Liputan6.com, Jakarta Penyakit yang ditandai dengan sesak napas perlu kamu waspadai. Pasalnya, banyak gangguan kesehatan yang memiliki gejala sesak napas ini. Walaupun hal ini terkadang memang menjadi masalah yang umum dialami banyak orang, bila menjadi gejala suatu penyakit tentu perlu diwaspadai.Â
Baca Juga
Sesak napas atau dispnea merupakan kondisi ketika seseorang sulit mengambil udara untuk bernapas. Kondisi ini bisa muncul dari tingkat ringan hingga berat. Penyakit yang ditandai dengan sesak napas biasanya berkaitan dengan kondisi jantung atau paru-paru.
Advertisement
Jantung dan paru-paru terlibat dalam pengangkutan oksigen ke jaringan. Jantung dan paru-paru juga bertugas menghilangkan karbon dioksida. Adanya masalah dengan salah satu organ ini bisa memengaruhi pernapasan.
Sesak napas atau dispnea dapat menjadi tanda masalah kesehatan yang serius. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (27/5/2022) tentang penyakit yang ditandai dengan sesak napas.
Penyakit yang Ditandai dengan Sesak Napas
Asma
Penyakit yang ditandai dengan sesak napas pertama yaitu asma. Asma adalah suatu kondisi di mana saluran udara menyempit dan membengkak dan dapat menghasilkan lendir ekstra. Ini bisa membuat sulit bernafas, memicu batuk, suara bersiul ketika bernapas dan sesak napas. Penyebab asma belum sepenuhnya diketahui. Namun, ini karena kombinasi faktor lingkungan dan bawaan (genetik).
Masalah Jantung
Sesak napas juga dikaitkan dengan masalah jantung. Jantung berfungsi memompa oksigen ke seluruh tubuh. Jika fungsinya terganggu, maka oksigen tidak tersalurkan dengan baik. Penyakit yang ditandai dengan sesak napas terkait masalah jantung ini di antaranya adalah kardiomipati, masalah detak jantung, gagal jantung, dan pericarditis.
Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi yang menyerang kantung udara di satu atau kedua paru-paru. Berbagai organisme, termasuk bakteri, virus, dan jamur, dapat menyebabkan pneumonia. Salah stau gejala utama pneumonia adalah sesak napas. Penyakit yang ditandai dengan sesak napas ini sangat berisiko tinggi bagi bayi dan anak kecil, orang yang berusia lebih dari 65 tahun, dan orang dengan masalah kesehatan atau sistem kekebalan yang lemah.
Gagal Ginjal
Salah satu penyakit yang ditandai dengan sesak napas yaitu gagal ginjal. Kondisi gagal ginjal tidak hanya menunjukkan penurunan jumlah urine, tetapi juga dapat disertai dengan keluhan sesak napas. Hal ini terjadi karena terjadi penumpukan cairan di dalam tubuh terutama di paru-paru yang tidak dapat dikeluarkan oleh organ ginjal.
Advertisement
Penyakit yang Ditandai dengan Sesak Napas
Emboli Paru
Penyakit yang ditandai dengan sesak napas selanjutnya yaitu emboli paru. Emboli paru adalah penyumbatan di arteri pulmonalis yang memasok darah ke paru-paru. Emboli paru merupakan salah satu jenis penyakit kardiovaskular. Penyumbatan biasanya merupakan gumpalan darah yang mencegah oksigen mencapai jaringan paru-paru. Emboli paru juga menimbulkan gejala lain seperti sakit dada yang tajam, pusing, jantung berdebar, dan batuk.
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah peradangan paru-paru kronis yang menyebabkan aliran udara terhalang dari paru-paru. Gejala yang umum dialami adalah sesak napas dalam jangka waktu yang lama (kronis). Gejala lainnya juga meliputi batuk, produksi lendir (dahak) dan mengi. PPOK biasanya disebabkan oleh paparan jangka panjang terhadap gas atau partikel partikulat, paling sering dari asap rokok. Penyakit yang ditandai dengan sesak napas ini perlu benar-benar kamu waspadai.
Masalah Paru Lainnya
Penyakit yang ditandai dengan sesak napas berikutnya yaitu berbagai masalah paru lainnya. Beberapa kondisi paru tambahan juga dapat menyebabkan sesak napas. Masalah paru yang menyebabkan sesak napas di antaranya adalah kanker paru-paru, tuberculosis, pleurisy, edema paru, hipertensi paru, sarcoidosis, atau cedera paru.
Gangguan Hormon Tiroid
Ketidakseimbangan hormon tiroid dalam tubuh juga dapat menimbulkan masalah sering sesak napas. Baik kondisi hipertiroid dan hipotiroid, otot pernapasan menjadi lemah sehingga fungsi paru-paru menurun.
Penyakit yang ditandai dengan sesak napas ini perlu benar-benar diperhatikan. Pasalnya, kurangnya pengetahuan tentang penyakit ini sering kali menyebabkan penanganannya terlambat, sehingga tak mengherankan apabila terjadi komplikasi tiroid yang dapat mengancam jiwa.
Penyakit yang Ditandai dengan Sesak Napas
Anemia
Ketika menderita anemia, tubuh tidak mendapatkan cukup darah yang kaya oksigen. Ini bisa menyebabkan seseorang merasa lelah atau lemah. Anemia akan menyebabkan sesak napas, pusing, sakit kepala, atau detak jantung tidak teratur. Kekurangan zat besi bisa menjadi penyebab sesak napas. Ini karena zat besi membantu menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh, termasuk paru-paru. Anemia bisa disebabkan oleh kekurangan zat besi, folat, atau kehabisan darah.
Hipotensi
Hipotensi atau tekanan darah rendah bisa ditandai dengan sesak napas. Hipotensi berat dapat mengindikasikan masalah yang mendasarinya. Hipotensi dapat menyebabkan gangguan jantung serius dan kegagalan organ. Ini karena oksigen dan nutrisi mungkin tidak mencapai organ kunci.
Banyak orang dengan tekanan darah rendah tidak memiliki gejala. Namun, hipotensi yang parah bisa menyebabkan sesak napas, pusing, lelah, detak jantung tidak teratur, dan kulit pucat.
GERD
Selain masalah jantung dan paru-paru, sesak napas juga bisa disebabkan oleh gangguan pencernaan. Gangguan yang paling sering terjadi adalah GERD. GERD terjadi ketika asam bocor dari perut dan kembali ke kerongkongan. Asam lambung yang merambat ke kerongkongan dapat memasuki paru-paru, terutama saat tidur, dan menyebabkan pembengkakan saluran udara. Ini dapat menyebabkan reaksi sesak napas atau menyebabkan pneumonia aspirasi.
Hernia Hiatal
Hernia hiatal terjadi ketika bagian atas perut menonjol melalui otot besar yang memisahkan perut dan dada (diafragma). Diafragma Anda memiliki celah kecil (hiatus). Pada hernia hiatal, perut mendorong ke atas melalui celah itu dan masuk ke dada. Kebanyakan hernia hiatal kecil tidak menimbulkan tanda atau gejala. Tetapi hernia hiatal yang lebih besar dapat menyebabkan sesak napas, heartburn, sakit dada dan perut, kesulitan menelan, dan muntah darah.Â
Advertisement