Liputan6.com, Jakarta Hepatitis akut adalah penyakit yang perlu diwaspadai saat ini. Kasus hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya terus bertambah. Per Senin (9/5/2022), berdasarkan laporan Kemenkes, ada 15 kasus hepatitis akut yang belum diketahui ini.
Baca Juga
Advertisement
Di sejumlah negara termasuk Indonesia, hepatitis akut adalah kondisi yang mengancam anak. Kasus ini juga ditemukan di Inggris, AS, Italia, dan Spanyol. Karena belum diketahui etiologinya, penyebab pasti hepatitis akut juga belum bisa dipastikan.
Ini menjadikan hepatitis akut adalah kondisi yang perlu dipahami secara jelas. Berikut penjelasan tentang apa itu hepatitis akut, penyebab, dan gejalanya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (11/5/2022).
Apa itu hepatitis akut?
Melansir National Library of Medicine, hepatitis akut adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai kondisi yang ditandai dengan peradangan akut parenkim hati atau cedera pada hepatosit yang mengakibatkan peningkatan indeks fungsi hati. Secara umum, hepatitis diklasifikasikan sebagai akut atau kronis berdasarkan durasi peradangan dan kerusakan parenkim hati.
Hepatitis akut adalah hepatitis dengan periode peradangan atau cedera hepatoseluler berlangsung kurang dari enam bulan, ditandai dengan normalisasi tes fungsi hati. Sebaliknya, jika peradangan atau cedera hepatoseluler berlangsung lebih dari enam bulan, itu disebut hepatitis kronis.
Advertisement
Penyebab hepatitis akut
Hepatitis akut dapat disebabkan oleh banyak penyebab infeksi dan noninfeksi. Penyebab infeksi hepatitis akut yang paling umum adalah karena infeksi virus. Namun demikian, hepatitis akut dapat disebabkan oleh berbagai penyebab noninfeksi yang mencakup tetapi tidak terbatas pada obat-obatan (hepatitis yang diinduksi obat), alkohol (hepatitis alkoholik), imunologi (hepatitis autoimun, kolangitis bilier primer) atau sebagai akibat dari disfungsi saluran empedu, disfungsi hati terkait kehamilan, syok atau penyakit metastasis.
Virus hepatitis A adalah penyebab paling umum dari hepatitis akut, diikuti oleh virus hepatitis B. Hasil tes darah dapat mengkonfirmasi jenis virus hepatitis, tingkat keparahan infeksi, apakah infeksi aktif atau tidak aktif, dan apakah seseorang sedang menularkan.
Melansir Verywellhealth, secara garis besar, penyakit disebut akut ketika ia terjadi secara tiba-tiba, memiliki gejala yang segera atau berkembang pesat, dan durasinya terbatas. Akut bukan berarti baru, meskipun banyak penyakit yang baru terdiagnosis hadir dengan gejala akut. Juga tidak berarti bahwa gejalanya parah. Ini hanya berarti bahwa gejala telah berkembang dengan cepat dan semacam intervensi medis diperlukan.
Gejala hepatitis akut
Gejala dan tanda hepatitis akut tergantung pada etiologi yang mendasarinya. Oleh karena itu, memastikan etiologi hepatitis akut sangat penting dalam manajemen klinisnya, sehingga sangat penting untuk mendapatkan riwayat terperinci yang harus mencakup durasi penyakit yang muncul, riwayat perjalanan, dan penilaian aktivitas berisiko tinggi seperti penggunaan obat IV. , konsumsi alkohol, riwayat seksual, riwayat transfusi produk darah sebelumnya, atau asupan makanan baru-baru ini.
Pasien dengan hepatitis virus akut biasanya datang dengan gejala seperti demam, malaise, kelelahan, kehilangan nafsu makan, muntah, diare, dan sakit perut. Pasien juga dapat melaporkan perubahan warna kekuningan pada sklera (ikterus) dan/atau kulit (jaundice), urin berwarna gelap, dan feses berwarna terang.
Tergantung pada etiologi yang mendasari, temuan pemeriksaan fisik dapat berkisar dari adanya ikterus dan ikterus hingga tanda-tanda ensefalopati akut, kejang, diatesis perdarahan, hipotensi, dan manifestasi lain yang berhubungan dengan kegagalan organ multipel.
Advertisement
Hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya
Hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya atau Acute, severe hepatitis of unknown origin adalah penyakit hepatitis akut yang ditemukan di sejumlah negara beberapa waktu belakangan. Pada 15 April 2022, WHO menetapkan kasus Hepatitis Akut yang belum diketahui penyebabnya ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
Hepatitis Akut ini telah menyerang anak-anak di Eropa, Amerika dan Asia. Di Indonesia, kasus Hepatitis Akut mencuat ketika iga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta dengan dugaan Hepatitis Akut yang belum diketahui penyebabnya meninggal dunia. Kasus meninggal ini terjadi dalam kurun waktu yang berbeda dengan rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022.
Hingga saat ini, penyebab hepatitis akut pada anak masih belum diketahui. Menurut data WHO, Pada 21 April 2022, setidaknya 169 kasus hepatitis akut yang tidak diketahui asalnya telah dilaporkan dari 11 negara di Eropa dan Amerika. Virus umum yang menyebabkan hepatitis virus akut (virus hepatitis A, B, C, D dan E) belum terdeteksi dalam kasus-kasus ini.
Adenovirus telah terdeteksi dalam setidaknya 74 kasus, dan dari jumlah kasus dengan informasi pengujian molekuler, 18 telah diidentifikasi sebagai tipe F 41. SARS-CoV-2 diidentifikasi dalam 20 kasus yang diuji. Selanjutnya, 19 terdeteksi dengan koinfeksi SARS-CoV-2 dan adenovirus.
WHO mengatakan dalam laporan mereka sebelumnya bahwa hipotesis adenovirus sedang diselidiki. Melansir Healthline, infeksi adenovirus sangat umum dan biasanya mengakibatkan penyakit seperti flu ringan yang pada anak sehat tidak berkembang menjadi hepatitis. Hingga saat ini, penyebab hepatitis akut pada anak ini masih terus ditelusuri.
Gejala hepatitis akut pada anak
Berikut gejala hepatitis akut pada anak, menurut Kemenkes:
Gejala awal
- mual
- muntah
- diare berat
- demam ringan
Gejala lanjut
- urine berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna putih pucat
- warna mata dan kulit menguning
- ganggguan pembekuan darah
- kejang
- kesadaran menurun
Jika anak mengalami gejala-gejala tersebut, orang tua diminta segera memeriksakan anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan diagnosis awal.
Menurut WHO, hepatitis akut ditandai dengan peningkatan enzim hati yang nyata. Gejala hepatitis akut yang dilaporkan banyak merupakan gejala gastrointestinal yang termasuk:
- sakit perut
- diare
- muntah
Gejala ini muncul sebelum gejala hepatitis akut parah. Pada kasus hepatitis ini, juga terjadi peningkatan kadar enzim hati (aspartate transaminase (AST) atau alanine aminotransaminase (ALT) lebih besar dari 500 IU/L) dan penyakit kuning.
Advertisement