Liputan6.com, Jakarta Panu adalah infeksi jamur pada kulit yang ditandai dengan bercak-bercak putih, atau coklat keabuan yang muncul pada kulit. Infeksi ini disebabkan oleh jamur Malassezia, yang hidup di kulit semua orang. Namun, hanya pada beberapa orang jamur ini dapat berkembang biak secara berlebihan dan menyebabkan infeksi panu. Infeksi yang paling umum biasanya muncul pada area kulit yang lembap dan hangat, seperti lipatan kulit, daerah selangkangan, dan daerah di sekitar leher. Oleh karena itu, ada beberapa cara menghilangkan panu yang aman serta mudah Anda lakukan di rumah.
Cara menghilangkan panu secara alami bisa dengan menjaga kebersihan kulit, hindari penggunaan kosmetik yang mengandung minyak, serta mengenali penyebab dan faktor risiko terjadinya panu. Adapun bercak-bercak panu dapat muncul secara individu atau berkelompok, dan seringkali disertai dengan rasa gatal atau tidak nyaman pada kulit.
Advertisement
Baca Juga
Infeksi panu biasanya tidak berbahaya dan dapat diobati dengan mudah. Namun, jika tidak diobati, infeksi ini dapat menyebar dan menyebabkan masalah kulit yang lebih serius. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengidentifikasi gejala panu dan mengetahui cara menghilangkan panu secara tepat. Panu biasanya dapat diobati dengan penggunaan obat-obatan antijamur, baik dalam bentuk krim, salep, atau tablet yang diminum.
Infeksi panu dapat menjadi masalah kulit yang menjengkelkan, tetapi dapat diobati dengan mudah dengan pengobatan yang tepat dan perubahan gaya hidup. Jika Anda mengalami gejala panu atau infeksi kulit lainnya, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter atau profesional kesehatan untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Berikut ini cara menghilangkan panu yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (24/2/2023).
Penyebab Panu
Panu disebabkan oleh infeksi jamur yang dikenal sebagai Malassezia. Jamur ini hidup di kulit semua orang, tetapi hanya pada beberapa orang yang dapat menyebabkan infeksi. Sebelum mengetahui cara menghilangkan panu yang aman, maka ada beberapa faktor risiko terjadinya infeksi panu, antara lain:
- Kondisi kulit yang lembap dan hangat
Jamur Malassezia menyukai kondisi kulit yang lembap dan hangat, seperti yang terjadi pada kulit yang berkeringat atau terlalu lembap karena cuaca yang panas dan lembab. Oleh karena itu, orang yang sering berkeringat atau tinggal di lingkungan yang lembap dan hangat lebih rentan terhadap infeksi panu.
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah
Sistem kekebalan tubuh yang lemah, dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi jamur, termasuk panu. Orang yang memiliki penyakit yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti HIV/AIDS, diabetes, atau kanker, memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi panu.
- Kondisi kulit tertentu
Beberapa kondisi kulit tertentu, seperti psoriasis atau eksem, dapat membuat kulit lebih rentan terhadap infeksi jamur. Juga, kulit yang terluka atau iritasi dapat menjadi tempat bagi jamur untuk berkembang biak.
- Penggunaan produk perawatan kulit yang tidak cocok
Beberapa produk perawatan kulit, seperti sabun atau lotion, dapat mengubah keseimbangan alami kulit dan membuatnya lebih rentan terhadap infeksi jamur. Selain itu, penggunaan produk perawatan kulit yang tidak cocok atau alergi dapat menyebabkan iritasi dan kerusakan pada kulit, yang dapat memicu infeksi panu.
- Kontak dengan benda yang terkontaminasi
Panu juga dapat menyebar melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi, seperti handuk atau pakaian. Jika seseorang dengan infeksi panu menggunakan benda tersebut, maka orang lain yang menggunakan benda yang sama dapat terinfeksi juga.
- Faktor genetik
Beberapa orang memiliki kecenderungan genetik untuk terkena infeksi jamur, termasuk panu. Jika ada riwayat keluarga yang menderita panu, maka risiko Anda untuk terkena infeksi panu lebih tinggi. Kebiasaan buruk Kebiasaan buruk, seperti merokok atau minum alkohol, dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi jamur, termasuk panu.
Advertisement
Cara Menghilangkan Panu
Panu adalah infeksi jamur yang biasanya terjadi di kulit kepala, wajah, leher, dan bagian tubuh lainnya yang mudah berkeringat dan lembap. Gejala panu yang umum adalah munculnya bercak-bercak putih kecoklatan atau merah di kulit yang terasa gatal atau terasa tidak nyaman.
Untuk menghilangkan panu, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain:
1. Gunakan obat antijamur topikal
Obat antijamur topikal yang mengandung zat seperti clotrimazole, miconazole, atau terbinafine dapat membantu menghentikan pertumbuhan jamur penyebab panu. Obat-obatan ini biasanya tersedia dalam bentuk salep, krim, atau lotion, dan dapat dibeli secara bebas di apotek. Sebaiknya gunakan obat antijamur sesuai dengan petunjuk penggunaan, yang tertera pada kemasan atau sesuai dengan anjuran dokter.
2. Lakukan perawatan kebersihan kulit
Cara menghilangkan panu selanjutnya adalah, membersihkan kulit secara teratur dan menjaga kebersihannya, sehingga bisa mencegah pertumbuhan jamur penyebab panu. Gunakan sabun yang lembut dan bebas pewangi, dan hindari penggunaan scrub atau produk pembersih kulit yang dapat membuat kulit teriritasi. Setelah membersihkan kulit, jangan lupa untuk mengeringkan dengan handuk yang bersih dan kering.
3. Gunakan obat antijamur oral
Jika panu sangat parah atau sulit diobati dengan obat antijamur topikal, dokter mungkin akan meresepkan obat antijamur oral seperti itraconazole atau fluconazole. Obat-obatan ini harus diminum sesuai dengan anjuran dokter dan memiliki efek samping yang dapat berpotensi berbahaya, sehingga perlu dipantau dengan hati-hati.
4. Hindari penggunaan kosmetik yang mengandung minyak
Minyak dapat membuat kulit lebih lembap dan berkeringat, sehingga dapat memperburuk kondisi panu. Hindari penggunaan kosmetik atau produk perawatan kulit, yang mengandung minyak atau bahan-bahan lain yang dapat menyebabkan iritasi, atau alergi pada kulit.
5. Konsumsi makanan yang sehat dan bergizi
Cara menghilangkan panu berikutnya, konsumsi makanan yang sehat dan bergizi akan membantu Anda meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan mempercepat proses penyembuhan kulit yang terkena panu. Konsumsi makanan yang kaya akan vitamin dan mineral, seperti sayuran hijau, buah-buahan, biji-bijian, dan protein sehat seperti daging tanpa lemak, ikan, dan kacang-kacangan.
6. Hindari penggunaan pakaian ketat
Pakaian atau benda yang terlalu ketat atau sintetis, dapat membuat kulit tidak dapat bernafas dengan baik, sehingga memperburuk kondisi panu. Gunakan pakaian yang longgar dan terbuat dari bahan yang dapat menyerap keringat dengan baik, seperti katun atau linen.
7. Hindari produk perawatan rambut dengan bahan kimia keras
Produk perawatan rambut seperti hairspray atau mousse, yang mengandung bahan kimia keras dapat memperburuk kondisi panu pada kulit kepala. Hindari penggunaan produk-produk ini dan gunakan produk perawatan rambut yang lebih lembut dan bebas bahan kimia.
Cara Menghilangkan Panu
8. Konsultasikan dengan dokter
Cara menghilangkan panu jika tidak membaik setelah melakukan perawatan sendiri atau pengobatan dengan obat antijamur, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik dan memberikan pengobatan yang lebih intensif, seperti obat antijamur yang lebih kuat atau terapi sinar UV. Jangan menghentikan pengobatan sebelum waktunya, atau mengubah dosis obat tanpa berkonsultasi dengan dokter.
9. Jaga kebersihan lingkungan sekitar
Panu dapat menyebar melalui kontak dengan orang atau benda yang terinfeksi. Oleh karena itu, jaga kebersihan lingkungan sekitar dengan membersihkan benda-benda yang sering digunakan, seperti handuk, pakaian, atau alat-alat mandi, dan hindari berbagi benda tersebut dengan orang lain.
10. Cari cara mengurangi stres
Stres dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, dan membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi, termasuk panu. Oleh karena itu, cari cara untuk mengurangi stres, seperti meditasi, yoga, atau olahraga ringan, dan hindari kebiasaan buruk seperti merokok atau minum alkohol yang dapat memperburuk kondisi panu.
11. Konsultasi jika panu muncul di area sensitif
Panu yang muncul di area sensitif seperti wajah, leher, atau kelamin dapat membutuhkan perawatan khusus. Segera konsultasikan dengan dokter kulit untuk mendapatkan pengobatan yang tepat dan menghindari terjadinya komplikasi yang lebih serius. Lakukan pemeriksaan kulit secara berkala untuk memastikan bahwa tidak ada infeksi baru yang muncul. Jika Anda merasa tidak yakin atau khawatir, segera konsultasikan dengan dokter kulit.
12. Jangan menggaruk atau mencabut panu
Cara menghilangkan panu yang cepat, hindari menggaruk atau mencabut panu yang dapat memperburuk kondisi kulit, dan meningkatkan risiko infeksi bakteri. Hindari kebiasaan ini dan biarkan panu hilang dengan sendirinya, setelah melakukan perawatan yang tepat.
13. Lakukan tindakan pencegahan
Setelah panu hilang, lakukan tindakan pencegahan untuk mencegah infeksi kembali. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:
- Jaga kebersihan kulit dan hindari kelembapan dan keringat berlebihan.
- Gunakan pakaian yang longgar dan terbuat dari bahan yang menyerap keringat dengan baik.
- Hindari berbagi benda pribadi, seperti handuk atau alat-alat mandi, dengan orang lain.
- Jangan berganti-ganti produk perawatan kulit atau kosmetik yang sering digunakan.
- Jaga kebersihan lingkungan sekitar dan hindari kontak dengan orang atau benda yang terinfeksi.
Dengan melakukan tindakan pencegahan ini, risiko terjadinya infeksi panu dapat diminimalisasi dan kulit dapat tetap sehat dan terawat dengan baik.
14. Pertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen atau obat alami
Beberapa suplemen atau obat alami diketahui dapat membantu menghilangkan panu, seperti minyak pohon teh, minyak kelapa, atau bawang putih. Namun, sebelum mengonsumsi suplemen atau obat alami, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk memastikan bahwa tidak ada efek samping yang berbahaya atau interaksi dengan obat lain yang sedang Anda konsumsi.
15. Menghindari pemicu
Menghindari faktor yang memicu infeksi panu, adalah langkah yang penting untuk mencegah kambuhnya infeksi. Hindari kelembapan pada kulit, hindari penggunaan baju yang terlalu ketat, hindari penggunaan produk perawatan kulit yang mengandung bahan kimia yang keras, dan hindari menggaruk kulit yang terinfeksi.
Advertisement