7 Penyebab Penyakit Miom, Kenali Gejala dan Bahayanya

Kenali penyebab penyakit miom agar tidak mengganggu kehamilan.

oleh Laudia Tysara diperbarui 22 Mei 2020, 17:10 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2020, 17:10 WIB
Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta Miom/tumor adalah penyakit yang harus diwaspadai wanita, yakni penyakit yang tumbuh pada dinding rahim. Bahaya miom bisa mengganggu kehamilan hingga menyebabkan wanita harus kehilangan rahimnya. Gejala miom memang sulit untuk dikenali. Namun, agar bisa mencegahnya lebih dini, kenali penyebab penyakit miom ini. 

Miom bisa disebut fibroid, leiomyoma, leiomioomata, dan fibromioma. Penyebab penyakit miom umumnya disebabkan faktor keturunan, hormon, kelainan menstruasi, kehamilan, hingga berat badan. Miom akan tumbuh secara bergerombol atau bentuk kecil. Ukurannya 1 mm dan bisa mencapai 20 cm.

Setelah mengerti penyebab miom, kenali juga gejalanya. Gejala miom memang sulit untuk dikenali, tetapi 25 persennya bisa diamati. Terutama berkaitan dengan siklus menstruasi wanita, usia 16 hingga 50 tahun. Bahkan, penyakit miom sudah dikategorikan sebagai penyakit umum. Sehingga bisa dipastikan, 75 persen wanita akan mengalaminya.

Berikut Liputan6.com ulas penyebab penyakit miom, serta gejala dan bahayanya dari berbagai sumber, Jumat (22/5/2020).

Penyebab Penyakit Miom

Penyebab Penyakit Miom

Obesitas
Ilustrasi Obesitas Credit: freepik.com

Perubahan Genetik

Kebanyakan fibroid/mioma mengandung perubahan dalam gen. Gen ini berbeda dari sel otot rahim yang normal. Ada beberapa yang menunjukkan miom sebagagi penyakit keturunan. Termasuk bagi kembar identik. Mereka lebih mungkin mengembangkan mioma dibanding kembar non-identik.

Kelebihan Berat Badan

Penyakit miom kerap muncul pada orang dengan berat badan berlebih/obesitas. Itu sebabnya, para ahli menduga obesitas sebagai satu faktor penyebab miom. 

 

Penyebab Penyakit Miom

Penyakit Miom
Penyakit Miom (sumber: istockphoto)

Hormon

Estrogen dan progesteron adalah dua hormon yang merangsang perkembangan dinding rahim selama siklus menstruasi. Sama aktifnya ketika hormon merespon persiapan kehamilan. Hormon estrogen inilah penyebab mioma uteri yang dapat mengganggu sistem reproduksi wanita. Hormon ini dihasilkan indung telur (ovarium) sehingga dapat menyebabkan penebalan dinding rahim dalam siklus menstruasi.

Penebalan ini yang diduga bisa mengembangkan mioma. Penebalan ini nampak meningkatkan pertumbuhan fibroid. Fibroid memang mengandung lebih banyak reseptor estrogen dan progesteron dari sel-sel otot rahim normal. Fibroid juga cenderung menyusut setelah menopause, akibat penurunan produksi hormon.

Penyebab Penyakit Miom

Siklus Menstruasi yang Normal
Ilustrasi Menstruasi

Kelainan Menstruasi

Menstruasi terlalu dini juga bisa menjadi penyebab miom. Pola pertumbuhan penyakit miom sangat bervariasi. Dapat tumbuh lambat dan cepat. Bisa juga tetap berukuran sama sejak pertama kali muncul.

Namun, beberapa fibroid juga mengalami pertumbuhan cepat. Beberapa juga menyusut dengan sendirinya. Banyak juga fibroid yang muncul selama kehamilan menyusut/hilang setelah kehamilan. Hal ini disebabkan karena rahim kembali ke ukuran normal.

Riwayat Penyakit Keluarga

Pada banyak kasus, hal ini merupakan kondisi yang diturunkan. Anggota keluarga yang memiliki kondisi serupa, lebih baik menjaga kesehatan agar risikonya tidak meningkat. 

Penyebab Penyakit Miom

Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

Kehamilan

Saat hamil, terjadi peningkatan kadar hormon estrogen, progesteron, human chorionic gonadotropin (HCG). Peningkatan aliran darah di dalam rahim juga terjadi. Peningkatan aliran darah ini yang diduga menjadi penyebab kemunculan atau bertambah besarnya ukuran miom saat hamil.

Perubahan ukuran miom saat hamil masih menjadi perdebatan. Beberapa mengatakan sebagian besar miom tidak bertambah besar selama kehamilan. Miom yang bertambah besar saat hamil, umumnya merupakan miom berukuran lebih dari 5 cm sejak sebelum hamil.

Faktor Lain

Zat pada pertumbuhan jaringan seperti insulin, ternyata dapat memengaruhi pertumbuhan fibroid. Jika sudah merasakan suatu ketidaknyamanan organ intim, lebih baik segera periksakan kondisi ke dokter.

Gejala Penyakit Miom

Liputan 6 default 4
Ilustraasi foto Liputan 6

Menstruasi Berlangsung Lama

Lama masa menstruasi yang tidak biasa bisa menjadi salah satu gejalanya. Normalnya, menstruasi terjadi dengan jangka 3–5 hari. Pendarahan akibat miom biasanya akan lebih panjang. Tanda lainnya adalah terjadi kram atau nyeri pada bagian panggul pada saat menstruasi. Perbedaan inilah yang sebaiknya disadari oleh para wanita. Dengan demikian, penanganan miom akan lebih cepat dan tepat.

Buang Air Kecil Lebih Sering

Penyebab keinginan buang air kecil lebih sering juga disebabkan oleh ukuran miom yang membesar. Hal ini membuat kantong yang menyimpan urine tertekan dan kapasitasnya semakin sedikit. Perilaku membuang air kecil yang terlalu sering biasanya tidak dianggap berbahaya sehinga kurang begitu dipedulikan.

Rasa Penuh Pada Bagian Perut Paling Bawah

Siapa yang menyangka, rasa penuh yang terjadi pada bagian perut paling bawah adalah salah satu gejala miom. Beberapa orang menganggap hal ini bukanlah masalah besar atau berbahaya.

Namun, perasaan tidak nyaman tersebut tidak bisa diabaikan terus-menerus. Apalagi jika rasa penuh juga disertai dengan tekanan yang tidak lazim. Jika ini yang terjadi, bisa jadi kamu memang memiliki miom. Tekanan atau rasa penuh biasanya  muncul akibat miom yang semakin membesar.

 

Bahaya Penyakit Miom

Liputan 6 default 4
Ilustraasi foto Liputan 6

Menyebabkan Keguguran

Jika miom terjadi pada ibu hamil yang usia kandungannya masih berada di trimester pertama, maka ibu berisiko mengalami keguguran. Hal itu disebabkan karena miom akan membesar dan mendorong embrio sehingga tidak bisa menempel dengan baik di dinding rahim. Jika usia kehamilan terus bertambah, miom dapat mendesak janin sampai plasenta previa, yaitu plasenta yang tumbuh di bawah rahim dan menyebabkan pendarahan.

Jika tidak timbul gejala, miom tidak memerlukan pengobatan khusus karena miom akan mengecil dan bahkan menghilang dengan sendirinya setelah masa menopause. Tapi jika kamu mengalami gangguan kesehatan seperti ciri-ciri miom, maka pemeriksaan lebih lanjut dan tindakan pengobatan perlu dilakukan.

Bila miom tumbuh pada saluran leher rahim, otomatis leher rahim akan menyempit dan masuknya sperma menuju rahim pun akan terhambat. Dengan kondisi seperti itu maka akan menurunkan peluang wanita untuk hamil. Jadi, miom harus dihilangkan dulu agar dapat hamil. Miom yang tumbuh di dinding rahim juga dapat menghambat penanaman atau implantasi sel telur yang telah dibuahi di sana.

 

Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya