Liputan6.com, Jakarta Limbah merupakan sisa dari aktivitas produksi dan konsumsi, baik di rumah tangga, usaha kecil, maupun industri. Berdasarkan sifatnya, limbah dibedakan menjadi dua, yakni limbah organik dan anorganik.
Baca Juga
Advertisement
Limbah organik adalah sisa bahan dari aktivitas manusia, yang berasal dari makhluk hidup seperti tumbuhan dan hewan. Oleh karena itu, limbah organik adalah limbah yang dapat diuraikan secara sempurna melalui proses biologi.
Adapun contoh limbah organik adalah sisa makanan, sayuran, potongan kayu, daun-daun kering, dan sebagainya. Salah satu sifat dari limbah organik adalah mudah terurai. Bahkan jika limbah organik didiamkan begitu saja, limbah jenis ini akan membusuk kemudian terurai menjadi bentuk yang lebih kecil.
Hanya saja, selama proses penguraian limbah organik secara biologis, umumnya menimbulkan bau yang tidak sedap. Oleh karena itu, penting juga untuk melakukan pengelolaan limbah organik. Untuk lebih memahami lebih dalam tentang limbah organik dan cara pengelolaan limbah, berikut penjelasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (4/1/2022).
Pengertian Limbah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), limbah adalah sisa proses produksi; bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembuatan atau pemakaian; barang rusak atau cacat dalam proses produksi.
Sementara itu menurut Karmana (2007), limbah adalah sisa atau sampah suatu proses produksi yang dapat menjadi bahan pencemaran atau polutan di suatu lingkungan. Banyak kegiatan manusia yang menghasilkan limbah antara lain kegiatan industri, transportasi, rumah tangga dan kegiatan lainnya.
Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah No 101 tahun 2014, limbah adalah bagian dari adanya sisa-sisa suatu bentuk usaha dan atau kegiatan. Sedangkan menurut American Public Health Association, limbah diartikan sebagai sesuatu yang tidak digunakan lagi, tidak terpakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang, yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya.
Dari penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa limbah adalah sisa dari berbagai macam kegiatan manusia, baik itu produksi dan konsumsi, yang sudah tidak bisa digunakan lagi dan berpotensi menimbulkan pencemaran atau polutan di suatu lingkungan.
Advertisement
Limbah Organik
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, berdasarkan sifatnya limbah dibedakan menjadi dua, yakni limbah organik dan limbah anorganik. Limbah organik merupakan limbah yang dapat diuraikan secara sempurna melalui proses biologi baik aerob maupun anaerob. Limbah organik yang dapat diurai melalui proses biologi mudah membusuk.
Adapun contoh dari limbah organik adalah sebagai berikut:
1. Limbah Sisa Makanan
Sisa makanan, apa pun itu, akan menjadi limbah organik. Dari banyaknya sisa makanan itu tadi, beberapa di antaranya masih bisa dimanfaatkan untuk didaur ulang. Salah satu cara memanfaatkan limbah organik adalah sebagai bahan untuk membuat pupuk organik dan akan menghasilkan materi akan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tanaman.
2. Kotoran Hewan
Contoh lain dari limbah organik adalah kotoran hewan. Kotoran hewan dihasilkan oleh hewan ternak seperti kotoran sapi, kotoran kambing, atau kotoran ayam. Contoh limbah ini masih dapat dimanfaatkan lagi terutama digunakan sebagai pupuk. Untuk diketahui, pupuk kandang mengandung unsur hara makro dan mikro yang baik untuk tanah dan menyuburkan tanaman.
3. Sisa Kayu
Sisa kayu juga termasuk contoh limbah organik, oleh karena itu, sisa kayu juga dapat terurai dengan mudah melalui proses biologi. Meski demikian, sisa kayu sering dimanfaatkan kembali. Misalnya saja untuk hiasan lampu, art work, dan lain sebagainya sehingga menghasilkan karya seni yang memiliki nilai jual.
Jenis-Jenis Limbah
Limbah organik adalah satu dua jenis limbah berdasarkan sifatnya. Selain limbah organik, ada jenis dari limbah berdasarkan sifatnya yakni limbah anorganik. Untuk lebih memahami apa saja jenis limbah berikut ulasannya.
Jenis Limbah Berdasar Sifatnya
Berdasarkan sifatnya, limbah dapat dibedakan menjadi dua, yakni limbah organik dan limbah anorganik. Limbah organik adalah jenis limbah yang terdiri atas bahan-bahan yang bersifat organik. Limbah organik adalah jenis limbah yang mudah diuraikan melalui proses alami,yaitu melalui mikroba. Akan tetapi, pencemaran terjadi saat proses penguraian tidak mengimbangi jumlah limbah yang dibuang ke lingkungan.
Sedangkan Limbah anorganik adalah jenis limbah yang berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Limbah anorganik adalah jenis limbah yang tidak bisa diuraikan dengan mudah. Oleh karena itu, limbah anorganik diperlukan metode pengelolaan khusus, agar tidak menimbulkan pencemaran di lingkungan.
Jenis Limbah Berdasarkan Wujudnya
Berdasarkan wujudnya, limbah dapat dibedakan menjadi tiga, yakni limbah padat, limbah cair, dan limbah gas.
a. Limbah Padat
Limbah padat adalah limbah yang berwujud padat. Limbah padat bersifat kering, tidak dapat berpindah kecuali ada yang memindahkannya. Contoh dari limbah padat antara lain adalah sisa makanan, sayuran, potongan kayu, sobekan kertas, sampah, plastik, dan logam.
b. Limbah Cair
Limbah cair adalah limbah yang berwujud cair. Limbah cair memiliki sifat yang larut dalam air, selalu berpindah, dan tidak pernah diam. Contoh limbah cair adalah bekas air mencuci pakaian, air bekas pencelupan warna pakaian, dan sebagainya.
c. Limbah Gas
Limbah gas adalah limbah yang berwujud gas, atau limbah yang berbentuk partikel kecil yang dapat bercampur dengan udara. Limbah gas dapat dilihat dalam bentuk asap. Limbah gas selalu bergerak sehingga penyebarannya sangat luas. Contoh limbah gas adalah gas pembuangan kendaraan bermotor, gas pembuangan pabrik, dan sebagainya.
Advertisement
Dampak Limbah Terhadap Lingkungan dan Kesehatan
Limbah organik adalah limbah yang juga perlu diolah. Jika tidak dikelola dengan baik, semua jenis limbah akan menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan. Bahkan limbah organik yang paling mudah terurai pun dapat menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan.
Pembuangan limbah ke lingkungan akan menimbulkan masalah yang serius pada lingkungan. Lingkungan yang tercemar limbah gas misalnya, lingkungan ini tentunya menjadi tidak layak untuk ditinggali. Apalagi limbah gas dapat terhirup oleh manusia ketika bernapas. Hal ini tentu dapat membahayakan organ pernapasan manusia.
Limbah cair dan padat yang dibuang sembarangan membuat lingkungan tidak asri dan kotor sehingga menyebabkan lingkungan menjadi tercemar.
Selain menimbulkan dampak buruk pada lingkungan, limbah yang tidak dikelola dengan baik juga akan menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan masyarakat. Limbah atau sampah yang tidak dikelola dengan baik, biasanya akan menjadi sarang lalat yang dapat mendorong penularan infeksi, selain itu timbunan limbah dapat menimbulkan penyakit yang terkait dengan tikus, penyakit diare, kolera, tifus, serta penyakit demam berdarah.