Stuck Artinya Terjebak, Ketahui Arti Lain, Penyebab dan Cara Terbebas Darinya

Stuck adalah kondisi di mana seseorang merasa terjebak, tidak bisa bergerak atau terperangkap dalam suatu kondisi, situasi atau kenyataan.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Des 2022, 19:00 WIB
Diterbitkan 06 Des 2022, 19:00 WIB
Ilustrasi lelah (unsplash)
Ilustrasi lelah (unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Memang kehidupan ini terus berjalan dan waktu terus berputar. Akan tetapi, pernahkah kamu merasa stuck? Ya, stuck artinya terperangkap, terjebak dan/ atau tidak bisa bergerak. Perasaan stuck muncul seolah-olah kita hanya diam di antara huru hara kehidupan sekitar yang terus berjalan.

Perasaan stuck artinya juga kita merasa tidak memiliki semangat dengan apa yang sedang kita lakukan, misalnya pekerjaan atau suatu hubungan. Semua terasa tidak memuaskan, semuanya terasa kacau dan berantakan, tetapi kamu bingung harus berhenti dan memulainya kembali dari mana. Apakah hal ini wajar dialami?

Ya, hampir setiap orang pasti pernah merasa mereka stuck bagaikan bertemu jalan buntu dan entah bagaimana jalan keluar dan bahkan tidak mengetahui apa penyebabnya. Merasa stuck artinya kamu mungkin dalam kondisi yang tidak baik-baik saja. Jika diperhatikan, perasaan stuck hampir serupa dengan kondisi ketika kamu gagal move on atau yang dikenal dengan istilah “gamon”.

Perasaan stuck ini jika dibiarkan bukan tidak mungkin akan merugikan diri sendiri. Jika kamu tidak mengetahui penyebabnya, maka terlebih dahulu kamu perlu memahami apa saja yang mungkin menjadi sebab perasaan stuck tersebut. Setelah itu kamu bisa mencoba beberapa cara untuk mengatasinya. Berikut Liputan6.com rangkum tentang berbagai arti stuck, penyebab dan cara mengatasinya dari berbagai sumber, Selasa (6/12/2022).

Makna Lain dari Istilah

ilustrasi depresi psikotik/unsplash
ilustrasi depresi psikotik/unsplash

1. Arti Stuck

Stuck merupakan bagian dari kosakata dalam Bahasa Inggris. Stuck artinya adalah terjebak, terperangkap dan tidak bisa bergerak jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Sementara itu, secara lebih lanjut arti dari stuck dilansir dari Cambridge Dictionary adalah sebagai berikut :

a. Stuck bila dijabarkan memiliki makna tidak dapat bergerak atau diatur dalam sebuah posisi, tempat atau cara berpikir tertentu. Stuck di sini memiliki arti nyata dari kosakata tersebut. Contoh dari stuck yang dimaksud, seperti keadaan ketika kamu terjebak atau stuck di dalam sebuah lift yang berhenti dsb.

b. Stuck berikutnya juga diartikan sebagai situasi yang sulit atau keadaan di mana seseorang tidak dapat mengubah atau menjauh dari suatu situasi. Arti stuck yang satu ini, misalnya digunakan ketika mengungkapkan betapa terjebaknya atau stuck-nya kamu jika kakak kamu tidak datang untuk menawarkan bantuan menjaga anak-anak ketika kamu harus pergi.

c. Stuck kemudian dapat berarti mandek. Ini digunakan untuk mengungkapkan sutuasi di mana kamu merasa buntu dan tidak ada jalan keluar. Ini juga menunjukkan ketika kamu, misalnya tidak bisa melanjutkan membaca, menjawab pertanyaan dll karena terlalu sulit.

d. Berkaitan dengan orang lain, stuck ini juga diartikan dengan terjebak dengan seseorang. Artinya, ketika kamu harus berurusan dengan seseorang atau sesuatu yang tidak menyenangkan karena kamu tidak punya pilihan lain dan atau karena tidak ada orang lain yang menginginkannya.

Sementara itu, dilansir dari Psychology Today,  saat kita merasa mandek, kita sering menunggu adanya perubahan eksternal terjadi. Akan tetapi, perubahan datang dalam diri kita. Oleh karena itu, ketika kamu merasa stuck artinya kamu butuh sebuah perubahan. Perubahan mungkin menakutkan dan menyakitkan. Akan tetapi, hal ini diperlukan untuk melepaskan diri kamu, terutama dari perasaan “stuck”. Banyak peluang terbuka yang menantikanmu untuk melakukannya.

Penyebab Kamu Mengalami Stuck

Ilustrasi bekerja keras, lelah, letih
Ilustrasi bekerja keras, lelah, letih. (Photo by Tim Gouw on Unsplash)

2. Penyebab Stuck

Sebelum membahas cara melepaskan diri dari stuck atau hal yang perlu dilakukan ketika merasa stuck, pertama kamu terlebih dahulu harus memahami penyebabnya. Berikut beberapa yang mungkin menjadi penyebab “stuck” dilansir dari Psych Central :

a. Kelelahan dan Kewalahan

Masa-masa sulit dalam hidup seringkali membuat kita kehilangan arah. Salah-satu contoh yang mungkin di alami semua orang adalah kesulitan menghadapi pandemi. Kelelahan menghadapinya dapat membuat kamu merasa mandek atau stuck dan tidak yakin harus bagaimana. Seorang psikoterapis dan penulis “The Financial Mindset Fix : A Mental Fitness Program for an Abundant Life”, Joyce Marter meyebutkan bahwa hampir semua dari kita mengalami perasaan ini sebagai bagian akibat pandemi yang merupakan trauma global. Pada dasarnya kelelahan dan kewalahan mungkin menjadi penyebab kamu merasa stuck.

b.  Batasan Diri yang Tidak Disadari serta Sabotase Diri

Pembatasan diri dan sabotase diri biasanya disebabkan karena mencari jalan keluar. Ketika kamu mungkin terlibat dalam hubungan kerja atau hubungan cinta yang tidak kamu sukai,secara tidak sadar kamu akan terlibat dalam sabotase diri. Penyebab lainnya adalah ketika kamu hidup dengan meragukan harga diri dan kemampuan kamu sendiri. Jika kamu menjalani hidup dengan tujuan yang salah, kamu mungkin tidak akan merasa puas dan ini juga dapat membuat kamu merasa mandek.

c. Kesehatan Mental yang Tidak Terkendali

Jika kamu mengalami depresi atau kecemasan, hal-hal ini juga bisa menjadi penyebab perasaan mandek. Akan tetapi, kamu bisa mendapatkan kembali motivasi jika mengelola kondisi tersebut. Kamu dapat mengatasi rasa malu, stigma dan mencari dukungan yang dibutuhkan dan layak didapatkan.

d. Perpandangan Sempit

Tidak menentukan tujuan yang pasti atau jelas untuk kehidupan pribadi dan profesional dapat menyebabkan perasaan mandek. Marter juga menyebutkan bahwa kita perlu untuk memberdayakan diri sendiri untuk mengambil dayung dan memetakkan jalan terbaik kita.

Penyebab Stuck

Ilustrasi kesepian, diam, sendiri
Ilustrasi kesepian, diam, sendiri. (Photo by Eutah Mizushima on Unsplash)

e. Kurangnya Dukungan

Kesepian dan memiliki masalah keuangan menjadi sebab stuck selanjutnya. Kamu mungkin akan merasa lebih terbantu jika melibatkan orang lain dalam masa-masa sulit.

f. Perfeksionisme

Menghabiskan terlalu banyak waktu pada hal-hal kecil agar sesuatu dapat sempurna mungkin hanya akan memperlambat kamu. Hal ini juga mungkin akan membuat kamu frustasi. Dengan demikian, untuk melepaskan stuck artinya kamu mungkin harus meninggalkan perfeksionisme.

g. Konflik Emosional antara Keinginan Diri dan Orang Lain

Merasa bertentangan antara apa yang kamu inginkan dengan apa yang orang lain rasakan adalah hal yang wajar. Akan tetapi, ragu-ragu antara satu dengan yang lain hanya akan menghambat kamu dan menyebabkan perasaan hampa. Dengan demikian, kita tidak perlu terlalu memperhatikan pendapat orang lain dan jalani hidup untuk diri sendiri bukan untuk mereka.

h. Bertahan untuk Tidak Berubah

Gagal merangkul perubahan mungkin menjadi sebab kamu merasa mandek secara mental. Jika kamu terus menghabiskan energi untuk menolak hal yang baru, kamu mungkin akan kesulitan untuk maju.

i. Kurangnya Tujuan yang Lebih Dalam

Memiliki tujuan adalah hal yang penting. Jika kamu kehilangannya, mungkin kamu akan mengalami krisis eksistensial. Merasa stuck artinya adalah salah satu tandanya. Mempunyai pengertian atau tujuan yang lebih dalam dapat menjadi kompas kehidupan. Marter menyebutkan bahwa semangat mencapainya akan memotivasi kamu keluar dari kebuntuan atau stuck.

Mengatasi Stuck

refleksi meditasi
Waktunya introspeksi diri/Copyright unsplash.com/Milan Popovic

3. Cara Mengatasi Stuck, Melepaskan dan Menghentikannya

Stuck artinya adalah merasa terjebak atau terperangkap dan jika dibiarkan terus menerus akan merugikan. Berikut berbagai cara untuk mengatasi mandek dilansir dari Forbes dan Psychology Today :

a. Refleksi

Refleksi merupakan cara cerdas untuk mempersiapkan reset. Berdasarkan studi Oracle/Workplace Intelligence, 93% orang telah menilai kembali prioritas mereka dan menemukan pemenuhan kehidupan kerja, kesehatan mental dan fleksibilitas kerja memiliki tingkat kepentingan baru.

Kamu dapat menggunakan waktu ini untuk mempertimbangkan apa yang menjadi kunci bagi kamu dan tanyakan pada diri sendiri apa yang kamu sukai dibandingkan dengan apa yang harus kamu lakukan. Pikirkan bagaimana kamu dapat menghabiskan lebih banyak waktu untuk melakukan apa yang kamu sukai, baik dengan mencari tanggung jawab baru atau dengan menginvestasikan waktu di luar pekerjaan untuk hal-hal yang paling penting bagi kamu. Selain itu, tanyakan pada diri sendiri apa yang membuat kamu bahagia dan bagaimana kamu ingin menghabiskan waktu. Pemikiran mendalam tentang kebutuhan dan keinginan kamu penting untuk membuat pilihan terbaik.

b. Terbuka akan Ide-Ide Baru

Cara penting untuk membangkitkan kembali energi adalah dengan membuka diri hal atau pembelajaran baru serta ide-ide baru. Untuk mengatasi stuck di tempat kerja, kamu dapat mencari keterampilan dan informasi baru. Carilah informasi yang tidak sesuai dengan apa yang sudah kamu yakini dan tantang diri kamu dengan ide-ide yang mungkin tidak nyaman, tetapi dapat memperkaya pengetahuanmu.

Carilah peluang untuk berinteraksi dengan orang-orang yang memotivasi dan menginspirasi. Agar merasa segar kembali, kamu pasti menginginkan orang-orang dan ide-ide baru ini yang dapat membantu kamu berpikir secara berbeda dan mendapatkan perspektif baru tentang masa depan dan apa yang mungkin terjadi. 

c. Melepaskan Masa Lalu

Jika kamu mau menerima ide-ide baru, maka kamu juga harus melepaskan masa lalu untuk berhenti merasa stuck. Merasa stuck artinya kamu terjebak. Oleh karena itu, lepaskan masa lalu agar kamu bisa kembali bergerak. Apakah kamu tidak dapat memaafkan diri sendiri atas kesalahan yang kamu buat? Apakah kamu  menyalahkan diri sendiri atau orang lain atas hal-hal yang tidak berjalan seperti yang kamu harapkan?

Tanyakan pada diri kamu mengapa kamu terjebak dalam ingatan ini dan lakukan sesutau untuk bisa hidup dengannya, menerimanya dan melangkah maju. Kamu tidak dapat mengubah masa lalu, tetapi kamu dapat memilih untuk menemukan kedamaian. Memaafkan diri sendiri atau orang lain adalah cara untuk melepaskan dan melanjutkan hidup.

Cara Mengatasi Stuck

ilustrasi komunitas
ilustrasi komunitas | pexels.com/@pixabay

d. Mulai dengan Perubahan Kecil

Melepaskan stuck artinya kamu mau menerima atau melakukan perubahan. Perubahan dapat merangsang berbagai bagian otak yang meningkatkan kreativitas dan kejernihan pikiran. Kamu dapat memulai dari yang kecil, misalnya dengan mengubah rutinitas sehari-hari, memindahkan barang-barang di rumah atau bahkan mencari teman baru. Setiap pilihan penting. Kamu mungkin akan tergoda untuk melewatkan hal-hal kecil karena tidak selalu tampak penting pada saat itu. Akan tetapi, setelah beberapa saat, akumulasi perubahan kecil akan membantu kamu mencapai tujuan.

e. Memberikan Dukungan

Biasanya yang menjadi ciri khas dari depresi, kecemasan atau kehilangan kendali adalah adanya penyempitan fokus. Akan tetapi, ketika kamu membuka diri terhadap komunitas serta menawarkan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, hal itu akan memberi kontribusi yang kuat pada rasa makna dan harga diri kamu sendiri.

Studi Oracle/Workplace Intelligence menemukan bahwa di antara 20% orang, hambatan untuk melakukan perubahan adalah kurangnya kepercayaan diri, sehingga membangun rasa kemampuan melalui kontribusi pada komunitas dapat membantu kamu untuk maju. Selain itu, berbagai penelitian juga menyebutkan bahwa ketika kamu menyumbangkan waktu atau bakat untuk komunitas, kamu akan merasa lebih bahagia dan lebih berempati serta tumbuh dalam karier kamu.

Efek limpahan atau the spillover effect berarti ketika kamu lebih bahagia di luar pekerjaan, kamu akan merasakan lebih banyak kebahagiaan dalam pekerjaan dan itu dapat memotivasi kamu menuju pilihan dan keputusan baru. Masih sanggup berempati di saat terburuk kamu adalah sebuah hal yang luar biasa.

Cara Mengatasi Stuck

Ilustrasi tersenyum, tertawa, percaya diri
Ilustrasi tersenyum, tertawa, percaya diri. (Photo by DESIGNECOLOGIST on Unsplash)

f. Kurangi yang Bukan Jadi Prioritas

Penelitian telah menemukan bahwa lebih sedikit itu lebih banyak. Ini juga ada korelasi antara melakukan lebih sedikit dan merasakan lebih banyak kebahagiaan. Terkadang merasa sedih dikaitkan dengan terlalu banyak kesibukan atau terburu-buru. Pikirkan aktivitas mana yang paling berarti bagi kamu atau orang lain dan batalkan atau istirahatlah dari aktivitas yang memiliki prioritas lebih rendah.

Memiliki lebih banyak "momen interstisial", yaitu periode di antara waktu untuk berpikir atau istirahat akan membantu kamu merasa tidak terlalu hingar bingar dan lebih damai. Mungkin ironisnya, lebih sedikit aktivitas dapat membuat kamu tidak terlalu terjebak dalam pola  saat ini.

g. Percaya Diri

Percayalah bahwa kamu mampu mencapai harapan dan keluar dari zona nyaman. Langkah pertama untuk percaya pada diri sendiri adalah mengenali keraguan diri. Perhatikan bagaimana bereaksi terhadap situasi. Kemudian kamu akan bisa bekerja untuk membingkai ulang keraguan diri kamu sendiri.

Batasan seperti, "Aku tidak bisa" atau "Aku tidak tahu" dapat diganti dengan, "Aku belum bisa melakukannya, tetapi aku sedang mengusahakannya," atau "Aku tidak tahu sekarang, tetapi aku akan.” Cara lain untuk menanamkan kepercayaan pada kemampuan kamu adalah dengan menuliskan kesuksesan masa lalu dan gunakan sebagai bukti ketika kamu membutuhkannya bahwa kamu dapat melakukan hal-hal yang menantang atau baru.

h. Mendapatkan dan Mencari Dukungan

Sangat mudah untuk merasa terjebak, kewalahan atau buntu. Dalam studi Oracle/Workplace Intelligence, 22% orang merasa terlalu kewalahan untuk membuat perubahan. Akan tetapi, kamu bisa meminta bantuan dari orang lain dan mencari dukungan.

Berdasarkan preferensi manusia untuk timbal balik, orang pasti ingin membantu orang lain. Ketika kamu menunjukkan kerentanan, itu menumbuhkan empati, kasih sayang, dan kedekatan dalam suatu hubungan. Ini semua adalah hal yang sangat baik untuk kesehatan mental kamu.

 

Reporter magang: Friska Nur Cahyani

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya