Mobil Vaksinasi COVID-19 Keliling Jemput Bola di RPTRA Bunga Rampai
Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga saat vaksinasi keliling untuk warga Kelurahan Malaka Jaya di RPTRA Bunga Rampai, Jakarta, Jumat (9/7/2021). Mobil vaksinasi COVID-19 keliling diberikan untuk anak-anak dan dewasa usia 12-59 tahun. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI telah memberi persetujuan penggunaan vaksin CoronaVac atau yang dikenal dengan Sinovac untuk anak usia 6-11 tahun. Anak-anak membentuk hampir sepertiga populasi Indonesia. Anak juga merupakan kelompok yang paling terdampak Covid-19.

Ini membuat vaksinasi pada anak penting untuk dipertimbangkan. Sebelumnya, vaksinasi Covid-19 sudah mulai diberikan pada anak usia 12 tahun ke atas. Rencananya, vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun akan mulai dilakukan pada awal tahun 2022.

Salah satu hal yang menjadi perhatian pada vaksinasi anak adalah efek samping yang ditimbulkan. Seperti apa efek samping vaksin Sinovac untuk anak 6-11 tahun?

Berikut penjelasan tentang efek samping vaksin Covid-19 Sinovac untuk anak 6-11 tahun, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin(08/11/2021).

Persetujuan vaksin Sinovac untuk anak

AS Vaksinasi COVID Anak-Anak Usia 5-11 Tahun
Finn Washburn (9) disuntik vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech saat adiknya, Piper Washburn (6) menunggu giliran saat vaksinasi anak 5 - 11 tahun di San Jose, California, Rabu (3/11/2021). Ini menjadi langkah perdana vaksinasi Covid-19 bagi anak kecil di Amerika Serikat. (AP Photo Noah Berger)

Pada 1 November 2021, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI telah memberi persetujuan penggunaan vaksin Coronavac produksi Sinovac Life Science Co., Ltd China dan Vaksin COVID-19 PT Bio Farma pada anak usia 6-11 tahun. Persetujuan perluasan indikasi ini diperoleh setelah dilakukan pembahasan dan pengkajian bersama Tim Komite Nasional Penilai Khusus Vaksin Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) terhadap aspek khasiat dan keamanannya.

“Berdasarkan pertimbangan tersebut, Badan POM memutuskan bahwa permohonan penambahan indikasi Vaksin Sinovac untuk anak usia 6-11 tahun dengan pemberian 2 dosis (600 SU atau 0,5mL/dosis) dalam interval pemberian 4 minggu, dapat diterima. Dengan persetujuan ini, maka Vaksin Sinovac merupakan vaksin pertama yang disetujui di Indonesia untuk anak usia 6-11 tahun,” papar Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito dalam penjelasan pers yang disampaikan pada Senin (01/11/2021).

Aspek manfaat dan keamanan

AS Vaksinasi COVID Anak-Anak Usia 5-11 Tahun
Vaksin COVID-19 disiapkan dalam acara pembukaan vaksinasi untuk anak-anak usia 5 hingga 11 tahun di Eugene A. Obregon Park, Los Angeles, Rabu (3/11/2021). Ini menjadi langkah perdana vaksinasi Covid-19 bagi anak kecil di Amerika Serikat. (Keith Birmingham/The Orange County Register via AP)

Penggunaan vaksin Sinovac untuk anak disetujui berdasarkan pertimbangan aspek khasiat dan keamanan. Aspek ini dinilai berdasarkan studi klinik di Cina dengan total subjek 1050 anak. Penelitian menunjukkan penggunaan Vaksin Sinovac pada anak usia 6-11 tahun aman dan dapat ditoleransi dengan baik.

Profil keamanan pada anak usia 6-11 tahun sebesar 11%, sebanding dengan profil keamanan pada usia 12-17 tahun yang sudah disetujui sebesar 14%. Semua laporan kejadian tidak diinginkan (adverse events) yang teramati termasuk dalam kategori grade 1 dan 2 (ringan hingga sedang).

Terkait dengan efek pembentukan respons imun (imunogenisitas) vaksin ini pada anak usia 6-11 tahun, hasil pengamatan uji antibodi netralisasi 28 hari setelah vaksinasi dosis ke-2 menunjukkan seropositive rates dan seroconversion rates mendekati 100%. Nilai titer antibodi (Geometric Mean Titre/GMT) pada anak lebih tinggi dari titer antibodi pada kelompok dewasa yang sudah diketahui efikasinya (GMT: 118,7 vs 14,1).

Dari hasil studi-studi tersebut, dapat disimpulkan bahwa Vaksin Sinovac dengan pemberian dosis 600 SU aman dan memberikan respons imun yang baik pada anak usia 6-11 tahun.

Kemungkinan efek samping Sinovac untuk anak

Menkes Targetkan Vaksin Covid-19 untuk Anak 5-11 Tahun Digelar Awal 2022
Vaksin Covid-19 untuk anak 5-11 tahun digelar awal 2022 jika uji klinis sudah tuntas. (pexels/cdc).

Berdasarkan penelitian yang ada, efek samping vaksin Sinovac untuk anak usia 6-11 tahun tak jauh beda dengan remaja dan dewasa. Mengutip Health Liputan6.com, menurut Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Hinky Hindra Irawan Satari, efek samping vaksin Sinovac pada anak bisa berupa reaksi nyeri di lokasi suntikan atau demam.

"Gejalanya samalah dengan dewasa. mungkin ada beberapa proposi ya. Kalaupun berbeda, tapi enggak berbeda begitu jauh," tutur Hindra dikutip dari Health Liputan6.com.

Menurut Hindra, efek samping vaksin Sinovac untuk sudah diteliti di sejumlah negara seperti Tiongkok. Menurut Hindra, tak ada penanganan khusus terkait KIPI untuk anak 6-11 tahun. Ini karena sebelumnya, pemerintah sudah rutin melakukan vaksinasi untuk anak.

Efek samping vaksin Sinovac

Antusias Anak Sekolah Ikut Imunisasi DT
Petugas memberikan vitamin kepada anak usai mengikuti vaksin DT di RPTRA Citra Permata, Jakarta, Selasa (28/9/2021). Kegiatan rutin tahunan tersebut bertujuan memberikan kekebalan tubuh pada anak sekolah terhadap penyakit DT dengan kuota 150 anak per hari (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Secara umum, efek samping vaksin Sinovac yang dihimpun Komnas KIPI, antara lain:

- Reaksi lokal (di tempat suntikan)

Nyeri di tempat suntikan

- Kemerahan

- Pengerasan

- Bengkak

Reaksi sistemik

- Demam

- Lemas

- Nyeri otot

Lain-lain

- Mengantuk

- Pusing

- Sakit kepala

- Gatal

- Kesemutan

- Nyeri leher

- Mati rasa di leher

- Nyeri sendi

- Nyeri punggung

- Hidung tersumbat

- Nyeri saat menelan

- Batuk

- flu

- Mual

- Muntah

- Selera makan meningkat

- Nyeri perut

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya