PT PAL, Produsen Kapal Asli Indonesia

PT PAL mendukung upaya Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan sektor kelautan yang diwujudkan dalam program Indonesia sebagai poros maritim dunia dan program tol laut.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 05 Des 2022, 14:00 WIB
Diterbitkan 05 Des 2022, 14:00 WIB
Jokowi meninjau kapal selam Alugoro produksi PT PAL.
Jokowi meninjau kapal selam Alugoro produksi PT PAL. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki potensi kelautan yang sangat besar. Berada di antara dua benua, yaitu Asia dan Australia, serta diantara dua samudra yaitu Hindia dan Pasifik, membuat Laut Indonesia memiliki potensi ekonomi dan peluang pengembangan industri kelautan yang kuat. Apabila potensi ini dimaksimalkan dengan baik akan mampu menjadi salah satu kekuatan ekonomi nasional.

PT PAL Indonesia merupakan salah satu perusahaan di bawah naungan BUMN yang menjadi motor penggerak pemaksimalan potensi kelautan Indonesia. PT PAL mendukung upaya Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan sektor kelautan yang diwujudkan dalam program Indonesia sebagai poros maritim dunia dan program tol laut.

Kedua program tersebut diharapkan mampu memberi dampak langsung pada optimalisasi industri kelautan nasional,yang akan memberikan peluang baru sebagai sektor ekonomi dan pembangunan nasional. Berikut ulasan Liputan6.com tentang PT PAL yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (5/12/2022).

Sejarah dan Pencapaian PT PAL

Kapal Cepat Rudal 60 meter KRI Kerambit (627) produksi PT PAL Indonesia.
Kapal Cepat Rudal 60 meter KRI Kerambit (627) produksi PT PAL Indonesia.

PT PAL Indonesia merupakan anak usaha PT Len Industri yang bergerak di bidang pembuatan kapal. PT Len Industri sendiri, adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang produksi peralatan elektronik yang secara resmi ditunjuk sebagai induk holding BUMN industri pertahanan pada 12 Januari 2022.

Len Industri membawahi empat perusahaan yaitu PT Pindad, PT Dahana, PT Dirgantara Indonesia, dan PT PAL Indonesia.

PT PAL pertama didirikan tahun 1939 dengan nama Marine Establishment (ME) pada masa Kolonial Belanda. Kemudian, pada 1949 ME diambil alih oleh pemerintah dan berubah nama menjadi Penataran Angkatan Laut (PAL). Pada 1978 PAL menjadi perusahaan umum dengan nama Perum Dok dan Galangan Kapal.

Dengan lisensi dari Friedrich Lurssen Werft asal Jerman, pada 1983 Perum Dok dan Galangan Kapal mulai memproduksi Kapal Patroli Cepat (KPC) sepanjang 28 meter dan 57 meter. Kemudian perusahaan ini mulai memproduksi kapal tanker seberat 3.500 DWT dan kapal Caraka Jaya seberat 3.000 DWT sebagai bagian dari program alih teknologi dari Jepang di tahun yang sama.

Pada tahun 1985, status Perum Dok dan Galangan Kapal resmi diubah menjadi persero dengan nama PT PAL Indonesia. Bacharuddin Jusuf Habibie ditunjuk sebagai direktur utamanya. Pada tahun 1986, PT PAL membagi bisnisnya ke dalam empat divisi, yakni Divisi Pemeliharaan dan Perbaikan, Divisi Kapal Perang, Divisi Kapal Niaga, dan Divisi Rekayasa Umum.

Dengan kata lain, PT PAL tidak hanya membuat kapal tapi juga menyediakan jasa manajemen kapal, pengawakan dan penyewaan kapal, agen pengapalan, dan perencanaan perawatan kapal. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, perusahaan ini pun memiliki kantor perwakilan di Jakarta.

Kualitas yang mulai diketahui pada skala internasional membuat PT PAL mendapat kontrak produksi pada 1994 dari perusahaan asal Inggris, Stephenson Clarke Ltd. PT PAL dipercaya untuk membuat dua unit kapal kargo kering seberat 18.500 DWT.

Setahun kemudian, PT PAL memperoleh kontrak produksi empat unit kapal muatan curah terbuka seberat 42.000 DWT dari Reederei F. Laeisz asal Jerman. Selain itu, perusahaan ini juga mendapat kontrak produksi kapal tanker minyak seberat 17.500 DWT dari AVL Maritime SA asal Jepang. Perusahaan ini juga berhasil mengembangkan kapal muatan curah dengan berat hingga 50.000 DWT, yang kemudian diberi nama Star 50.

PT PAL mendapatkan penugasan sebagai Integrator Utama untuk Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) Matra Laut pada 2012. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang nomor 16 tahun 2012 tentang Industri Pertahanan. Berdasarkan UU tersebut PT PAL Indonesia (Persero) secara profesional mengemban amanah sekaligus kewajiban untuk berperan aktif dalam mendukung pemenuhan kebutuhan Alutsista matra laut dan berperan sebagai pemandu utama (lead integrator) matra laut. Pada 12 Januari 2022, pemerintah resmi menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke PT Len Industri, sebagai bagian dari upaya untuk membentuk holding BUMN yang bergerak di bidang industri pertahanan.

Usaha PT PAL

TNI AL Tambah 1 Kapal Cepat Rudal Buatan Dalam Negeri
KRI Tombak-629 yang diproduksi PT PAL Indonesia (Persero) ini merupakan kapal produksi kedua.

PT PAL menjadi salah satu industri strategis milik BUMN yang memproduksi alat utama sistem pertahanan matra laut Indonesia. Keberadaan perusahaan ini memiliki peran penting dalam mendukung pengembangan industri maritim nasional. Sesuai tujuan awal pendiriannya sebagai pusat keunggulan industri maritime nasional, PT PAL Indonesia (Persero) telah membuktikan reputasinya sebagai kekuatan utama di dalam pengembangan industri maritim nasional. 

Dalam upaya memperkuat pondasi bagi pengembangan industri maritim, PT PAL Indonesia (Persero) senantiasa bekerja keras untuk menyampaikan dan menyebarluaskan pengetahuan, teknologi, serta keterampilan kepada masyarakat luas terkait industri maritime nasional tersebut. PT PAL Indonesia berupaya melakukan langkah-langkah strategis untuk memasuki industri global bidang pertahanan.

Posisi PT PAL sebagai pemandu utama Alutsista matra laut, mengharuskan perusahaan ini terus meningkatkan kemampuannya untuk dapat berkontribusi dalam Driving Synergy to Global Maritime Access. Upaya dari PT PAL ini akan membawa industri maritim Indonesia pada pasar maritim global.

12 Desember 2021, CEO PT PAL Indonesia (Persero), Kaharuddin Djenod secara resmi memaparkan konsep Industri Maritim 4.0. Kaharuddin Djenod menyampaikan bahwa transformasi industri maritim 4.0 akan didukung Software Project Management dan Enterprise Resource Planning yang didesain khusus untuk PAL tidak hanya untuk mengelola proyek di internal PAL tetapi juga untuk menjalankan peran sebagai multiyard leader. 

Transformasi Industri Maritim 4.0 menjadikan PT PAL lebih siap dalam melaksanakan seluruh proyek yang diamanatkan. Perubahan ini merupakan lompatan kuantum sebagai Leading Sector dalam mendukung Kemandirian Alutsista matra laut nasional. Sehingga ke depan PT PAL dapat memperkuat posisi Indonesia dalam Driving Synergy to Global Maritime Access. Dengan merubah semua secara digital, PAL akan terlahir kembali dengan wajah baru yang lebih modern sebagai lead integrator of Indonesian Multiyard 4.0. Berdiri di tonggak terdepan, menggetarkan industri perkapalan dunia.

Visi Misi

PT PAL memiliki reputasi sebagai kekuatan utama untuk pengembangan industri maritim nasional. Sebagai usaha untuk mendukung pondasi bagi industri maritim, PT PAL Indonesia (Persero) bekerja keras untuk menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan teknologi untuk masyarakat luas industri maritim nasional.  Pengenalan lebih luas di pasar global telah menjadi inspirasi PT PAL Indonesia (Persero) untuk memelihara produk yang berkualitas dan jasa yang sempurna.

Visi dan Misi yang dimiliki oleh PT PAL  menjadi pedoman dalam menjalankan dan menjaga kelangsungan operasi perusahaan ke depan di tengah-tengah iklim persaingan bisnis pasar global yang semakin menuntut kemampuan daya saing.

VISI

Perusahaan Konstruksi Di Bidang Industri Maritim Dan Energi Berkelas Dunia.

MISI

- PT PAL adalah pembangun, pemelihara pan penyedia jasa rekayasa untuk kapal atas dan bawah permukaan serta engineering procurement dan construction di bidang energi.

- PT PAL adalah penyedia layanan terpadu yang ramah lingkungan untuk kepuasan pelanggan.

- PT PAL berkomitmen membangun kemandirian industri pertahanan dan keamanan matra laut, maritim dan energi kebanggan nasional.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya