Liputan6.com, Jakarta Salah satu dampak positif perdagangan internasional adalah mendorong adanya inovasi. Dengan perdagangan internasional, maka persaingan tidak hanya sebatas dengan sesama pedagang lokal, tapi juga dengan pedang internasional.
Baca Juga
Advertisement
Dengan persaingan yang semakin luas, tentunya akan mendorong perusahaan untuk berinovasi dan terus mengembangkan produknya agar dilirik oleh pasar. Tentu ini juga menjadi keuntungan bagi pembeli atau konsumen, karena bisa memperoleh produk yang inovatif dengan teknologi terbaru, namun dengan harga yang kompetitif.
Selain itu, masih ada banyak lagi dampak positif perdagangan internasional. Meski demikian ada pula dampak negatif yang ditimbulkan dari perdagangan internasional.
Oleh karena itu, penting untuk memahami lebih dalam mengenai perdagangan internasional. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai perdagangan internasional, termasuk dampak positif dan negatifnya, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (10/1/2023).
Apa itu perdagangan internasional?
Perdagangan internasional adalah hal yang membuat kita yang ada di Indonesia dapat menggunakan dan menikmati produk-produk dari luar negeri seperti sepeda motor, mobil, bahan makanan, pakaian, dan sebagainya. Perdagangan internasional adalah aktivitas jual beli, baik berupa barang atau jasa, yang melibatkan pembeli dan penjual dari negara yang berbeda.
Perdagangan Internasional adalah suatu interaksi antar negara dalam bentuk jual-beli barang maupun jasa atas dasar kesepakatan bersama. Kerjasama internasional di bidang perdagangan bukanlah hal yang baru saja dimulai, namun sudah ada sejak abad pertengahan.
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP.
Perdagangan internasional terwujud dalam aktivitas ekspor dan impor suatu negara. Ekspor adalah ketika suatu negara menjual komoditas miliknya ke negara lain. Sebaliknya, impor adalah ketika suatu negara membeli suatu komoditas dari negara lain.
Advertisement
Faktor Pendorong Perdagangan Internasional
Salah satu dampak positif dari perdagangan internasional adalah mempercepat pertumbuhan ekonomi suatu negara. Perdagangan internasional terjadi karena sejumlah faktor pendorong. Berikut faktor-faktor yang mendorong timbulnya perdagangan internasional seperti yang dikutip dari laman Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bung Hatta, sebagai berikut:
1. Adanya Pasar Bebas
Kebebasan ekonomi atau liberalisme sudah mulai ditanamkan dalam perdagangan internasional. Siapa saja berhak meningkatkan dan memperluas pasarnya untuk menjual belikan produk lintas negara. Pasar bebas dibutuhkan untuk meningkatkan kerja sama antarnegara yang berpeluang menambah pendapatan negara. Kebebasan ekonomi menjadi pemicu individu maupun kelompok untuk berlomba-lomba menambah pasar dan meningkatkan produksi.
2. Adanya Perbedaan Kondisi Geografis
Setiap negara memiliki keadaan geografis yang berbeda dengan negara lain yang menyebabkan perbedaan pada sumber daya yang dihasilkan. Perbedaan sumber daya inilah yang menyebabkan setiap negara tidak dapat memenuhi semua kebutuhannya, sehingga perlu melakukan pertukaran atau perdagangan dengan negara lain.
3. Perkembangan Teknologi dan Informasi
Perkembangan teknologi termasuk teknologi komunikasi membuat interaksi antara satu individu dengan individu lain di lain negara sangat memungkinkan untuk dilakukan. Perkembangan digitalisasi dan peralatan komunikasi memicu setiap negara untuk meningkatkan produksinya untuk dipasarkan negara lain dengan asumsi bahwa di negara tersebut tidak dapat menyediakan barang atau jasa tersebut.
4. Adanya Perbedaan Teknologi
Perbedaan teknologi ini menyebabkan suatu negara memiliki keterbatasan dalam memproduksi suatu barang. Misalnya saja karena keterbatasan teknologi, suatu negara akhirnya hanya bisa menghasilkan barang mentah. Karena itu mereka harus mengekspor barang mentah tersebut ke negara lain untuk diolah dan diimpor kembali ke negaranya sebagai barang siap pakai.
Begitu juga sebaliknya, jika suatu negara hanya maju dalam teknologi saja tanpa adanya pasokan sumber daya alam maka ia membutuhkan bantuan dari negara lain. Inilah peran suatu bentuk perdagangan internasional yang saling menguntungkan
Dampak Positif dari Perdagangan Internasional
Disadari atau tidak, perdagangan internasional telah memberikan dampak, baik positif atau negatif dalam kehidupan. Salah satu contoh dampak positif dari perdagangan internasional adalah spesialisasi produk. Selain itu, ada banyak lagi dampak positif dari perdagangan internasional, antara lain sebagai berikut:
1. Spesialisasi Produk
Perdagangan internasional memungkinkan suatu negara dapat memenuhi kebutuhannya dengan produk dari negara lain. Dengan begitu, suatu negara bisa lebih fokus untuk mengembangkan produk yang menjadi ciri khas yang sesuai dengan potensi alam dan sumber daya manusianya.
Dengan spesialisasi ini, suatu negara akan dapat mampu menghasilkan jumlah produk yang lebih besar dan biayanya lebih murah, sehingga harganya pun bisa lebih rendah.
2. Timbulnya Kerja Sama Internasional
Perdagangan internasional merupakan salah satu bentuk interaksi antarnegara dalam bidang ekonomi. Jika dalam bidang ini dirasa saling menguntungkan kedua belah pihak, makan bisa muncul keinginan untuk melakukan kerjasama di bidang-bidang lain, seperti bidang politik, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan, dan sebagainya.
3. Mendorong Inovasi
Contoh dampak positif dari perdagangan internasional adalah mendorong inovasi. Ini karena perdagangan internasional memungkinkan pedagang atau perusahaan di suatu negara untuk masuk dan ikut bersaing di pasar negara lain. Misalnya saja produk dari negara Tiongkok, yang masuk di pasar Indonesia.
Dengan produk yang dikenal lebih murah, produk buatan Tiongkok tentu memiliki daya tarik lebih daripada produk lokal Indonesia. Hal ini tentunya akan mendorong pengusaha lokal Indonesia untuk melakukan inovasi dan mengembangkan produknya agar bisa tetap bertahan dalam persaingan dengan produk asal Tiongkok.
4. Meningkatkan Devisa
Perdagangan luar negeri, terutama aktivitas ekspor pastinya akan meningkatkan devisa suatu negara pengekspor. Meningkatnya pemasukan devisa negara, sehingga penerimaan Negara akan semakin besar. Hal ini tentu akan meningkatkan kemampuan Negara untuk melaksanakan pembangunan nasional.
5. Kebutuhan Terpenuhi
Perdagangan internasional memungkinkan perusahaan luar negeri untuk memasarkan produk yang tidak bisa diproduksi oleh perusahaan lokal. Dengan adanya perdagangan internasional, maka kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa yang sebelumnya tidak ada di dalam negeri, dapat dipenuhi dengan cara mengimpor barang dan jasa tersebut dari negara lain. Dengan demikian selera konsumsi masyarakat akan semakin terpenuhi.
Advertisement
Dampak Negatif Perdagangan Internasional
Meski ada banyak sekali dampak positif dari perdagangan internasional, bukan berarti tidak ada dampak negatif dari perdagangan internasional. Bahkan ada cukup banyak dampak negatif yang bisa timbul dari perdagangan internasional. Adapun dampak negatif dari perdagangan internasional antara lain sebagai berikut:
1. Timbulnya ketergantungan terhadap negara lain. Ini bisa terjadi jika barang dan jasa yang dibutuhkan memang tidak bisa diproduksi di dalam negeri, maka ketergantungan terhadap luar negeri akan semakin tinggi.
2. Pengusaha dan pedagang lokal tidak berkembang. Apabila produk dalam negeri tidak mampu mengimbangi produk barang-barang impor (dari luar negeri), maka produk kita akan tersisih, dan pasaran dalam negeri akan dikuasai oleh produk barang-barang impor. Hal ini akan menghalangi pedagang dan produsen produk lokal menjadi sulit berkembang.
3. Timbulnya eksploitasi sumber daya alam dan sumber daya manusia. Untuk menghadapi persaingan produk luar negeri, pengusaha cenderung akan melakukan eksploitasi terhadap sumber daya alam maupun sumber daya manusia secara habis-habisan, demi memangkas ongkos produksi sehingga harga jualnya bisa bersaing dengan produk impor.
4. Adanya persaingan yang tidak sehat dalam perdagangan internasional.
5. Adanya pola konsumsi masyarakat yang meniru konsumsi Negara lain yang lebih maju.