Liputan6.com, Jakarta Wisata Bukittinggi memiliki pesona yang memukau hati. Bukittinggi merupakan kota terbesar yang ada di Sumatra Barat. Kota ini sempat menjadi ibu kota Indonesia pada masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia.
Topografi Bukittinggi adalah perbukitan dan lembah. Ini membuat wisata Bukittinggi memiliki pesona keindahan alam yang sejuk sekaligus megah. Selain alam, wisata Bukittinggi juga menyimpan sejarah yang penting.
Advertisement
Baca Juga
Bukittinggi yang merupakan kota kelahiran Bung Hatta ini menjadi saksi perjuangan sang proklamator. Wisata Bukittinggi memiliki banyak peninggalan Bung Hatta yang bersejarah. Selain itu, di wisata Bukittinggi ada juga bangunan-bangunan ikonik yang sangat khas.
Wisata Bukittinggi pastinya jadi destinasi wajib yang harus dikunjungi ketika berada di Sumatra Barat. Berikut 20 wisata Bukittinggi ikonik, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (30/6/2022).
Wisata Bukittinggi ikonik
Ngarai Sianok
Ngarai Sianok merupakan lembah curam yang berada di perbatasan Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam. Lembah ini memanjang dan berkelok sebagai garis batas kota dari selatan Ngarai Koto Gadang sampai ke nagari Sianok Anam Suku, dan berakhir di Kecamatan Palupuh. Ngarai Sianok menawarkan panorama perbukitan yang sangat indah.
Bukit Ngarai Takuruang
Wisata Bukittinggi selanjutnya adalah Bukit Ngarai Takuruang. Bukit Takuruang berada di Ngarai Sianok. Bukit ini terletak di lembah yang dialiri sungai sehingga dinamakan Bukit Takuruang, yang artinya adalah bukit terkurung. Pada Juni 2020, lokasi ini menjadi tempat syuting program televisi National Geographic Gordon Ramsay: Uncharted yang dibawakan oleh juru masak Gordon Ramsay
Taman Panorama Ngarai Sianok
Taman Panorama adalah tempat di mana kamu bisa menikmati panorama Ngarai Sianok dari ketinggian. Di sini kamu bisa bersantai sambil mengagumi dan mengabadikan pemandangan indah lembah ini.
Lobang Jepang Bukittinggi
Lobang Jepang Bukittinggi adalah sebuah terowongan perlindungan yang dibangun tentara pendudukan Jepang sekitar tahun 1942 untuk kepentingan pertahanan. Lobang Jepang masih berada satu lokasi dengan Taman Panorama. Beberapa pintu masuk ke Lubang Jepang ini diantaranya terletak pada kawasan Ngarai Sianok, Taman Panorama, di samping Istana Bung Hatta dan di Kebun Binatang Bukittinggi.
Advertisement
Wisata Bukittinggi ikonik
Janjang Koto Gadang
Janjang Koto Gadang dikenal sebagai Tembok Cinanya Sumatra Barat. Ini karena wisata Bukittinggi ini memiliki tangga panjang dan jalan yang bertembok mirip dengan Tembok Besar Cina. Tangga dan jalan yang bertembok ini melintas mulai dari Koto Gadang di lembah Ngarai Sianok lalu naik ke Bukittinggi. Panjang keseluruhannya kira-kira sepanjang 780 m, lebar jalan 2 m, serta bertembok beton. Janjang Koto Gadang menjadi salah satu ikon wisata Bukittinggi yang terkenal.
Janjang Ampek Puluah
Janjang Ampek Puluah atau Janjang 40 merupakan tangga ikonik lainnya di Bukittinggi. Tangga ini menghubungkan Pasar Atas dengan Pasar Bawah dan Pasar Banto di Kota Bukittinggi. Sebenarnya Janjang 40 memiliki lebih dari 40 anak tangga yang terbagi dalam beberapa bagian. 40 adalah jumlah anak tangga yang terdapat pada bagian paling atas ini.
Janjang pasanggrahan
Janjang pasanggrahan berada di Benteng Pasar Atas, Guguk Panjang, Bukittinggi. Wisata Bukittinggi ini mirip dengan Kampung Warna Warni di Malang. Rumah-rumah di wilayah ini dicat warna-warni yang begitu menarik mata. Ini membuat Janjang pasanggrahan jadi tempat yang instagramable untuk dikunjungi.
Jembatan Limpapeh
Jembatan Limpapeh merupakan jembatan gantung di atas Jalan Ahmad Yani, Bukittinggi yang menghubungkan Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan dengan Benteng Fort de Kock. Jembatan ini menjadi ikon wisata Bukittinggi karena kemegahannya. Jembatan Limpapeh dibangun tahun 1995 dengan warna kuning dan merah yang terlihat dominan sebagai hiasannya.
Wisata Bukittinggi ikonik
Jam Gadang
Jam Gadang merupakan ikon utama wisata Bukittinggi. Jam ini menjadi lokasi peristiwa penting pada masa sekitar kemerdekaan Indonesia, seperti pengibaran bendera merah putih (1945), Demonstrasi Nasi Bungkus (1950), dan pembunuhan 187 penduduk setempat oleh militer Indonesia atas tuduhan terlibat Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (1959). Jam Gadang telah dijadikan sebagai objek wisata dengan diperluasnya taman di sekitarnya. Taman tersebut menjadi ruang rekreasi untuk masyarakat.
Benteng Fort de Kock
Fort de Kock adalah benteng peninggalan Belanda yang berdiri di Kota Bukittinggi. Benteng yang terletak di atas Bukit Jirek ini digunakan oleh Tentara Belanda sebagai kubu pertahanan dari gempuran rakyat Minangkabau terutama sejak meletusnya Perang Paderi pada tahun 1821-1837. Sejak direnovasi pada tahun 2002 lalu oleh pemerintah daerah, Fort de Kock, kawasan benteng Fort de Kock kini berubah menjadi Taman Kota Bukittinggi (Bukittinggi City Park) dan Taman Burung Tropis (Tropical Bird Park).
Pasar Ateh
Pasar Ateh merupakan pasar terkenal yang ada di Bukittinggi. Di sini Anda bisa berwisata kuliner sekaligus oleh-oleh khas Bukittinggi. Pasar Ateh baru saja direnovasi dengan bangunan berkonsep modern. Ini bisa membuat wisatawan lebih nyaman berbelanja. Di Pasar Ateh juga terdapat banyak penjual kerajinan tangan dan bordir.
Advertisement
Wisata Bukittinggi ikonik
Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan
Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan juga dikenal sebagai Kebun Binatang Bukittinggi. Kebun binatang ini termasuk salah satu kebun binatang tertua di Indonesia. Dalam kompleks kebun binatang, terdapat Museum Rumah Adat Baanjuang dan Museum Zoologi.
Taman Ngarai Maaram Bukittinggi
Taman Ngarai Maaram Bukittinggi merupakan tempat rekreasi favorit warga Bukittinggi. Taman Ngarai Maaram memiliki ruang terbuka yang cukup luas. Terdapat beragam jenis tanaman yang asri dan segar. Beberapa spot taman pun sudah dipercantik dengan ornamen dan objek foto yang menarik bagi pengunjung.
Rumah Pohon Inyiak
Rumah Pohon Inyiak merupakan tempat Instagramable lainnya di Bukittinggi. Wisata Bukittinggi ini berada di Ngarai Sianok. Di sini terdapat rumah-rumah unik beratapkan rumput hijau. Ada juga rumah Gadang khas Sumatra Barat yang bisa dimasuki.
Museum Zoologi
Museum Zoologi adalah museum khusus zoologi yang telah berdiri pada tahun 1894 di Kota Bukittinggi. Tujuan pendirian Museum Zoologi adalah untuk mengumpulkan dan memamerkan koleksi hewan yang telah diawetkan. enis koleksi yang dimiliki terdiri dari objek penelitian biologi, bukti-bukti sejarah peninggalan masa perang, dan mata uang kuno.
Wisata Bukittinggi ikonik
Museum Rumah Adat Baanjuang
Wisata Bukittinggi selanjutnya adalah Museum Rumah Adat Baanjuang. Museum Rumah Adat Baanjuang adalah museum berbentuk rumah gadang dan di halamannya terdapat rangkiang, lumbung padi khas Minangkabau. Keunikan dari Museum Rumah Adat Baanjuang adalah adanya bangunan berupa rumah tradisional yang memiliki anjung di bagian sayap kiri dan sayap kanan rumah. Sebagian besar koleksi Museum Rumah Adat Baanjuang berupa peninggalan kebudayaan Suku Minangkabau, mata uang kuno, dan hewan yang diawetkan. Museum ini berada di dalam kompleks kebun binatang Bukittinggi.
Museum Rumah Bung Hatta
Museum Rumah Bung Hatta merupakan tempat kelahiran Bung Hatta. Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta dibangun mengikuti bentuk aslinya. Sebagian besar perabotan di dalam rumah masih asli dari peninggalan masa kecil Bung Hatta yang diperoleh dari keluarga dan kerabat. Begitupun tata letak perabotan tersebut masih dipertahankan di tempat asalnya. Bahkan, sepeda ontel yang dulu sering digunakan Bung Hatta masih tersimpan di kamar yang terletak di paviliun belakang bangunan utama.
Gedung Negara Tri Arga (Istana Bung Hatta)
Istana Bung Hatta atau Gedung Negara Tri Arga adalah gedung bekas kediaman Wakil Presiden Indonesia Mohammad Hatta yang terletak di pusat Kota Bukittinggi. Pada masa kolonial Belanda, Istana Bung Hatta digunakan sebagai kantor Residen Padangse Bovenlanden dan Asisten Residen Agam. Kemudian pada masa pendudukan Jepang difungsikan sebagai rumah Panglima Pertahanan Jepang (Seiko Seikikan Kakka). Kemudian setelah Indonesia merdeka, gedung ini dikenal dengan nama Rumah Tamu Agung dan pernah dijadikan sebagai tempat tinggal dan kantor wakil presiden Bung Hatta selama bertugas di Bukittinggi pada tahun 1947-1948.
Taman Monumen Bung Hatta
Taman Monumen Bung Hatta berada di Benteng Pasar Atas, Guguk Panjang, Bukittinggi. Monumen ini dibangun untuk mengabadikan dedikasi Bung Hatta dalam sejarah perjuangan lahirnya NKRI. Taman Monumen Bung Hatta yang berlokasi di samping Gedung Tri Arga tersebut dapat menjadi salah satu destinasi wisata pendidikan dan sejarah bagi warga yang berkunjung.
Museum Tri Daya Eka Dharma
Museum Tri Daya Eka Dharma diresmikan langsung oleh Bung Hatta pada tanggal 16 Agustus 1973. Museum ini dahulunya adalah rumah peristirahatan Gubernur Sumatra. Berbagai benda-benda bersejarah terdapat di Museum ini, di antaranya senapan laras panjang, senapan laras pendek, meriam, amunisi, granat, perlengkapan perang, pemancar radio, alat penerima sinyal, telepon dan juga pakaian para tentara Indonesia dan tentara asing.
Advertisement