10 Wisata Banda Neira yang Wajib Dikunjungi, Surga Alam Bawah Laut Penuh Pesona

Liputan6.com, Jakarta Wisata Banda Neira merupakan destinasi favorit di Maluku Tengah. Pulau yang menawarkan keindahan alam bawah laut dan pantai yang menakjubkan ini patut kamu kunjungi setidaknya sekali dalam hidupmu.

Banda Neira terletak di Kepulauan Banda, Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. Tidak hanya alam bawah laut dan pantai, Banda Neira juga memiliki destinasi wisata sejarah dan budaya yang tidak kalah unik.

Wisata Banda Neira terdiri dari pulau-pulau yang memesona. Kombinasi wisata laut, gunung, hingga wisata sejarah membuat Banda Neira menjadi destinasi yang sangat lengkap. Kamu pasti akan dibuat terpesona saat liburan ke Banda Neira.  

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (11/10/2022) tentang wisata Banda Neira.

Pulau Rhun

Wisata Banda Neira yang pertama yaitu Pulau Rhun. Pulau ini merupakan penghasil pala dan cengkeh yang memesona dan cocok untuk dijadikan destinasi liburan. Keindahan alam bawah laut Pulau Rhun begitu memesona. Bahkan, terdapat banyak spot snorkeling yang bisa kamu nikmai di sini.

Pulau Nailaka

Wisata Banda Neira berikutnya yaitu Pulau Nailaka, pulau tanpa penghuni yang menawarkan keindahan pantai dengan pasir putih yang lembut dan suasana tenang dan nyaman. Pulau tropis indah di timur Indonesia ini memiliki ombak yang tenang dan pulau hijau yang memesona.

Desa Lonthoir

Desa Lonthoir merupakan wisata Banda Neira yang tidak boleh terlewatkan. Berlokasi di Pulau Banda Besar, kamu bisa menikmati pesona Gunung Api Banda yang menawan dar rumah penduduk. Desa Lonthoit merupakan salah satu kawan perkebunan pada di Banda. Kamu bisa melihat rempah yang dicar-cari bangsa eropa di masa lalu.

Benteng Belgica

Wisata Banda Neira berikutnya yang tidak kalah menarik adalah Benteng Belgica. Benteng Belgica adalah peninggalan sejarah di Banda Neira, berupa benteng megah dan kombinasi alam yang sangat indah. Dari benteng ini kamu bisa menikmati pemandangan gunung dan laut sekaligus. Benteng Belgica memiliki bentuk yang unik, yaitu segi lima, cocok untuk kamu yang suka wisata sejarah atau menginginkan foto dengan view unik berupa benteng, gunung, dan laut.

Gunung Api Banda

Gunung Api Banda adalah landmark dari wisata Banda Neira. Gunung Api Banda merupakan ikon wisata Banda Neira. Kamu bisa mendaki gunung ini dan menikmati pemandangan alam yang tiada tara dari puncak gunung. Untuk sampai ke gunung ini, kamu harus menyewa perahu kecil dan melakukan perjalanan laut selama sepuluh menit dari pulau Neira.

Lava Flow Banda Neira

Salah satu spot diving yang terkenal di Banda Neira yaitu Lava Flow. Lava Flow merupakan wisata Banda Neira yang menawarkan spot menyelam terbaik dengan kawasan terumbu karang yang alami. Sesuai dengan namanya, Lava Flow adalah aliran lava tercipta setelah gunung berapi meletus 

Pulau Syahrir

Pulau Syahrir merupakan wisata Banda Neira yang dikenal juga dengan nama Pulau Pisang. Masih berkaitan dengan alam bawah lautnya, Pulau Syahrir menawarkan keindahan yang masih terjaga dan tentunya sangat memesona. Ada berbagai spot diving menarik di Pulau ini, seperti Tanjung Serang dan Tanjung Pisang.

Pulau Hatta

Wisata Banda Neira berikutnya adalah Pulau Hatta, atau yang dulunya disebut Pulau Rozengain. Di Pulau Hatta, kamu harus mencoba aktivitas menyelam, karena keindahan alam bawah lautnya tak kalah menawan. Gugusan terumbu karang yang masih sangat terjaga kealamiannya, hingga sebuah palung yang sangat memesona menjadi ciri khas lokasi wisata ini.

Rumah Pengasingan Bung Hatta

Rumah Pengasingan Bung Hatta merupakan wisata Banda Neira yang perlu kamu kunjungi. Seperti yang diketahui, Bung Hatta sempat diasingkan ke Banda Neira selama enam tahun bersama Sutan Sjahrir. Tempat tinggal Bung Hatta selama diasingkan sekarang ini dijadikan sebagai museum dan tempat wisata sejarah.

Rumah Budaya Banda Neira

Wisata Banda Neira berikutnya adalah Rumah Budaya Banda Neira. Tempat ini merupakan museum yang berisi tentang Kepualaun Banda. Rumah Budaya Banda Neira merupakan rumah dengan arsitektur Belanda yang menyimpan benda-benda bersejarah dan lukisan yang menceritakan tentang pembantaian di Banda pada tahun 1621.