Vaksin Booster Resmi Digratiskan untuk Masyarakat, Ini 5 Faktanya

Presiden Joko Widodo putuskan vaksin booster gratis bagi masyarakat Indonesia.

oleh Novita Ayuningtyas diperbarui 11 Jan 2022, 19:50 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2022, 19:50 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat sambutan Peringatan Hari HAM Sedunia Tahun 2021 pada 10 Desember 2021. (Dok Sekretariat Kabinet RI)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Indonesia sebelumnya memang telah berencana untuk mengadakan vaksinasi dosis lanjutan atau vaksinasi booster sejak akhir 2021 lalu. Namun, terkait dengan adanya vaksin booster baru saja diterbitkan pada hari ini, Selasa (11/1/2022).

Sebelumnya, terdapat dua aturan mengenai vaksinasi booster, yaitu Peraturan Presiden (Perpres) serta Keputusan Menteri Kesehatan. Aturan ini pun membahas mengenai pelaksaan vaksinasi booster yang disediakan pemerintah hingga vaksin booster berbayar.

Wacana adanya vaksin booster berbayar sendiri sempat mencuat ke publik. Bahkan, jenis vaksin sekaligus perkiraan harga sempat beredar di masyarakat. Meski begitu sebelumnya pemerintah masih belum ada penetapan harga untuk vaksin dosis lanjutan.

Keputusan pemerintah untuk menggratiskan vaksin booster ini pun disambut bagi oleh masyarakat luas. Meski begitu, untuk mendapatkan vaksinasi booster masyarakat juga harus memenuhi persyaratan yang ada. Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, berikut ini beberapa fakta terkait vaksin booster yang diberikan gratis bagi seluruh masyarakat Indonesia, Selasa (11/1/2022).

1. Sempat ada wacana berbayar

Vaksin Moderna untuk Vaksinasi Dosis Ketiga bagi Tenaga Kesehatan
Vaksinator menyiapkan vaksin COVID-19 dosis ketiga atau booster kepada tenaga kesehatan di RSUD Matraman, Jakarta, Jumat (6/8/2021). Pemberian vaksin dosis ketiga atau booster kepada tenaga kesehatan di Indonesia ditargetkan rampung pada pekan kedua Agustus 2021. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Adanya vaksinasi lanjutan dosis ketiga menimbulkan banyak tanda tanya di masyarakat. Mulai dari syarat penerimaan hingga apakah vaksinasi ketiga menjadi berbayar. Sekretaris Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Susiwijono kepada Liputan6.com, Rabu (5/1/2022) menyebutkan jika penetapan vaksinasi booster masih menjadi pembahasan pemerintah. Meski begitu, ia juga menekankan belum ada yang melakukan vaksin booster berbayar.

Bahkan, ia juga mengungkapkan adanya kemungkinan vaksin booster berbayar baru bisa dilakukan jika telah ada peraturan yang diterbitkan. Selain itu, layanan tersebut bisa dilakukan di fasilitas kesehatan milik BUMN ataupun swasta yang telah memenuhi kriteria yang ditetapkan Kementerian Kesehatan.

 

2. Masyarakat lansia jadi prioritas

FOTO: Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 di Surabaya
Warga menunggu untuk menerima dosis vaksin virus corona COVID-19 Sinovac di sebuah mal di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (23/9/2021). Vaksinasi COVID-19 di Surabaya dilakukan di fasilitas kesehatan, mal, perkantoran, kelurahan hingga balai RW. (Juni Kriswanto/AFP)

Susiwijono juga menyampaikan jika Vaksinasi Booster akan dilakukan mulai 12 Januari 2022. Hal ini disampaikan sesuai dengan arahan hasil rapat Evaluasi PPKM.

“Sesuai dengan yang telah disampaikan Pak Menko Perekonomian, yang menyampaikan arahan hasil Ratas Evaluasi PPKM yang lalu, Vaksinasi Booster akan dimulai 12 Januari 2012. Karena itu semua peraturan dan regulasi yang dibutuhkan, harus kami selesaikan paling lambat di awal minggu depan (sebelum tgl 12 Januari),” ujarnya.

Ia juga menuturkan jika vaksinasi dosis lanjutan ini ditujukan bagi seluruh masyarakat. Namun, kelompok lansia akan menjadi prioritas yang mendapatkan Vaksinasi Booster.

“Sasarannya adalah masyarakat pada umumnya. Bagi kelompok masyarakat prioritas, yaitu Lansia, masyarakat yang kurang mampu dan/ atau kelompok masyarakat prioritas lainnya, akan ditanggung oleh Pemerintah,” lanjutnya.

3. Vaksinasi Booster gratis bagi masyarakat

Vaksinasi Dosis Ketiga untuk Tenaga Kesehatan Siloam Hospitals
Petugas medis yang bertugas sebagai vaksinator memvaksin Nakes Siloam Hospitals, Tangerang, Rabu (11/8/2021). Vaksinasi yang digelar sejak Selasa diikuti 500 nakes sebagai garda terdepan penanganan Pandemi Covid-19 untuk memperkuat antibodi atau sebagai booster. (Liputan6.com/HO/Firdi)

Presiden Joko Widodo dalam keterangan pers melalui channel YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (11/1/2021) mengumumkan keputusannya untuk memberikan vaksinasi dosis lanjutan secara gratis bagi seluruh masyarakat.

“Saya telah memutuskan pemberian vaksin ketiga ini gratis untuk masyarakat Indonesia karena sekali lagi saya tegaskan bahwa keselamatan rakyat adalah yang utama,” kata Jokowi.

4. Ketentuan vaksin booster

Bersiap, Booster Vaksin Covid-19 Mulai Diberikan Januari 2022
Cegah Covid-19 varian Omicron, vaksin booster akan diberikan pada Januari 2022. (pexels/cdc).

Tak hanya itu saja, Jokowi juga mengungkapkan ketentuan-ketentuan bagi penerima vaksin COVID-19 dosis ketiga. Dimana penerima Vaksin Booster harus sudah mendapatkan suntikan vaksin dosis kedua lebih dari enam bulan.

"Adapun syarat dan ketentuan yang dibutuhkan untuk menerima vaksinasi ketiga ini adalah calon penerima sudah menerima vaksin Covid-19 dosis kedua lebih dari 6 bulan sebelumnya," jelas Jokowi

Tahapan awal vaksin dosis lanjutan ini akan di mulai dari kelompok lansia atau lanjut usia serta kelompok rentan terpapar COVID-19. Ketentuan ini pun masih sama saat masyarakat Indonesia menerima vaksin dosis pertama.

Vaksinasi booster sendiri nantinya akan diberikan kepada kabupaten/kota yang tingkat vaksinasinya telah mencapai 70 persen dosis pertama serta 60 persen dosis kedua.

5. 5 jenis vaksin booster

Dapat Giliran Vaksinasi Covid-19, Terapkan Hal Ini Sebelum dan Sesudah Divaksin
Ilustrasi Vaksinasi.

Seiring dengan dibuatkan keputusan pemerintah mengenai vaksin dosis ketiga, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) juga telah mengeluarkan lima vaksin yang bisa digunakan untuk vaksinasi booster. Kelima vaksin tersebut ialah CoronaVac, Pfizer, AstraZeneca, Moderna, dan Zivivax.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya