10 Minuman Penurun Kolesterol yang Cocok Dikonsumsi Setelah Lebaran

Liputan6.com, Jakarta Minuman penurun kolesterol perlu kamu ketahui, khususnya setelah Lebaran. Pasalnya, hari raya Idul Fitri ini identik dengan tersedianya berbagai macam makanan, mulai dari makanan berat sampai makanan ringan. Tidak jarang makanan-makanan tersebut memiliki dampak bagi kesehatan kamu.

Salah satu hal yang sangat penting diperhatikan adalah kolesterol. Biasanya banyak orang yang kolesterolnya naik setelah lebaran karena kebanyakan makan makanan bersantan, rendang, dan sajian lainnya.

Makanan bersantan dan berminyak harus dikonsumsi secara bijak saat Lebaran. Jangan sampai kamu mengonsumsi makanan tersebut secara berlebihan. Selain menghindarinya dan tidak berlebihan mengonsumsinya, kamu juga bisa mengonsumsi minuman penurun kolesterol setelah lebaran agar tubuh tetap sehat.

Minuman penurun kolesterol ini terdiri dari minuman-minuman dengan bahan utama buah-buahan. Jadi, kolesterol dapat kamu atasi dengan beberapa minuman alami yang mengandung nutrisi tertentu. Berikut Liputan6com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (26/4/2022) tentang minuman penurun kolesterol.

Teh Hijau

Minuman penurun kolesterol pertama yang cocok dikonsumsi setelah Lebaran adalah teh hijau. Kandungan ketekin dalam teh hijau dapat mengurangi penyerapan kolesterol dan meningkatkan kemampuan pembuangan kolesterol melalui feses. Selain itu, teh hijau juga memiliki khasiat dalam menurunkan berat badan dan membuat pikiran menjadi lebih relaks.

Salah satu minuman penurun kolesterol ini bahkan bisa menurunkan rasio kematian karena penyakit jantung. Dengan berbagai khasiat yang dimiliki teh hijau ini, maka akan sangat menyehatkan bila kamu mengonsumsinya secara rutin, terutama pada waktu lebaran dan setelahnya.

Jus Semangka

Minuman Lebaran selanjutnya adalah jus semangka. Buah yang banyak mengandung air super banyak dan rasa yang manis ini ternyata dibuat sebagai jus penurun kolesterol. Kandungan likopen di dalamnya mampu membantu kamu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah.

Jus Tomat

Tomat merupakan buah yang lebih sering dijadikan bumbu dapur. Namun banyak juga sekarang yang mengonsumsi tomat dengan dijadikan jus. Dengan kandungan likopen, tomat mampu menurunkan kolesterol.

Bila kamu secara rutin mengonsumsi jus tomat setiap harinya, maka kadar kolesterol jahat dalam tubuh akan terus menurun. Kamu bisa mengonsumsi setengah liter jus tomat setiap harinya untuk mengatasi kolesterol yang naik saat lebaran.

Jus Apel

Buah apel dapat mengurangi kadar kolesterol di dalam tubuh karena zat pektin yang dikandungnya. Serat pektin inilah yang bisa menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Kolesterol jahat merupakan penyebab berbagai masalah kesehatan terjadi pada tubuh.

Saat kolesterol jahat bereaksi dengan radikal bebas, maka dapat meningkatkan proses peradangan pada arteri. Selain itu, zat polifenol yang terdapat pada kulit apel juga memiliki peranan yang penting dalam menurunkan kadar kolesterol. Zat ini dapat memperlambat proses oksidasi kolesterol jahat. Dengan mengonsumsi apel atau jus apel secara rutin, kamu bisa terbebas dari masalah kolesterol saat lebaran.

Jus Stroberi

Minuman penurun kolesterol berikutnya adalah jus stroberi. Kandungan antioksidan antosianin dalam stroberi mampun menurunkan kolesterol jahat sekaligus mengurangi risiko peradangan pada pembuluh darah dan sakit jantung. Selain itu, minum jus stroberi yang kaya akan vitamin C bisa meningkatkan imunitas tubuh dan membuat kamu jadi tak mudah jatuh sakit.

Jus Nanas

Jus nanas dianggap sebagai minuman  penurun kolesterol karena mengandung serat tinggi, sehingga mampu meningkatkan ekskresi empedu dan mengurangi siklus enterohepatik. Tidak hanya itu, kandungan vitamin C dan bromelain dalam minuman penurun kolesterol ini dapat mengurangi plak atau lemak yang menempel pada pembuluh darah.

Jahe

Jahe memang merupakan minuman yang penuh dengan khasiat kesehatan. Dengan mengonsumsi jahe dicampur ke dalam teh dapat menyeimbangkan kolesterol yang dikandung oleh berbagai makanan berbahan daging saat lebaran. Selain itu, jahe juga dapat mengatasi berbagai masalah pencernaan seperti diare dan mual.

Jahe juga sangat cocok dikonsumsi saat perut kosong dan untuk membuat tubuh menjadi lebih hangat. Jadi dengan berbagai khasiat tersebut, apalagi dapat mengatasi berbagai gangguan pencernaan yang sering muncul saat lebaran, jahe sangat disarankan untuk dikonsumsi secara rutin untuk menjaga kesehatan tubuh.

Jus Delima

Delima merupakan salah satu buah yang bisa membantu penurunan penyerapan kolesterol dalam darah. Kandungan fitosterol dalam buah delima dapat menghambat penyerapan kolesterol dan meningkatkan pengeluaran garam empedu yang memiliki bahan dasar kolesterol.

Hal ini pada akhirnya dapat menyebabkan kolesterol yang ada di hati dan pembuluh darah jadi berkurang. Kamu bisa mengonsumsi buah delima ini dengan cara di jus setiap harinya terutama saat lebaran datang, di mana banyaknya tersedia makanan-makanan penyebab naiknya kolesterol.

Jus Jeruk

Jeruk memiliki kandungan vitamin C dan asam folat sehingga kadar kolesterol dalam tubuh dapat ikut terikat. Tak hanya itu, jeruk juga memiliki kandungan antioksidan yang sangat tinggi, seperti asam askorbat, flavonoid, dan carotenoid. 

Beragam kandungan vitamin dan mineral tersebut dapat menurunkan kadar kolesterol jahat jika diminum secara rutin. Namun, para ahli merekomendasikan untuk minum setidaknya 750ml jus jeruk setiap harinya agar manfaatnya dapat terlihat.

Kunyit Asam

Minuman penurun kolesterol berikutnya ayitu kunyit asam. Jamu kunyit asam merupakan minuman tradisional yang bahan dasarnya didominasi oleh kunyit, asam jawa, dan gula merah. Kandungan kurkumin dalam jahe dapat mengontrol dan menurunkan kolesterol jahat dalam darah. Sifat dari kandungan tersebut yaitu anti peradangan juga dapat mencegah terjadinya penyakit radang usus dan pankreas. 

Banyaknya manfaat yang dimiliki oleh kunyit asam telah dibuktikan oleh penelitian yang diterbitkan oleh Nutrition Journal pada 2017 bahwa orang yang rutin mengonsumsi kunyit asam kadar kolesterol dalam tubuhnya menurun, dibanding yang sama sekali tidak pernah mengonsumsinya.