9 Penyebab Penebalan Dinding Rahim, Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya

Penebalan dinding rahim dapat disebabkan oleh berbagai hal, dan umumnya ditandai dengan pendarahan dari vagina atau perubahan pola menstruasi.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 22 Feb 2022, 18:05 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2022, 18:05 WIB
9 Penyebab Penebalan Dinding Rahim, Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi rahim (iStock)

Liputan6.com, Jakarta Penyebab penebalan dinding rahim perlu diketahui oleh para wanita. Penebalan dinding rahim merupakan salah satu kelainan pada sistem reproduksi wanita. Kondisi ini disebut dengan hiperplasia endometrium yang dapat disebabkan oleh berbagai hal, dan umumnya ditandai dengan pendarahan dari vagina atau perubahan pola menstruasi.

Ketika endometrium menebal, itu dapat menyebabkan pendarahan yang tidak biasa. Meskipun kondisinya tidak bersifat kanker, terkadang kondisi ini dapat menjadi pendahulu kanker rahim. Gejala umum yang dirasakan wanita yang mengalami kelainan penebalan dinding rahim ini adalah rasa nyeri pada perut bagian bawah, nyeri panggul, dan demam.

Biasanya, penebalan dinding rahim atau hiperplasia endometrium lebih sering menyerang wanita yang mendekati masa menopause atau telah mengalami masa menopause, namun tak jarang anak remaja juga dapat mengalami kelainan ini.

Untuk lebih rinci, berikut ini penjelasan mengenai penyebab penebalan dinding rahim beserta gejala dan cara mengatasinya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (22/2/2022).

Mengenal Penyakit Penebalan Dinding Rahim

9 Penyebab Penebalan Dinding Rahim, Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi Rahim (Emily Frost/Shutterstock)

Penebalan dinding rahim merupakan salah satu bentuk kelainan pada sistem reproduksi wanita, tepatnya pada dinding rahim (endometrium). Penebalan dinding rahim, yang juga disebut hiperplasia endometrium, dapat memicu terjadinya perdarahan hebat selama menstruasi. Siklus menstruasi dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron. Pada masa ovulasi, indung telur (ovarium) akan melepaskan sel telur dan estrogen. Jika terjadi pembuahan (ovulasi), hormon estrogen akan membantu dinding rahim menebal dan penuh dengan pembuluh darah untuk mempersiapkan embrio tumbuh. Namun, ketika hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh tidak seimbang maka dan sel pembentuk endometrium terus berkembang secara abnormal. Kondisi ini dapat menyebabkan hiperplasia endometrium atau penebalan dinding rahim akibat kadar hormon estrogen dalam tubuh terlalu tinggi. Pada sebagian kasus, penebalan dinding rahim dapat menyebabkan kanker rahim.

Jenis Penyakit Penebalan Dinding Rahim

9 Penyebab Penebalan Dinding Rahim, Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi vagina (iStockphoto)

Dikutip dari Healthline dan ClevelandClinic, terdapat dua jenis utama hiperplasia endometrium. Berikut rinciannya:

1. Hiperplasia endometrium tanpa atipia

Jenis ini tidak melibatkan sel yang tidak biasa. Memiliki sel-sel yang tampak normal yang tidak cenderung menjadi kanker. Kondisi ini bisa membaik tanpa pengobatan. Terapi hormon membantu dalam beberapa kasus.

2. Hiperplasia endometrium atipikal

Jenis ini ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak biasa dan dianggap prakanker. Prekanker berarti ada kemungkinan bisa berubah menjadi kanker rahim tanpa pengobatan. Tanpa pengobatan, risiko kanker endometrium atau rahim bisa meningkat.

Gejala Penyakit Penebalan Dinding Rahim

9 Penyebab Penebalan Dinding Rahim, Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi Sakit Perut Credit: pexels.com/AndreaPiacquadio

Secara umum, berikut ini terdapat beberapa gejala penyakit penebalan dinding rahim yang perlu dikenali oleh para wanita adalah:

1. Demam.

2. Sakit Perut dibagian bawah.

3. Nyeri panggul.

4. Periode menstruasi berlangsung lebih lama.

5. Jumlah darah yang keluar saat menstruasi lebih banyak dari biasanya.

6. Siklus menstruasi tidak teratur, misalnya jarak antara siklus bulan lalu dan bulan ini kurang dari 21 hari.

Penyebab Penyakit Penebalan Dinding Rahim

9 Penyebab Penebalan Dinding Rahim, Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi Pil KB (iStockphoto)

Berikut ini terdapat beberapa penyebab penebalan dinding rahim, antara lain:

1. Penyebab penebalan dinding rahim yang utama adalah mencapai menopause. Ini berarti Anda tidak lagi berovulasi dan tubuh Anda tidak memproduksi progesteron.

2. Penyebab penebalan dinding rahim yang lainnya adalah berada di masa perimenopause, periode transisi dari menstruasi menuju menopause. Artinya ovulasi tidak lagi terjadi secara teratur, sehingga muncul siklus menstruasi yang tidak teratur dan hot flashes.

3. Penyebab penebalan dinding rahim yang lainnya adalah melewati masa menopause dan telah atau sedang mengonsumsi estrogen (terapi penggantian hormon).

4. Penyebab penebalan dinding rahim yang lainnya adalah memiliki siklus menstruasi tidak teratur, infertilitas, atau sindrom ovarium polikistik.

5. Penyebab penebalan dinding rahim yang lainnya adalah minum obat yang bertindak seperti estrogen, misalnya pil atau obat kontrasepsi.

6. Penyebab penebalan dinding rahim yang lainnya adalah obesitas. Wanita yang terlalu gemuk, disinyali memiliki risiko penebalan dinding lebih tinggi.

7. Penyebab penebalan dinding rahim yang lainnya adalah sindrom ovarium polikistik (PCOS).

8. Penyebab penebalan dinding rahim yang lainnya adalah merokok.

9. Penyebab penebalan dinding rahim yang lainnya adalah riwayat panjang haid tidak teratur atau tidak ada.

Cara Mengatasi Penyakit Penebalan Dinding Rahim

9 Penyebab Penebalan Dinding Rahim, Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi USG (iStock)

Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan beberapa pemeriksaan penunjang, seperti tes darah, USG transvaginal, histeroskopi, dan biopsi dinding rahim melalui kuret. Setelah itu, dokter akan melakukan tindakan penanganan sesuai penyebab penebalan dinding rahim yang Anda alami. Berikut ini adalah beberapa langkah yang umumnya diberikan dokter, yaitu:

1. Terapi hormon progesteron

Penebalan dinding rahim umumnya terjadi karena kurangnya hormon progesteron. Oleh karena itu, dokter dapat memberikan terapi hormon progesteron melalui pil KB progesteron, IUD yang mengandung hormon progesteron, atau suntikan hormon.

2. Operasi pengangkatan rahim (histerektomi)

Metode ini umumnya dilakukan apabila terapi hormon tidak berhasil mengobati penebalan dinding rahim atau jika hiperplasia endometrium dicurigai terjadi akibat pertumbuhan sel kanker rahim. Metode histerektomi juga dapat menjadi pilihan untuk menangani kondisi penebalan dinding rahim pada wanita yang sudah menopause.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya