Liputan6.com, Jakarta Jenjang perkuliahan kerap identik dengan biaya pendidikan yang cukup besar. Namun belakangan, pandemi membuat program tatap muka jadi berkurang. Bahkan tak sedikit kampus memutuskan untuk memfokuskan kuliah secara daring. Tak heran, proses pembelajaran jadi tidak begitu efektif.
Permasalahan semacam itu membuat Lallan Kumar, asisten profesor bahasa Hindi di perguruan tinggi memutuskan mengembalikan uang para mahasiswanya. Dosen yang mengajar di perguruan tinggi Nitishwar, Bihar, India, itu telah memulangkan gajinya yang setara dengan gaji 33 bulan.
Siapa sangka, alasan Lallan Kumar mengembalikan uang para mahasiswanya tersebut justru bikin takjub. Ia mengaku tak tega mengambil gaji para mahasiswanya yang hanya bertemu sesekali lewat kelas online.
Advertisement
"Hati nurani saya tidak mengizinkan saya untuk mengambil gaji tanpa mengajar. Bahkan selama kelas online (selama pandemi), hanya ada segelintir siswa yang hadir untuk kelas bahasa Hindi,” ujar Lallan Kumar kepada Times Now.
Nominal gaji yang ia kembalikan tak sedikit, hingga aksi Lallan Kumar yang menyandang gelar profesor ini menjadi sorotan bagi pihak universitas. Berikut Liputan6.com merangkum kisahnya melansir dari berbagai sumber, Selasa (12/7/2022).
Kembalikan Uang Mengajar Selama Dua Tahun
Lallan Kumar merasa dibayar untuk tidak melakukan apa-apa. Profesor Kumar yang malang telah merasa agak sedih tentang situasinya, dan berharap untuk pindah ke perguruan tinggi lain. Menurut laporan media lokal, tawaran pengembalian gaji sejumlah Rs 23.80.000 atau setara Rp 447 juta telah ditolak oleh perguruan tinggi.
Perguruan tinggi juga menyatakan bahwa klaim yang diajukan Lallan Kumar tidak akurat dan mengatakan bahwa karena wabah Covid-19, kelas tidak diambil secara offline. Kumar mengaku ia sudah lama menginginkan dirinya agar dipindahkan ke tempat lain.
Kumar menambahkan, "Jika saya menerima gaji tanpa mengajar selama lima tahun, itu akan menjadi kematian akademis bagi saya."
Advertisement
Klaim Kampus
Manoj Kumar, selaku kepala universitas telah menutup klaim yang dibuat oleh Kumar. Dia mengatakan kepada NDTV bahwa tuduhan bahwa kelas Kumar memiliki tingkat kehadiran nol tidak berdasar dan bahwa masalah tersebut berasal dari pandemi. Ia mengklaim profesor seharusnya menghubunginya secara langsung jika dia menginginkan transfer.
RK Thakur, Wakil Rektor Universitas Babasaheb Bhimrao Ambedkar Bihar, yang merupakan bagian dari perguruan tinggi tersebut, mengatakan akan melihat klaim dari Kumar tentang ketidakhadiran mahasiswa.
Dia menambahkan,“Profesor Lallan Kumar kesal dengan permintaan transfernya. Dia telah memberi kami cek (mengembalikan uang) tetapi kami belum menerimanya.”