Liputan6.com, Jakarta - Memahami konvensional adalah diksi dalam bahasa Indonesia yang bisa mewakili sesuatu yang sifatnya sudah sesuai kesepakatan umum. Konvensional adalah kesepakatan umum dan sudah lumrah.
Baca Juga
Melansir dari Collins Dictionary, pada Selasa (13/9/2022) pengertian konvensional adalah kelaziman, suatu hal yang diterima dan menjadi kesepakatan umum, suatu hal yang tradisional, serta menandakan kurangnya orisinalitas.
Advertisement
Contoh dari hal-hal yang sifatnya konvensional adalah sesuatu yang sudah biasa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Konvensional adalah bisa mewakili sesuatu yang tradisional. Itu penjelasan singkat tentang arti konvensional.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang arti konvensional dan contoh penggunaan istilah konvensional, Selasa (13/9/2022).
Konvensional adalah Kesepakatan Umum dan Sudah Lumrah
Memahami konvensional adalah sesuatu yang bersifat apa adanya. Istilah konvensional adalah mengarah pada diksi dengan makna akan hal-hal yang sifatnya tradisional. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menegaskan konvensional adalah tradisional.
Tak hanya itu, pengertian konvensional adalah sesuatu berdasarkan konvensi (kesepakatan) umum (seperti adat, kebiasaan, kelaziman). Adanya pengertian konvensional tersebut, bisa dipahami bahwa konvensional adalah didasarkan pada kesepakatan dan menjadi hal yang lumrah dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Memahami konvensional adalah didasarkan pada kesepakatan, yang mana Liputan6.com lansir dari berbagai sumber, ada pula yang menyebutnya sebagai sesuatu yang kuno atau lama. Ini karena hal-hal sesuai pengertian konvensional adalah tidak diperbaharui atau lama diperbaharui dan hanya menganut pada aturan lama.
Konvensional adalah sesuatu yang menganut pada aturan lama yang menjadikannya bagian dari adat suatu daerah. Hal yang sama dijelaskan Collins Dictionary, pengertian konvensional adalah kelaziman, suatu hal yang diterima dan menjadi kesepakatan umum, suatu hal yang tradisional, serta menandakan kurangnya orisinalitas.
Advertisement
Contoh Hal-Hal Konvensional dan Penjelasannya
1. Bisnis Konvensional
Apa itu bisnis konvensional? Memahami bisnis konvensional adalah berhubungan dengan jual-beli barang dagangan yang sudah umum dilakukan.
Permisalan paling mudah dipahami, membuka toko online dan membuka toko di sebuah ruko. Istilah konvensional mengarah pada toko yang berbasis ruko saja dan tidak menjualnya secara online.
Di Indonesia, bisnis konvensional adalah diatur dalam Perpres No. 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern. Ini penjelasan dalam undang-undang tersebut:
- Minimarket, kurang dari 400 m2 (empat ratus meter persegi).
- Supermarket, 400 m2 (empat ratus meter per segi) sampai dengan 5.000 m2 (lima ribu meter per segi).
- Hypermarket, di atas 5.000 m2 (lima ribu meter per segi).
- Department Store, di atas 400 m2 (empat ratus meter persegi).
- Perkulakan, di atas 5.000 m2 (lima ribu meter per segi).
2. Ilmu Pengetahuan Konvensional
Apa yang termasuk dalam contoh ilmu pengetahuan konvensional? Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menjelaskan ilmu pengetahuan konvensional adalah berupa bioteknologi.
Ini ilmu konvensional dalam bidang biologi yang memanfaatkan organisme secara langsung, untuk menghasilkan barang dan jasa dari proses fermentasi. Bioteknologi konvensional dilakukan secara sederhana dan diproduksi dalam jumlah yang sangat kecil.
Fungsi dari bioteknologi konvensional demikian, akan berguna untuk meningkatkan nilai gizi dan cita rasa bahan pangan. Jika dibanding dengan bioteknologi modern, akan berguna memproduksi bahan pangan dalam jumlah yang lebih besar.
3. Persenjataan Konvensional
Apa itu persenjataan konvensional? Merujuk pada arti konvensional adalah tradisional, ini sama dengan penjelasan tentang persenjataan konvensional.
Liputan6.com lansir dari berbagai sumber, persenjataan konvensional adalah segala senjata umum digunakan atau tradisional. Misalnya saja senapan, ranjau darat, bom, pistol, bambu runcing, panah, dan lainnya.
Macam-Macam Diksi dalam Bahasa Indonesia
Konvensional adalah bagian dari diksi dalam bahasa Indonesia yang bisa mewakili sesuatu berdasarkan kesepakatan umum. Sesuatu yang sudah sesuai adat dan kelaziman.
Ini penjelasan tentang macam-macam diksi dalam bahasa Indonesia yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber:
1. Diksi Berdasarkan Maknanya
- Denotatif
Makna denotatif adalah makna yang sebenarnya dari suatu kata atau kalimat. Contohnya, Budi selalu “kerja keras” untuk mendapatkan hasil terbaik.
- Konotatif
Makna konotatif adalah kata atau kalimat yang memiliki arti bukan sebenarnya. Contohnya, Mario adalah seorang “kutu buku”, ia tahu banyak hal.
2. Diksi Berdasarkan Leksikal
- Sinonim
Sinonim adalah kata yang mempunyai arti yang sama dengan kata lain. Contohnya, Bahagia = Senang, Lezat = Enak, Pintar = Pandai.
- Antonim
Antonim adalah kata yang memiliki arti berlawanan dengan kata lain. Contohnya, Naik x Turun, Besar x Kecil, Banyak x Sedikit, Cepat x Lambat.
- Homonim
Homonim adalah kata yang memiliki lafal dan ejaan yang sama namun artinya berbeda satu sama lain. Contohnya, penggunaan kata bulan pada kalimat berikut: Bulan terlihat bulat penuh malam ini x semua karyawan mendapatkan gaji setiap bulan.
- Homofon
Homofon adalah kata yang memiliki ejaan dan makna yang berbeda, namun lafal sama. Contohnya, Anton menabung uangnya di Bank secara rutin x Bang Anton bekerja di perusahaan pembiayaan. Kata “Bank” dan “Bang” pada kalimat di atas memiliki lafal yang sama, namun ejaan dan maknanya berbeda.
- Homograf
Homograf adalah kata yang memiliki lafal dan arti yang berbeda, namun ejaannya sama. Contohnya, Makanan favorit wanita itu adalah tahu goreng x Wanita itu tidak tahu kalau hari ini liburKata “Tahu” pada kalimat di atas ejaannya sama, tapi memiliki arti yang berbeda.
- Polisemi
Polisemi adalah kata yang memiliki lebih dari satu arti. Contohnya, para nasabah yang menabung di Bank akan mendapat bunga setiap bulan x Andini adalah salah satu bunga desa yang paling cantik. Kata “Bunga” pada kalimat di atas memiliki arti yang berbeda walaupun menggunakan kata yang sama.
- Hipernim dan Hiponim
Hipernim adalah kata yang dapat mewakili banyak kata lainnya. Sedangkan hiponim adalah kata yang dapat terwakili oleh kata hipernim.
Contohnya, Di kebun binatang itu terdapat banyak binatang liar, misalnya gajah, singa, buaya, rusa, kuda, dan lain-lain. Pada kalimat di atas, binatang liar merupakan hipernim. Sedangkan kata hiponim gajah, singa, buaya, rusa, kuda, dan lain-lain.
Advertisement