Clingy Adalah Sifat Melekat, Ketahui Dampak Buruk dan Cara Mengatasinya

Clingy adalah sifat di mana seseorang ingin terus melekat dengan pasangannya tanpa kenal waktu dan situasinya.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 07 Nov 2022, 16:20 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2022, 16:20 WIB
Ilustrasi pasangan cinta, romantis
Ilustrasi pasangan cinta, romantis. (Photo by Everton Vila on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Sebagian besar dari kita akan menjadi clingy, terutama di awal-awal pacaran. Ketika masih sedang hangat-hangatnya, kita selalu merasa ingin terus bertemu dengan pasangan, entah itu hanya untuk jalan-jalan, nongkrong, atau menghabiskan sebagian besar waktu untuk chatting. Itulah yang disebut clingy.

Clingy adalah ketika seseorang selalu ingin berada di dekat pasangannya. Tidak jarang clingy juga ditunjukkan dengan berbagai tindakan seperti merangkul atau memeluk di berbagai kesempatan.

Beberapa orang mungkin merasa bahwa itu romantis. Namun tidak sedikit yang merasa tidak nyaman dan merasa terganggu dengan pasangan yang clingy. Clingy adalah sikap atau tindakan seseorang yang selalu ingin melekat pada pasangan.

Mungkin bagi seseorang yang clingy, tindakan seperti itu merupakan ekspresi kasih sayang yang besar. Namun, selain bisa membuat pasangan merasa tidak nyaman, clingy juga dapat membentuk kebiasaan ketergantungan, bahkan merupakan pertanda buruk.

Untuk lebih memahami apa itu clingy, berikut ulasan lengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com, Senin (7/11/2022).

Apa itu clingy?

Secara sederhana, clingy adalah sifat melekat. Artinya, clingy adalah sifat seseorang yang selalu ingin terus melekat dengan pasangannya di berbagai kesempatan. Bahkan dia sampai tidak mau berpisah meski hanya sebentar saja.

Tentu saja, clingy adalah salah satu cara bagaimana seseorang menunjukkan perasaan cintanya yang besar, sehingga dia tidak mau kehilangan pasangannya meski hanya sebentar saja. Namun hal itu sering membuat pasangan merasa nyaman. Tidak hanya itu, clingy juga bisa merupakan tanda-tanda kondisi mental yang buruk.

Menurut Susan Krauss Whitbourne Ph.D. dalam artikelnya Why Clingy Partners Cling, pasangan yang clingy biasanya memiliki harga diri yang rendah dan takut ditinggalkan, meskipun memiliki pandangan positif tentang pasangan romantis mereka. Akibatnya, mereka mencari kepastian, dukungan emosional, dan kedekatan yang konstan.

Yang lebih buruk lagi adalah banyak perilaku clingy yang lebih seperti sifat obsesif ini digambarkan sebagai hal yang indah dalam film dan sastra, sehingga sulit untuk menyadari bahwa sifat ini kadang menyebalkan.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui contoh-contoh dari bentuk sifat clingy dan cara mengatasinya.

Tanda Clingy

Melakukan Stalking Pada Seluruh Media Sosialnya
Ilustrasi Stalking Media Sosial Credit: pexels.com/pixabay

Clingy adalah sifat yang ingin terus melekat pada pasangannya dan tidak mau ditinggal. Ini mungkin tampak indah, namun kadang ini sangat mengganggu dan membuat tidak nyaman. Selain itu, clingy adalah salah satu tanda bahwa seseorang memiliki harga diri yang rendah.

Clingy adalah sifat melekat yang dapat dilihat dari tindakan seseorang terhadap pasangannya. Adapun contoh tindakan yang dapat disebut sebagai clingy antara lain sebagai berikut ini:

a. Menelepon pasangan Anda beberapa kali sehari.

b. Berulang kali mengirim pesan kepada mereka sepanjang hari.

c. Panik ketika pasangan tidak merespons

d. Terus-menerus menguntit aktivitas pasangan di media sosial.

e. Merasa terancam oleh teman atau rekan kerja lawan jenis.

f. Selalu ingin diajak ke setiap acara yang akan dihadiri pasangan.

g. Tidak meluangkan waktu untuk teman-teman dan keluarga.

h. Terus-menerus mencari kepastian perasaan pasangan.

Clingy adalah sesuatu yang terwujud dari kebiasaan-kebiasaan seperti yang telah disebutkan di atas.

Mengapa seseorang menjadi clingy?

Pasangan - Vania
Ilustrasi Pasangan/https://www.shutterstock.com/antiniodiaz 

Clingy adalah sifat melekat di mana seseorang ingin terus-menerus bersama pasangan di berbagai kesempatan. Ini tampaknya sangat indah, tapi itu bisa saja menunjukkan kondisi mental yang serius.

Bisa saja clingy adalah tanda-tanda bahwa seseorang memiliki gangguan kecemasan. orang yang clingy sering merasa cemas dan khawatir jika dirinya tidak dihargai atau ditinggalkan dalam hubungan mereka.

Untuk mencegah hal itu dan untuk memberikan rasa aman dalam hubungan, seseorang akan berusaha untuk sedekat mungkin dengan pasangan. Mereka akan melakukan segala cara untuk lebih dekat dengan pasangannya secara emosional. Sayangnya, ini bisa berakhir dengan membuat orang lain tidak nyaman, dan bahkan bisa mendorong munculnya keretakan dalam hubungan.

Cara Mengatasi Clingy

Toxic Relationship
Ilustrasi Pasangan Credit: pexels.com/VeraArsic

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, clingy adalah sesuatu yang bisa jadi pertanda adanya masalah mental. Selain itu, clingy juga bisa berujung pada kenyamanan seseorang yang terganggu, serta dapat mendorong hubungan menjadi retak. Oleh karena penting untuk mengatasi hal ini. Setidaknya ada beberapa cara untuk dapat mengatasi masalah terkait clingy.

a. Mengakui Bahwa Kamu Clingy dan Itu Masalah

Jika kamu terus-menerus berusaha berkomunikasi/bertemu dengan pasangan, atau tanpa lelah memantau aktivitas mereka di media sosial, kemungkinan besar kamu clingy. Menerima kenyataan ini membebaskan Anda untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengubah pola perilaku.

b. Komunikasikan dengan Pasangan

Setelah menerima bahwa diri kamu clingy, komunikasikan dengan pasangan, apakah kebiasaan dan tindakannya berlebihan atau tidak. Ini dapat memberikan perubahan tentang perubahan yang diperlukan untuk menjaga interaksi yang sehat. Kamu dapat mendiskusikan gagasan bersama tentang apa yang memenuhi syarat sebagai komunikasi yang sehat dan tidak.

c. Fokus pada Diri Sendiri

Apa hal-hal yang kamu suka lakukan? Apa buku-buku yang ingin kamu baca? Ketika muncul dorongan untuk terus melekat dengan pasangan, cobalah untuk mengatasi hal itu dengan melakukan hal-hal yang kamu sukai, hal-hal yang telah lama menjadi hobi kamu.

Ini bukan berarti bahwa kamu harus menjauhi pasangan. Sebaliknya, mengatur frekuensi interaksi dengan pasangan justru dapat memperkuat hubungan.

d. Habiskan Waktu dengan Teman

Ketika sedang jatuh cinta, seseorang akan mudah untuk terbuai oleh perasaan, dan memfokuskan semua energi pada pasangan. Hal itu bisa mengancam hubungan kamu dengan yang lain dan dapat merenggangkan hubungan yang sudah kamu bangun dengan teman, jauh sebelum hubungan dengan pasangan dimulai.

e. Kelola Perasaan Cemas

Clingy adalah sifat yang sering muncul dari rasa cemas akan ditinggalkan atau digantikan. Terapi dapat membantu memahami mengapa kamu menjadi begitu terikat dengan orang lain. langkah ini juga dapat memberikan tips yang berguna untuk mengelola rasa cemas yang kamu rasakan.

Lalu bagaimana jika pacar yang clingy?

Bertengkar Berselisih Paham dengan Pasangan
Ilustrasi Foto Bertengkar dengan Pasangan (iStockphoto)

Jika kamu punya pacar clingy dan merasa terganggu dengan hal itu, penting juga untuk mengatasinya. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa kamu tempuh untuk mengatasi pacar yang clingy.

a. Komunikasi. Diskusikan masalah itu bersama-sama, baik berdua saja atau bersama ahli dalam sesi konseling. Mendiskusikan hal ini dapat membantu kalian berdua mengeksplorasi dan memahami alasan perilaku clingy pasangan dan mengatasinya dengan cara yang sehat.

b. Tetapkan batasan yang sehat. Tetapkan batasan dengan jelas sehingga tidak ada ruang untuk kesalahpahaman. Misalnya, jika pasangan terus-menerus menelepon saat kamu sedang bekerja, tetapkan waktu tertentu untuk menelepon.

c. Libatkan pihak berwenang. Jelaskan bahwa kamu bukannya tidak peduli dengan pasangan. Jika kemelekatan semakin parah sampai pasangan melakukan penguntitan, pelecehan, agresi fisik atau emosional, atau perilaku berbahaya lainnya, libatkan pihak berwenang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya