Liputan6.com, Jakarta Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna adalah kupu-kupu dan beberapa jenis serangga. Kupu-kupu adalah salah satu contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna karena ketika menetas, bentuk larva sangat berbeda dengan induknya.
Baca Juga
Advertisement
Namun sebelum lebih jauh mengenai contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna, penting untuk mengetahui apa metamorfosis itu. Dilansir dari Biology Dictionary, metamorfosis adalah proses di mana hewan mengalami perubahan fisik yang ekstrem dan cepat dalam beberapa saat setelah lahir.
Hasil metamorfosis dapat berupa perubahan pada seluruh tubuh organisme, seperti perubahan jumlah kaki, cara makan, atau cara bernafas. Pada spesies yang mengalami metamorfosis, biasanya tidak bisa bereproduksi jika tidak mengalami keseluruhan tahapan hingga benar-benar menjadi dewasa.
Contoh hewan yang mengalami metamorfosis antara lain adalah sebagian besar serangga dan katak, yang merupakan bentuk dewasa dari hasil metamorfosis dari berudu. Selain dua jenis hewan tersebut, beberapa jenis ikan, moluska, dan beberapa hewan laut lain ada juga yang mengalami metamorfosis.
Berikut adalah penjelasan mengenai proses metamorfosis, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (10/10/2022).
Proses Metamorfosis
Metamorfosis adalah proses pertumbuhan yang luar biasa. sementara kebanyakan organisme lain dalam proses pertumbuhannya hanya mengalami pertambahan dalam hal tinggi dan berat, metamorfosis lebih dari itu.
Dalam metamorfosis, pertumbuhan suatu organisme tidak hanya dapat dilihat dari pertambahan tinggi dan beratnya, melainkan juga bentuknya. Bahkan, dari tahap awal metamorfosis hingga ke tahap akhir di mana organisme sudah dewasa, bentuknya bisa berbeda sama sekali.
Tidak seperti teori evolusi, di mana perubahan bentuk organisme membutuhkan waktu yang lama, metamorfosis bisa dibilang hanya membutuhkan waktu yang relatif cepat. Pada sebagian besar spesies, pertumbuhan yang begitu cepat yang disertai dengan perubahan tipe sel hanya terjadi selama perkembangan embrio.
Ilmuwan meyakini bahwa proses metamorfosis melibatkan semacam pengaktifan kembali gen yang memungkinkan sel hewan berubah dari satu jenis sel ke jenis sel lainnya. Perubahan yang mengarah ke metamorfosis dipicu oleh hormon, yang dilepaskan tubuh hewan sebagai kondisi yang tepat untuk pendekatan metamorfosis. Â Pada beberapa hewan, kaskade hormon mengikuti, dengan hormon pemicu yang menyebabkan pelepasan beberapa hormon lain yang bekerja pada bagian tubuh hewan yang berbeda.
Hormon menyebabkan perubahan drastis pada fungsi sel, dan bahkan perubahan perilaku seperti ulat memutar kepompongnya. Efek hormon pada metamorfosis dapat dipelajari dengan memberikan hormon-hormon ini secara artifisial pada hewan pra-metamorfosis.
Kecebong misalnya, dapat dipicu untuk mulai kehilangan ekor dan pertumbuhan anggota badan lebih awal dengan penambahan hormon tiroid. Sayangnya, ini berdampak buruk pada kesehatan hewan.
Advertisement
Fungsi Metamorfosis
Fungsi metamorfosis tentu saja untuk menjadi dewasa. Sebab tanpa melalui proses metamorfosis hingga akhir, hewan yang melalui proses metamorfosis tidak memiliki fungsi biologis yang lengkap, misalnya fungsi reproduksi.
Sebagai contoh, jika metamorfosis tidak terjadi, kecebong tidak bisa menjadi katak dan larva tidak bisa menjadi kupu-kupu dewasa yang mampu bereproduksi. Jika hal ini terjadi, maka spesies mereka lambat laun akan punah.
Ada asumsi bahwa metamorfosis memiliki manfaat bagi spesies tertentu untuk mengurangi persaingan dalam memperoleh makanan. Sebagai contoh, kupu-kupu dewasa diketahui memerlukan nektar sebagai makanan mereka. Namun ketika masih menjadi larva, mereka tidak memakan nektar, melainkan daun.
Sementara itu, kecebong hidup di air dan memakan ganggang dan tumbuhan. Sedangkan katak hidup di darat, menghirup udara dan memakan serangga.
Berdasarkan contoh tersebut, dapat disimpulkan, salah satu manfaat metamorfosis bagi spesies tertentu untuk menghindari persaingan antara induk dengan anak. Hal ini dapat menyebabkan lebih banyak anggota spesies berhasil mencapai kematangan seksual, tanpa risiko kalah bersaing dengan anggota spesies yang lebih tua.
Metamorfosis Sempurna
Berdasarkan tahapannya, metamorfosis dapat dibedakan menjadi dua, yakni metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Dalam proses metamorfosis sempurna, dari telur hingga menjadi dewasa, spesies tertentu mengalami perubahan yang sangat signifikan. Ini tidak hanya dari perubahan ukuran, melainkan perubahan bentuk hingga perubahan cara makan.
Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna adalah kupu-kupu. Setelah telur menetas, larva keluar. Ketika menjadi larva, mereka hanya dapat memakan daun. Kemudian setelah menjadi larva, mereka akan menjadi kepompong untuk mengalami tahap metamorfosis selanjutnya. Kepompong kemudian pecah dan keluarlah kupu-kupu bersayap yang bisa terbang. Dalam bentuk dewasa ini, kupu-kupu tidak lagi memakan daun, melainkan memakan nektar.
Berdasarkan contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna tersebut, dapat diketahui bahwa tidak hanya bentuk dan cara makan saja yang mengalami perubahan, melainkan juga kemampuan hewan. Larva yang tadinya tidak bisa terbang, ketika menjadi kupu-kupu dewasa dia kemudian bisa terbang.
Kupu-kupu hanyalah salah satu contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna. Di samping itu, ada sejumlah contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna. Mereka di antaranya adalah kumbang, lalat, ngengat, semut, dan lebah.
Metamorfosis sempurna memiliki ciri yang membedakannya dengan metamorfosis tidak sempurna. Adapun ciri-ciri metamorfosis sempurna antara lain sebagai berikut:
a. Dalam metamorfosis sempurna, suatu spesies hewan memiliki bentuk fisik yang sangat berbeda antara fase pupa dan fase imago.
b. Dalam metamorfosis sempurna harus melalui fase pupa atau kepompong.
Advertisement
Metamorfosis Tidak Sempurna
Pada metamorfosis sempurna, terjadi perubahan yang sangat signifikan baik dari segi ukuran, bentuk tubuh, dan cara makan. Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna adalah kupu-kupu, kumbang, lalat, ngengat, semut, dan lebah.
Di samping metamorfosis sempurna, jenis lainnya adalah metamorfosis tidak sempurna. Metamorfosis tidak sempurna, spesies hewan tertentu juga mengalami sejumlah tahapan pertumbuhan yang ditandai dengan perubahan bentuk fisik, namun hanya beberapa bagian tubuh hewan yang berubah.
Misalnya saja kecoa, belalang, dan capung. Ketika menetas, jenis-jenis hewan tersebut tidak memiliki bentuk fisik yang jauh berbeda dari bentuk mereka ketika dewasa. Namun, jenis-jenis hewan itu baru memiliki sayap dan alat reproduksi yang dapat berfungsi penuh ketika mereka menjadi benar-benar dewasa.
Contoh metamorfosis tidak sempurna antara lain adalah sebagai berikut:
a. Dalam metamorfosis tidak sempurna, suatu spesies tidak mengalami perubahan yang signifikan antara fase nimfa dan fase imago. Perbedaan biasanya hanya terletak pada tumbuhnya sayap.
b. Dalam metamorfosis tidak sempurna, suatu spesies tidak mengalami fase pupa/kepompong untuk menjadi dewasa.
Contoh Hewan yang Mengalami Metamorfosis Sempurna
Dari ciri-ciri yang telah dijelaskan di atas, beberapa contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna antara lain sebagai berikut:
a. Nyamuk
Nyamuk adalah salah satu contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna. Adapun urutan metamorfosis pada nyamuk adalah telur–larva/jentik–pupa–imago (nyamuk dewasa).
b. Kupu-Kupu
Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna adalah kupu-kupu. Kupu-kupu mengalami fase metamorfosis yang hampir sama dengan nyamuk. Adapun urutan metamorfosis sempurna pada kupu-kupu adalah telur–larva-pupa–imago (kupu kupu dewasa).
c. Lalat
Lalat juga merupakan contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna. Adapun urutan metamorfosis yang dilalui lalat meliputi telur–larva–pupa/kepompong–imago (lalat dewasa).
d. Lebah
Seperti kupu-kupu dan lalat, lebah juga merupakan contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna. Adapun urutan metamorfosis sempurna yang dilalui lebah adalah telur-larva–pupa/kepompong–imago (lebah dewasa).
e. Semut
Semut juga termasuk contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna. adapun tahapan pertumbuhan semut meliputi telur–larva-pupa/kepompong–imago (semut dewasa).
Advertisement
Contoh Hewan yang Mengalami Metamorfosis Tidak Sempurna
Berdasarkan ciri-ciri metamorfosis tidak sempurna, berikut adalah contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna:
a. Belalang
Belalang termasuk hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna. Adapun urutan metamorfosis belalang ini meliputi, telur–nimfa–imago.
b. Kecoa
Kecoa merupakan serangga dengan fase metamorfosis tidak sempurna, di mana kecoa yang baru menetas memiliki anatomi sama persis dengan kecoak dewasa. Fasenya dimulai dari telur–nimfa–imago.
Dalam ordo atau kelas biologi, kecoa memiliki ribuan jenis spesies, itu sebabnya kecoa di seluruh dunia bisa berbeda-beda jenis dan bentuknya.
c. Jangkrik
Jangkrik juga memiliki fase yang sama, di mana tahapan metamorfosisnya melalui telur–nimfa–imago. Tahap jangkrik dewasa untuk sampai siap kawin dan bereproduksi biasanya selama 40 hari sejak menjadi imago.
e. Capung
Tidak seperti kupu-kupu, capung bayi memiliki bentuk anatomi tubuh yang sama persis dengan capung dewasa. Kelompok serangga ini tidak akan pernah jauh dari air, di mana mereka dapat meletakkan telur-telurnya. Tahapan metamorfosisnya ialah telur–nimfa–imago.
f. Katak
Katak merupakan satu di antara jenis hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, karena proses metamorfosis katak tidak melalui fase pupa atau kepompong. Adapun urutan metamorfosis pada katak dimulai dari telur–kecebong–katak muda–imago (katak dewasa).