Naratif adalah Teks yang Bercerita, Begini Cara Membuat dan Contohnya

Naratif adalah jenis teks yang isinya memuat kejadian atau peristiwa.

oleh Laudia Tysara diperbarui 23 Nov 2022, 18:20 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2022, 18:20 WIB
Kutipan Inspiratif Novel Outliers Bagian III
Ilustrasi Membaca Credit: pexels.com/Kinga

Liputan6.com, Jakarta - Apa itu naratif? Naratif adalah jenis teks yang bercerita, berisi narasi, dan uraian. Isi uraian dari teks naratif adalah memuat kejadian atau peristiwa tertentu yang berurutan.

Dalam jurnal penelitian berjudul Desain Penelitian Naratif (2010) oleh Assjari dan Permanarian, dijelaskan istilah naratif adalah berasal dari kata kerja "menceritakan" atau "mengatakan" (sebagai cerita) dalam detail atau rinci.

Jenis teks naratif apa saja? Teks naratif adalah bisa berupa cerita fiksi (dongeng, legenda, mitos) dan cerita non-fiksi atau sebenarnya (biografi dan otobiografi). Ini jenis teks yang memiliki alur jelas dari awal sampai akhir.

Agar lebih memahami, berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang teks naratif, fungsi teks naratif, cara membuat teks naratif, dan contoh teks naratif, Rabu (23/11/2022).

Naratif adalah Teks yang Bercerita

Ilustrasi membaca, buku, teks
Ilustrasi membaca, buku, teks. (Photo created by drobotdean on www.freepik.com)

Naratif adalah jenis teks yang bersifat menguraikan. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan naratif adalah bersifat narasi atau bersifat menguraikan. Ini jenis teks yang umumnya digunakan untuk bercerita dan memuat suatu rangkaian kejadian.

Secara bahasa, dalam jurnal penelitian berjudul Desain Penelitian Naratif (2010) oleh Assjari dan Permanarian, dijelaskan istilah naratif adalah berasal dari kata kerja "menceritakan" atau "mengatakan" (sebagai cerita) dalam detail atau rinci.

Dalam buku berjudul Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Kejuruan Tingkat Madya (2007) oleh Nani Darmayanti & Fatrah Hasanah, teks narasi atau naratif adalah teks yang di dalamnya menceritakan suatu kejadian secara runtut sesuai urutan waktu (kronologis).

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menjelaskan ciri khas dari naratif adalah teks yang berisi cerita, kisah, peristiwa tertentu dengan gaya bahasa naratif. Ini jenis teks yang memiliki alur jelas dari awal sampai akhir.

Apa fungsi dari teks naratif? Fungsi dari teks naratif adalah tidak hanya menyajikan cerita.

Liputan6.com lansir dari berbagai sumber, fungsi teks naratif adalah mengisahkan cerita, memperluas pengetahuan atau wawasan, menyampaikan pesan moral atau amanat, dan memaparkan secara jelas kejadian sekaligus sebab-akibat.

Cara Membuat Teks Naratif

Ilustrasi membaca sinopsis, buku
Ilustrasi membaca. (Photo by Nathan Aguirre on Unsplash)

Teks naratif adalah bisa berupa cerita fiksi (dongeng, legenda, mitos) dan cerita non-fiksi atau sebenarnya (biografi dan otobiografi). Bagaimana cara membuat teks naratif?

Secara umum, cara membuat teks naratif adalah harus memiliki tema (ide), alur (urutan), latar (lokasi), tokoh, penokohan atau karakter, sudut pandang, amanat, dan pesan moral.

Sebelum mulai menyusun teksnya, cara membuat teks naratif adalah harus mengetahui jenis-jenis teks naratif yang akan dibuat. Ini jenis-jenis teks naratif yang dijelaskan dalam buku berjudul Bahasa Indonesia Paket B Setara SMP kelas IX oleh Kemdikbud:

1. Narasi Informatif

Narasi informatif adalah jenis teks naratif berupa karangan yang bertujuan agar para pembaca bisa mengetahui informasi mengenai kejadian yang terjadi tersebut.

2. Narasi Artistik

Narasi artistik adalah jenis teks naratif berupa tulisan yang menceritakan suatu peristiwa dengan tujuan memberikan pengalaman estetis ke pembaca. Narasi artistik disusun sesuai fakta yang ada, tetapi dalam penulisannya berupa nonfiksi dengan bahasa figuratif atau kiasan.

3. Narasi Sugestif

Teks narasi sugestif adalah jenis teks naratif berupa tulisan yang bersifat mengajak para pembacanya agar mengerti kejadian dalam narasi tersebut sehingga seolah-olah ikut mengalaminya sendiri.

Kemudian, cara membuat teks naratif harus disusun dengan struktur teks naratif.  Dalam buku berjudul Pasti Bisa Bahasa Indonesia untuk SD/MI kelas V oleh Tim tunas Karya Guru, struktur teks naratif adalah harus memuat sebagai berikut:

1. Orientasi

Cara membuat teks naratif dimulai pada bagian orientasi. Orientasi berisi waktu, tempat, tokoh, dan watak dari setiap tokohnya dan apa yang sedang terjadi.

2. Komplikasi

Cara membuat teks naratif dimulai pada bagian komplikasi. Ini bagian untuk menceritakan kejadian penting, sebab, dan pemicu yang menimbulkan konflik antar-tokoh.

3. Resolusi

Cara membuat teks naratif dimulai pada bagian resolusi. Pada bagian ini konflik menurun dan dapat diselesaikan.

4. Reorientasi

Cara membuat teks naratif dimulai pada bagian reorientasi. Ini bagian yang umumnya berisikan penutup teks yang berisi pesan moral cerita tersebut. Tahap ini tidak wajib ada dalam sebuah teks narasi.

Contoh Teks Naratif

Ilustrasi membaca cerpen. (Photo by Christian on Pexels)
Ilustrasi membaca. (Photo by Christian on Pexels)

Jika sudah memahami tentang teks naratif dan cara membuat teks naratif, kemudian simak contoh teks naratif agar lebih memahaminya. Ini contoh teks naratif yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber:

1. Cerita Lutung Kasarung

Cerita lutung kasarung bisa ditemui di daerah Pasundan. Di daerah tersebut tinggal seorang raja yang sangat bijaksana bernama Prabu Tapak Agung. Raja ini mempunyai dua orang anak yang bernama Purbasari dan Purbararang. Di akhir hidup sang ayah, ia berpesan kepada kedua anaknya bahwa ia ingin turun tahta.

Ia meminta Purbasari agar menggantikan kedudukannya sebagai seorang pemimpin di kerajaannya. Kakaknya merasa tidak terima mendengar pesan tersebut karena ia merasa lebih pantas menggantikan ayahnya. Purbararang akhirnya ingin mencelakai adiknya dengan menemui seorang nenek sihir.

Akibat dari nenek sihir tersebut kulit adiknya kini penuh dengan totol-totol berwarna hitam. Keadaan tersebut ia pakai untuk mengasingkan Purbasari ke dalam hutan. Purbasari mempunyai teman yaitu dari hewan-hewan yang tinggal di sana sehingga ia tidak merasa kesepian.

Salah satu hewan yang menemaninya adalah seekor kera yang selalu membawakan buah serta bunga untuk menghiburnya. Kera tersebut pada suatu malam bersemedi. Kemudian secara tiba-tiba muncul air yang membentuk sebuah telaga dengan air yang jernih dan wangi.

Lalu Purbasari diminta mandi di telaga tersebut oleh sang kera. Tubuhnya seketika berubah menjadi seorang putri yang cantik seperti semula. Purbararang pada suatu ketika menjenguk Purbasari. Melihat adiknya sudah kembali cantik membuatnya terkejut. Ia kemudian meminta untuk adu panjang rambut kepada sang adik.

Hasilnya adalah rambut Purbasari ternyata adalah yang lebih panjang. Purbararang juga meminta Purbasari agar mau adu tampan dengan tunangannya. Purbasari kala itu menggandeng seekor kera yang sudah menemaninya hidup di hutan selama ini.

Keajaiban terjadi pada kera yang tiba-tiba berubah menjadi seorang laki-laki yang sangat tampan. Bahkan ia lebih tampan dibandingkan dengan tunangan Purbararang sehingga adu tampan tunangan dimenangkan oleh Purbasari. Kemudian Purbararang meminta maaf kepada Purbasari dan mengakui kesalahannya.

Setelah itu Purbasari akhirnya menjadi seorang pemimpin kerajaan warisan dari ayahnya yang bijaksana bersama lutung tersebut. Kakaknya juga sudah dimaafkan oleh Purbasari. Ia tidak berniat untuk memberikan hukuman kepada kakaknya tersebut.

Bahkan kata balas dendam pada sang kakak tidak terbesit sedikit pun. Purbasari akhirnya sudah hidup dengan bahagia bersama dengan sang kekasih hatinya.

2. Cerita Roro Jonggrang

Zaman dahulu terdapat sebuah kerajaan besar yaitu Prambanan dan Prabu Baka merupakan raja yang memerintah. Ada sebuah kerajaan besar namanya Kerajaan Pengging di tempat yang lainnya. Seorang kesatria yang bernama Bondowoso dimiliki oleh Kerajaan Pengging.

Karena Bondowoso mempunyai senjata khusus dengan nama Bandung, ia lebih terkenal dengan nama Bandung Bondowoso. Bandung Bondowoso juga mempunyai bala tentara jin yang sering dipakainya untuk membantunya dalam berperang. Selain itu juga digunakan untuk memperluas wilayah serta menyerang kerajaan lainnya.

Suatu ketika sang raja yang angkuh memintanya untuk melakukan penyerangan terhadap Kerajaan Prambanan. Bandung Bondowoso meminta bantuan para jin untuk merebut Kerajaan Prambanan dalam rangka mensukseskan rencananya tersebut.

Bandung Bondowoso diminta untuk mengurus harta benda kerajaan tersebut dan juga keluarga Prabu Baka sesudah memenangkan pertempuran tersebut. Kala itu ia melihat seorang wanita yang sangat cantik bernama Roro Jongrang dan ia menyukainya.

Kemudian Roro Jongrang diminta oleh Bandung Bondowoso supaya menjadi permaisurinya. Roro Jongrang merasa bingung karena ia membenci Bandung Bondowoso yang sudah membunuh ayahnya. Tetapi untuk menolaknya ia juga merasa takut. Roro Jonggrang pada akhirnya mempunyai sebuah ide.

Idenya adalah agar Bandung Bondowoso membuatkannya candi berjumlah seribu beserta 2 buah sumur hanya dalam waktu satu malam saja. Syarat tersebut disetujui oleh Bandung Bondowoso karena ia merasa yakin bisa menyelesaikannya dengan bantuan para jin.

Bondowoso pada malam harinya mengumpulkan para jin untuk membantunya membuat candi seperti yang diinginkan oleh Roro Jonggrang. Roro Jongrang secara diam-diam mengamati yang dilakukan oleh Bandung Bondowoso dan merasa gelisah.

Ia memikirkan cara untuk membuat Bondowoso gagal di dalam memenuhi syarat yang diberikannya. Agar para jin yang membantu Bondowoso segera pergi, ia akhirnya meminta bantuan para warga untuk membuat keadaan agar seolah-olah hari sudah menjelang fajar. Jerami dibakar yang membuat langit terlihat merah.

Suara dari lesung juga mulai bersaut-sautan. Bau harum bunga-bunga mulai tercium dan ayam jago juga mulai berkokok. Keadaan ini membuat para jin menjadi pergi karena mereka mengira pagi telah tiba. Roro Jonggrang kemudian menemui Bandung Bondowoso lalu mengatakan bahwa ia sudah gagal memenuhi persyaratannya.

Bandung Bondowoso menjadi sangat marah dan memutuskan untuk mengutuk Roro Jonggrang menjadi sebuah patung yang keseribu. Nah, itulah asal mula terjadinya Candi Prambanan atau bisa disebut juga dengan Candi Roro Jongrang. Sedangkan Candi Sewu merupakan candi yang ada di sekelilingnya.

3. Cerita Gunung Merapi

Disebutkan dalam Babad Tanah Jawa, Panembahan Senapati sedang bertapa di Nglipura, dekat Bantul. Setelah selesai bertapa, kemudian Ki Juru Mertani bertanya kepadanya, “Apakah yang kau dapatkan di dalam tapamu?”

PanembahanSenapati menjawab, “Saya mendapatkan lintang johar di Nglipura.”

Segera Ki Juru Mertani bertanya kembali, “Apakah lintang johar Itu mampu menghilangkan marabahaya’?”

“Tidak, Paman,” ujar Panembahan Senapati.

“Kalau begitu, bertapalah lagi,” kata Ki Juru Mertani. Ki Juru Mertani melanjutkan perkataannya. “Hanyutkanlah sebatang kayu di sungai. Naiklah Kau di atas kayu yang hanyut itu. Setelah sampai di Laut Kidul, kau akan menjumpai Ratu Kidul.” Panembahan Senapati ménjalankan apa yang dikatakan Ki Juru Mertani. Di dalam Babad Tanah Jawa disebutkan tentang pertemuan Panembahan Senopati dan Ratu Laut Kidul. Ratu Laut Kidul bersedia membantu Panembahan Senopati _ . dengan bala tentara makhluk halus. Panembahan Senopati kemudian menemui Ki Juru Mertani.  Nah , sekarang apa yang kau dapatkan dari tapamu?” Benar kata paman, saya dapat bertemu dengan Ratu

Kidul.” “Lantas, apa yang kau dapatkan?” tanya Ki Juru Mertani.

“Saya diberi minyak Jayangkatong dan Telur Degan,” jawab Panembahan Senapati.

“Telur yang kau dapatkan itu berikanlah pada Juru Taman” kata Ki Juru Mertani. Singkat cerita, setelah Ki Juru Taman memakan telur itu. Terjadi keanehan dalam diri Ki Juru Taman. Tubuhnya berubah wujud menjadi raksasa yang besar dan mengerikan.

Selanjutnya, raksasa itu ditugaskan menjaga Gunung Merapi. Adapun tempat penjagaannya adalah Plawangan. Maka, apabila terjadi bencana yang diakibatkan oleh Gunung Merapi, raksasa itulah yang menjaga dan menahan agar bencana tidak menjalar ke arah selatan, khususnya Kraton Yogyakarta. ltulah sebabnya, lahar yang disemburkan Gunung Merapi tidak pernah mengalir ke selatan. Dengan demikian, daerah sebelah selatan senantiasa terhindar dari bencana.

Sedangkan minyak Jayangketong diperintahkan agar dibuang. Namun sebelumnya, dibuka dahulu dan diusapkan pada dua anak laki-Iaki dan perempuan yang ada di sana. Setelah terkena Jayangkatong, raga keduanya tidak kelihatan. Si anak laki-laki yang tidak nampak itu dijuluki Kyai Panggung, sedangkan si anak perempuan menjadi Nyai Koso. Sampai sekarang, mereka dipercayai masih setia menjaga Beringin Putih di utara Masjid yang ada di sebelah selatan jalan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya