Liputan6.com, Jakarta Moral adalah bagian dari tatanan kehidupan sehari-hari. Moralitas mengacu pada seperangkat standar perilaku manusia. Moral adalah konsep yang mengatur manusia untuk berperilaku.
Moral adalah acuan baik buruk yang berkembang dalam masyarakat. Tiap budaya bisa memiliki nilai moral sendiri. Apa yang dianggap dapat diterima dalam satu budaya mungkin tidak dapat diterima di budaya lain. Ini sebabnya, sifat moral adalah tidak tetap.
Moral kerap disebut bersama dengan etika. Moral adalah elemen yang turut membangun etika. Etika dan moral adalah elemen yang sama-sama berkaitan dengan benar dan salah. Mengetahui esensi dari moral adalah bagian dari membangun etika.
Advertisement
Berikut pengertian moral, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat(3/6/2022).
Apa itu moral?
Moral adalah istilah yang berasal dari kata latin mores yang berarti kebiasaan. Istilah ini berakar dari kata mos dalam bahasa Latin yang berarti tata-cara atau adat-istiadat. Moral adalah standar tentang bagaimana berperilaku.
Menurut KBBI, moral adalah baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya. Moral adalah standar perilaku yang berlaku yang memungkinkan orang untuk hidup secara kooperatif dalam kelompok. Moral mengacu pada sanksi masyarakat apa yang benar dan dapat diterima.
Moral adalah rangkaian nilai tentang berbagai macam perilaku yang harus dipatuhi. Moral adalah ajaran tentang baik buruk perbuatan dan kelakuan, akhlak, kewajiban dan sebagainya.
Advertisement
Macam-macam moral
Moralitas objektif
Moralitas objektif adalah moralitas yang memandang perbuatansebagai suatu perbuatan yang telah dikerjakan, bebas dari pengaruh-pengaruh pihak pelaku.
Moralitas subyektif
Moralitas subyektif adalah moralitas yang memandang perbuatansebagai perbuatan yang dipengaruhi pengertian dan persetujuan si pelaku sebagai individu, dalam hal ini dipengaruhi latar belakang,kondisi pendidikan dan sifat pribadi.
Moralitas intrinsik
Moralitas intrinsik adalah moralitas yang memandang perbuatanmenurut hakikatnya bebas dari setiap bentuk hukum positif.
Moralitas ekstrinsik
Moralitas ekstrinsik adalah moralitas yang memandang perbuatansebagai sesuatu yang diperintahkan atau dilarang oleh seseorangyang berkuasa atau hukum positif, baik dari manusia atau dari Tuhan.
Beda moral dan etika
Melansir Verywellmind, beberapa ilmuwan tidak membedakan antara moral dan etika. Keduanya berkaitan dengan "benar dan salah". Tetapi beberapa orang percaya moralitas adalah tentang pribadi sementara etika mengacu pada standar komunitas.
Misalnya, komunitas mungkin tidak memandang seks pranikah sebagai masalah. Tetapi pada tingkat pribadi, satu orang mungkin menganggapnya tidak bermoral. Dengan definisi ini, moralitas akan bertentangan dengan etika komunitas.
Etika mewakili kode moral yang memandu pilihan dan perilaku seseorang sepanjang hidup mereka. Etika berkaitan dengan hak, tanggung jawab, penggunaan bahasa, apa artinya menjalani kehidupan yang etis, dan bagaimana orang membuat keputusan moral.
Etika adalah aturan perilaku yang diakui sehubungan dengan tindakan manusia kelas tertentu atau kelompok atau budaya tertentu. Sementara moral adalah prinsip atau kebiasaan sehubungan dengan perilaku yang benar atau salah. Sementara moral juga menentukan apa yang harus dan tidak boleh dilakukan, moralitas pada akhirnya adalah kompas pribadi tentang benar dan salah.
Etika bergantung pada definisi orang lain. Mereka cenderung konsisten dalam konteks tertentu, tetapi dapat bervariasi antar konteks. Moral biasanya konsisten, meskipun dapat berubah jika keyakinan individu berubah.
Etika diatur oleh pedoman profesional dan hukum dalam waktu dan tempat tertentu. Sementara moralitas melampaui norma budaya. Etika adalah standar eksternal yang disediakan oleh institusi, kelompok, atau budaya yang menjadi milik individu.
Misalnya, pengacara, polisi, dan dokter semuanya harus mengikuti kode etik yang ditetapkan oleh profesi mereka, terlepas dari perasaan atau preferensi mereka sendiri. Moral juga dipengaruhi oleh budaya atau masyarakat, tetapi merupakan prinsip pribadi yang dibuat dan dijunjung tinggi oleh individu itu sendiri.
Namun meskipun moral mungkin berbeda dari orang ke orang, agama ke agama, dan budaya ke budaya, banyak yang ditemukan bersifat universal, berasal dari emosi dasar manusia.
Advertisement
Ciri–ciri nilai moral
Menurut Bertens K, ciri-ciri nilai moral adalah:
Berkaitan dengan tanggung jawab
Nilai moral berkaitan dengan pribadi manusia, namun lebih spesifik lagi berkaitan dengan pribadi manusia yang bertanggung jawab. Nilai moral mengakibatkan seseorang bersalah atau tidak bersalah, karena dia bertanggung jawab.
Berkaitan dengan hati nurani
Ciri khas nilai moral adalah hanya nilai inilah yang menimbulkan suara dari hati nurani, baik yang menuduh, karena orang meremehkan atau menentang nilai – nilai moral atau memuji bila orang mewujudkan nilai – nilai moralnya.
Mewajibkan
Nilai moral mewajibkan secara absolut dan tak bisa ditawar-tawar.Sebagai contoh adalah bila seseorang memiliki nilai estetis, makadia akan menghargai lukisan yang bermutu, sebaliknya orang lainboleh saja tidak menghargai lukisan tersebut. Namun pada nilaimoral, orang harus mengakui dan harus merealisasikan. Kewajiban absolute melekat pada nilai-nilai moral, karena nilainilai ini berlaku bagi manusia sebagai manusia.
Bersifat formal
Max Scheler menyatakan bahwa nilai-nilai moral membonceng pada nilai-nilai lain. Hal ini berarti dalam merealisasikan nilai-nilai moral seseorang mengikut sertakan nilai-nilai lain dalam suatu tingkah laku moral.
Â