Liputan6.com, Jakarta Penyebab operasi angkat rahim harus dilakukan perlu dipahami oleh wanita. Pasalnya, operasi ini berkaitan dengan adanya masalah kesehatan yang terjadi pada sistem reproduksi wanita. Kamu tentunya perlu memahami pada kondisi seperti apa seorang wanita harus melakukannya.
Baca Juga
Advertisement
Operasi angkat rahim disebut juga dengan histerektomi. Operasi ini merupakan prosedur pembedahan yang bertujuan untuk mengangkat rahim seorang wanita. Pengangkatan rahim berhubungan dengan adanya masalah pada sistem reproduksi wanita.
Operasi ini biasanya dilakukan karena seseorang mengalami penyakit tertentu pada sistem reproduksi, dan kondisi tersebut tak kunjung membaik. Padahal sudah dilakukan berbagai macam perawatan, tetapi kondisinya tidak kunjung sembuh.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (3/2/2023) tentang operasi angkat rahim.
Mengenal Operasi Angkat Rahim
Operasi angkat rahim atau pengangkatan rahim merupakan prosedur pembedahan yang dilakukan untuk mengangkat rahim. Operasi angkat rahim ini biasanya dilakukan untuk menangani masalah yang terjadi pada alat reproduksi wanita yang tidak kunjung sembuh walaupun sudah dilakukan berbagai macam perawatan.
Operasi angkat rahim atau histerektomi kerap kali dilakukan karena seseorang mengalami kanker, nyeri klitoris, hingga terjadinya perdarahan hebat. Meskipun dapat mengatasi permasalahan seperti kanker, kamu harus mempertimbangkan benar sebelum melakukan operasi angkat rahim. Menurut dr. Hal ini karena prosedur operasi ini memicu permasalahan hormonal atau tingkat kesuburan wanita serta menopause dini.
Oleh karena itu, kamu perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menjalani operasi angkat rahim ini.
Advertisement
Penyebab Wanita Harus Melakukan Operasi Angkat Rahim
Kanker
Operasi angkat rahim perlu dilakukan terhadap wanita yang mengalami kanker rahim atau kanker serviks. Apalagi, bila kondisi kanker sudah mencapai stadium 4. Sementara pada kanker stadium awal, dokter masih bisa memberikan penanganan lain, seperti kemoterapi, radioterapi, atau operasi pengangkatan jaringan tubuh di lokasi tumbuhnya sel kanker.
Perdarahan Berat saat Haid atau Menorrhagia
Menorrhagia merupakan suatu kondisi ketika jumlah darah yang keluar saat haid lebih banyak dari biasanya. Hal ini juga dapat diketahui jika durasi haid lebih dari 7 hari. Hal ini bahkan mengakibatkan seorang wanita harus mengganti pembalut setiap 2 jam saat menstruasi. Kondisi ini bila tidak berhasil diobati dengan langkah pengobatan awal, pilihan berikutnya adalah dengan operasi angkat rahim.
Endometriosis
Endometriosis adalah kondisi pertumbuhan jaringan yang membentuk lapisan dinding rahim di luar rahim, seperti ovarium atau tuba falopi. Apabila masih terjadi di bagian lain rahim, misalnya otot rahim, kondisi ini disebut adenomiosis. Kondisi endometriosis ringan biasanya tidak memerlukan operasi angkat rahim, namun bila kondisi yang terjadi cukup berat hingga menyebar ke bagian atau organ tubuh lain dan tidak membaik dengan pengobatan lainnya, dokter akan merekomendasikan histerektomi.
Adenomiosis
Adenomiosis adalah kondisi kesehatan di mana jaringan yang melapisi uterus atau rahim (endometrium) tumbuh ke dalam dinding otot dari rahim. Kondisi kesehatan satu ini memang tidak berbahaya, namun dapat mengakibatkan perdarahan yang berlebih saat menstruasi, kram dan nyeri pada panggul dan perut, dan berbagai kondisi lainnya yang tentunya membuat kamu menjalani aktivitas dengan tidak nyaman. Operasi angkat rahim bisa menjadi solusi dari masalah ini bila pengobatan lainnya tidak berhasil.
Fibroid Rahim
Fibroid rahim merupakan tumor jinak yang terdapat pada otot polos dan jaringan ikat di dinding rahim. Operasi angkat rahim biasanya dilakukan pada kasus fibroid rahim yang sudah parah dan berukuran besar atau menyebabkan perdarahan berat pada rahim.
Nyeri Panggul Kronis
Nyeri panggul kronis dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti fibroid rahim, endometriosis, kanker, atau radang panggul. Sebagian penyebab nyeri panggul kronis bisa ditangani dengan obat-obatan. Namun, jika keluhan ini tak kunjung membaik dengan obat-obatan, dokter bisa mempertimbangkan untuk melakukan tindakan medis tertentu, termasuk operasi angkat rahim.
Turun Peranakan
Turun peranakan merupakan kondisi yang terjadi saat rahim turun dari posisi normalnya dan menekan dinding vagina, sehingga rahim bisa keluar dari serviks dan vagina. Kelainan ini lebih sering terjadi pada wanita yang telah melahirkan normal berkali-kali. Selain itu, kebiasaan merokok, konstipasi, batuk kronis, dan obesitas juga turut menjadi faktor yang bisa membuat wanita lebih berisiko mengalami kondisi ini.
Jenis Operasi Angkat Rahim
Jenis operasi angkat rahim berbeda-beda dan akan bergantung pada struktur serta organ rahim mana yang akan diangkat. Melansir KlikDokter, berikut beberapa jenis operasi angkat rahim:
Pengangkatan Rahim Total
Pengangkatan rahim total dilakukan dengan mengangkat seluruh rahim dan serviks. Prosedur ini merupakan jenis operasi angkat rahim yang paling banyak dilakukan. Pengangkatan rahim total biasanya dilakukan pada pasien kanker serviks stadium awal. Meskipun risiko pengangkatan rahim total terbilang kecil, komplikasi masih dapat terjadi. Beberapa yang paling sering muncul adalah reaksi merugikan terhadap anestesi, pendarahan hebat, dan infeksi pada sayatan.
Pengangkatan Rahim Sebagian
Pada pengangkatan rahim sebagian, dokter akan mengangkat bagian atas rahim dan membiarkan serviks tetap pada tempatnya. Pengangkatan rahim sebagian dapat dilakukan saat kamu ingin mempertahankan serviks. Selain itu, pengangkatan rahim jenis ini dipilih apabila saat operasi berlangsung, muncul kendala yang membuat pengangkatan serviks sulit dilakukan.
Pengangkatan Rahim Radikal
Pengangkatan rahim radikal dilakukan untuk mengatasi kanker serviks dan kanker ovarium. Selama operasi berjalan, ahli bedah akan mengangkat rahim, leher rahim, bagian atas vagina, serta parametrium atau jaringan ikat yang mengelilingi leher rahim. Jika diperlukan, ovarium, tuba falopi, dan kelenjar getah bening juga ikut diangkat.
Efek sampingnya adalah surgical menopause atau menopause yang terjadi karena operasi. Hal ini terjadi akibat menurunnya kadar estrogen. Menurunnya estrogen ini juga bisa menyebabkan komplikasi lain, seperti penyakit jantung dan osteoporosis.
Advertisement