Contoh Puisi, Jenis-Jenis, dan Unsur-unsurnya yang Perlu Dipahami

Contoh puisi mulai dari tema alam, pendidikan, hingga perasaan hati bisa kamu buat.

oleh Husnul Abdi diperbarui 21 Mar 2022, 18:00 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2022, 18:00 WIB
Ilustrasi Puisi
Ilustrasi Puisi Credit: pexels.com/Suzy

Liputan6.com, Jakarta Contoh puisi perlu kamu kenali sebelum membuatnya. Puisi merupakan suatu karya sastra tertulis yang mana isinya adalah ungkapan perasaan seorang penyair dengan menggunakan bahasa yang bermakna semantik dan mengandung irama, rima, serta ritma pada penyusunan larik maupun baitnya. 

Puisi bisa mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dalam mengonsentrasikan kekuatan bahasa dengan struktur fisik dan struktur batinnya. Beberapa penyair besar Indonesia yang telah menghasilkan karya-karya fenomenal, seperti Chairil Anwar, WS Rendra, Taufik Ismail, Sapardi Djoko Damono, hingga Joko Pinurbo memiliki gaya bahasa masing-masing.

Contoh puisi mulai dari tema alam, pendidikan, hingga perasaan hati bisa kamu buat. Kamu tentunya juga perlu memahami berbagai aspek yang penting dalam membuat dan menyusun puisi, seperti unsur, jenis, struktur, dan ciri-cirinya. 

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (21/3/2022) tentang contoh puisi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Mengenal Puisi

Ilustrasi Puisi
Ilustrasi Puisi Credit: pexels.com/Suzy

Sebelum melihat contoh puisi, kamu tentu perlu memahami apa itu puisi terlebih dahulu. Menurut HB Jassin, puisi adalah suatu karya sastra yang diucapkan dengan sebuah perasaan yang didalamnya mengandung suatu fikiran-fikiran dan sebuah tanggapan-tanggapan. Contoh puisi tentunya harus kamu kenali dari jenis-jenisnya. Jenis-jenis puisi terbagi menjadi dua, yaitu puisi lama dan puisi baru yang memiliki jenisnya masing-masing pula.

Puisi lama merupakan puisi yang masih terikat oleh aturan-aturan lama seperti jumlah baris, jumlah bait, bunyi sajak atau rima, jumlah suku kata pada tiap baris, dan irama. Beberapa contoh puisi lama yaitu mantra, pantun, karmina, gurindam, syair, talibun. 

Sementara itu, puisi baru adalah sebuah puisi yang sudah tidak terikat oleh aturan tertentu layaknya puisi lama. Jenis puisi baru ini memiliki bentuk yang lebih bebas dibandingkan dengan puisi lama baik dalam jumlah baris, suku kata, maupun rima. Beberapa contoh puisi baru yaitu balada, himne, ode, epigram, romansa, elegi, satire, distikon, terzinaa, kuatrai, kuint, sektet, septime, oktaf atau stanza, soneta.


Unsur-Unsur Puisi

Ilustrasi Menulis Puisi
Ilustrasi puisi. (dok. Foto Álvaro Serrano/Unsplash)

Setiap contoh puisi tentunya sudah memiliki unsur-unsur tertentu. Unsur-unsur puisi terdiri dari unsur intrinsik dan ekstrinsik.

Unsur Intrinsik

Unsur-unsur puisi yang pertama adalah unsur intrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur yang terkandung dalam puisi dan memengaruhi puisi sebagai karya sastra. Unsur intrinsik puisi adalah diksi, imaji, majas atau gaya bahasa, bunyi, rima, ritme, dan tema.

Diksi, adalah pemilihan kata dengan mempertimbangkan makna, komposisi bunyi dalam rima dan irama, kedudukan kata di tengah konteks kata lainnya, dan kedudukan kata dalam suatu puisi keseluruhan.

Imaji atau daya bayang, adalah membangun puisi dengan menggunakan kata-kata yang konkret dan khas untuk menimbulkan imaji visual, auditif, ataupun taktil.

Majas atau gaya bahasa, adalah bahasa yang dipakai penyair untuk mengungkapkan suatu ide dengan cara yang tidak biasa, atau kata bermakna kiasan.

Bunyi, adalah kata-kata tertentu sehingga menimbulkan efek nuansa tertentu.

Rima, adalah persamaan bunyi atau perulangan bunyi dalam puisi yang bertujuan menimbulkan efek keindahan.

Ritme, adalah dinamika suara dalam puisi agar tidak dirasa monoton bagi penikmat puisi. Tema adalah ide atau gagasan pokok yang ingin disampaikan pengarang.

 

Unsur Ekstrinsik

Unsur-unsur puisi selanjutnya adalah unsur ekstrinsik. Unsur ekstrinsik puisi terdiri dari aspek historis, aspek psikologis, aspek filsafat, dan aspek religius.

Aspek historis adalah unsur kesejarahan puisi. Aspek psikologis adalah aspek kejiwaan pengarang yang termuat dalam puisi. Aspek filsafat adalah berkaitan erat dengan karya sastra secara keseluruhan. Aspek religius adalah mengacu pada tema yang umum diangkat dalam puisi oleh penyair.


Contoh Puisi Tentang Guru

Ilustrasi menulis, puisi
Ilustrasi menulis, puisi. (Gambar oleh Christine Sponchia dari Pixabay)

Berikut contoh puisi tentang guru:

 

Pahlawan Pendidikan

Yang dulunya ku tak mengerti akan angka dan huruf

Yang dulunya ku tak mengerti akan warna dunia

Dan kini setelah ku mengenalmu, kau mengajarkan akan semua itu

Kau memberi makna mana yang ku garis secara lurus

Kau memberikan warna cerah di dalam kehidupanku

Sehingga ku mengerti makna sebenarnya dari pendidikan

 

Wahai guru

Dari niat ku berdoa

Tuhan, maafkan akan semua perbuatan yang telah ku lakukan kepadanya

Yang dulunya mengajariku apa itu angka, huruf

Yang dulunya ia juga mengajariku akan adanya engkau

 

Tuhan,

Maafkan akan semua dosa-dosanya

Hapuskan air piluh di mukanya

Berikan keteguhan kepadanya

Agar aku selalu bisa mencium punggung tangannya

Sembari mengingat tentang masa lalu yang ada

Seperti ibarat bait puisi guru yang ada di dalmnya


Contoh Puisi Tentang Alam

Jenis-Jenis Puisi
Ilustrasi Menulis Puisi Credit: pexels.com/Judit

Berikut contoh puisi tentang alam:

 

Alam Tepian Pantai

Gelombang air menari-nari di tepian pantai

Menyapa pasir yang dimainkan bocah-bocah pantai

Gerombolan camar berterbangan di atas ombak

Berharap ikan segar tersambar diparuh-paruh mereka

 

Gelombang ombak tepian pantai mengusap kedua mata kaki

Terasa dingin meresa hingga ke relung dada

Ikan-ikan kecil genit menggigit telapak kaki

Menambah perasaan suka berada di alam indah ini

 

Kupandangi jauh di ufuk benang kemerahan

Terasa indah di pandang mata

Kurasa sinar mentari indah inilah

Yang menyatukan langit biru

Dan laut dengan hamparan luasnya

 

Ya Tuhan

Perkenankan kami untuk menikmati indah alam-Mu

Beberapa kali lagi

Sebelum raga berada di ujung lubang tanah

Perkenankan kami menjaga alam indah-Mu ini

Agar lestari hingga ke akhir masa


Contoh Puisi Populer

Chairil Anwar
Chairil Anwar

Berikut contoh puisi populer dari Chairil Anwar:

 

Aku

Karya: Chairil Anwar

 

Kalau sampai waktuku

'Ku mau tak seorang 'kan merayu

Tidak juga kau

 

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang

Dari kumpulannya terbuang

 

Biar peluru menembus kulitku

Aku tetap meradang menerjang

 

Luka dan bisa kubawa berlari

Berlari

Hingga hilang pedih peri

 

Dan aku akan lebih tidak peduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi!

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya