Doa agar Terhindar dari Penyakit Ain, Kenali Gejala-Gejalanya

Jadi penting bagi kita untuk senantiasa membaca doa agar terhindar dari penyakit ain, seperti yang telah dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 09 Mar 2023, 08:20 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2023, 08:20 WIB
Ilustrasi teman yang cemburu atau iri
Ilustrasi teman yang cemburu atau iri/Shutterstock-fizkes.

Liputan6.com, Jakarta Terhindar dari segala penyakit tentu adalah harapan semua orang, termasuk penyakit ain. Oleh karena itulah penting bagi kita untuk membaca doa agar terhindar dari penyakit ain. Sebab, Allah SWT tidak akan menurunkan penyakit, kecuali menurunkan penawarnya.

Dengan kata lain, bahwa segala bentuk penyakit datangnya dari Allah, dan kepadaNya kita bisa meminta kesembuhan, termasuk kesembuhan atas penyakit ain. Apalagi penyakit ain adalah penyakit yang tidak biasa. Orang yang menderita penyakit ain, kebanyakan tidak akan menyadari bahwa mereka menderita penyakit ini.

Penyakit ain bukanlah penyakit yang menyerang fisik seperti flu, demam, batuk, dan sebagainya. Penyakit ain adalah penyakit yang menyerang hati. Hati yang dimaksud bukan hati sebagai salah satu organ pencernaan, melainkan jiwa.

Penyakit ain adalah penyakit hati yang bermula dari pandangan mata yang kemudian menciptakan perasaan iri, dengki, hasad, dan takjub. Oleh karena itulah, penyakit ini bahkan tidak disadari oleh penderitanya. Jadi penting bagi kita untuk senantiasa membaca doa agar terhindar dari penyakit ain, seperti yang telah dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

Lalu bagaimana bacaan doa agar terhindar dari penyakit ain, bagaimana cara mengamalkannya? Berikut penjelasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (9/3/2023).

Penyakit Ain

Sebelum membahas lebih dalam mengenai bacaan doa agar terhindar dari penyakit ain, penting bagi kita untuk memahami apa yang dimaksud dengan penyakit ain. Penting untuk ditekankan, penyakit ain bukanlah penyakit yang mengada-ada. Penyakit ain adalah benar adanya, bahkan sudah ada sejak zama Rasulullah SAW.

Nabi Muhammad SAW pernah bersabda dalam sebuah hadis yang berbunyi; "Ain itu benar-benar ada! Andaikan ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, sungguh ‘ain itu yang bisa." (HR. Muslim).

Penyakit ain ini adalah salah satu penyakit yang berbahaya, karena penyakit ini hampir sama dengan sejenis sihir dan penyakit ghaib lainnya. Oleh karena itulah, orang yang terkena penyakit ain sering tidak menyedari bahwa dirinya telah terkena penyakit ini.

Penyakit ain adalah penyakit hati yang bermula dari pandangan mata yang kemudian menciptakan perasaan iri, dengki, hasad, dan takjub. Dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa penyakit ain bukanlah penyakit fisik. Penyakit ain adalah penyakit yang menyerang jiwa seseorang, sehingga dia mudah sekali merasa iri, dengki, dan hasad ketika melihat orang lain mendapatkan nikmat yang tidak dia rasakan.

Penyakit ain bisa berasal dari diri sendiri maupun dari orang lain. Dari Jabir bin Abdillah, Rasulullah SAW bersabda: "Sebab paling banyak yang menyebabkan kematian pada umatku setelah takdir Allah adalah ain." (HR. Al Bazzar).

Seiring perkembangan teknologi komunikasi yang pesat dengan hadirnya berbagai macam platform media sosial, banyak orang semakin rentan mengalami penyakit ain. Sebab dengan media sosial yang ada saat ini, kita jadi lebih mudah untuk melihat bagaimana kehidupan orang lain dan nikmat yang mereka rasakan namun tidak kita rasakan.

Penyakit ain bisa menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak hingga dewasa, laki-laki maupun perempuan. Penyakit ain juga bisa dialami anak-anak disebabkan oleh pandangan mata.

Syaikh Abdurrahman bin Hasan menyebutkan dalam Fathul Majid Syarah Kitab Tauhid bahwa, “seorang yang memandang, menimbulkan gangguan pada yang dipandangnya.” Para ulama mengatakan bahwa cara agar terhindar dari penyakit ain adalah membaca doa. Lalu bagaimana bacaan doa agar terhindar dari penyakit ain?

Gejala Penyakit Ain

Pengertian Hasad
Ilustrasi Hasad Credit: pexels.com/Bella

Sebelum masuk ke dalam pembahasan doa agar terhindar dari penyakit ain, penting bagi kita untuk memahami gejala penyakit ini. Gejala penyakit ain adalah tanda-tanda atau ciri-ciri yang ada pada seseorang yang menderita penyakit ain.

Sama halnya seperti penyakit lainnya, seseorang yang terkena penyakit ain dapat dikenali dengan sejumlah gejala yang muncul ada padanya. Adapun yang dapat menjadi gejala penyakit ain bisa berbentuk rasa sakit secara fisik maupun secara watak.

Syaikh Abdul Aziz As-Sadhan hafidzahullahu Ta’ala menjelaskan gejala penyakit ain sebagai berikut:

1. Sakit kepala yang berpindah-pindah.

2. Wajah pucat.

3. Sering berkeringat dan buang air kecil.

4. Nafsu makan lemah.

5. Mengalami mati rasa.

6. Mengalami panas atau dingin di anggota badan.

7. Detak jantung yang cepat dan tidak beraturan.

8. Mengalami rasa sakit yang berpindah dari bawah punggung dan bahu.

9. Merasa bersedih dan merasa sempit (sesak) di dada.

10. Berkeringat di malam hari.

11. Memiliki perilaku (emosi) berlebihan.

l2. Memiliki ketakutan yang tidak wajar.

13. Sering bersendawa.

14. Menguap atau terengah-engah.

15. Menyendiri atau suka mengasingkan diri.

16. Diam atau malas bergerak.

17. Senang (terlalu banyak) tidur.

18. Mengalami masalah kesehatan tertentu tanpa ada sebab-sebab medis yang diketahui.

Gejala-gejala di atas adalah penggambaran bahwa adanya penyakit ain atau penyakit iri, dengki, hingga hasad berdampak pada hal-hal tersebut. Nabi Muhammad SAW pernah melihat anak perempuan Ummu Salamah RA yang masih kecil dengan wajah yang cenderung berwarna hitam.

Nabi Muhammad SAW bersabda; "Mintakanlah ruqyah untuknya karena dia terkena nadzarah (penyakit ain)." (HR. Bukhari dan Muslim).

Doa agar Terhindar dari Penyakit Ain

Ilustrasi muslim, berdoa, berzikir
Ilustrasi muslim, berdoa, berzikir. (Image by Aamir Mohd Khan from Pixabay)

Sebagaimana yang telah disabdakan Rasulullah SAW, jika seseorang memiliki gejala penyakit ain, cara untuk mengangkat penyakit ain adalah dengan ruqyah. Sedangkan bagi kita yang belum menunjukkan gejala-gejala tersebut atau yang belum terkena penyakit ain, penting untuk senantiasa memohon kepada Allah SWT, agar dihindarkan dari penyakit ain.

Hal tersebut juga telah difirmankan Allah SWT dalam surat Yusuf ayat 67, yang artinya,

"Dan Ya'qub berkata: "Hai anak-anakku janganlah kamu (bersama-sama) masuk dari satu pintu gerbang, dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berlain-lain; namun demikian aku tiada dapat melepaskan kamu barang sedikitpun dari pada (takdir) Allah. Keputusan menetapkan (sesuatu) hanyalah hak Allah; kepada-Nya-lah aku bertawakkal dan hendaklah kepada-Nya saja orang-orang yang bertawakkal berserah diri."

Berikut ini adalah doa agar terhindar dari penyakit ain, seperti yang telah dianjurkan oleh para ulama;

أُعِيْذُكَ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ. اَللَّهُمَّ بَارِكْ فِيْهِ وَلَا تَضُرَّهُ

U‘îdzuka bikalimâtillâhit tâmmati min kulli syaithânin, wa hâmmatin, wa min kulii ‘ainin lâmmah. Allâhumma bârik fîhi, wa lâ tadhurrah.

Artinya: “Aku menyerahkan perlindunganmu dengan kalimat Allah yang sempurna dari segala gangguan setan, binatang melata/serangga, dan segala pengaruh mata jahat. Tuhanku, turunkan keberkahan-Mu pada anak ini. Jangan izinkan sesuatu membuatnya celaka.”

Sementara itu, dalam buku berjudul Ruqyah Online Solusi Ditengah Pandemi oleh Ahmad Ahid, Lc, M.S.I, bacaan doa agar terhindar dari penyakit ain lainnya yang diajarkan oleh Rasulullah SAW adalah sebagai berikut;

أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ

Audzu bi kalimaatillahit taammati min kulli syaithonin wa haammatin wa min kulli ‘ainin laammatin

Artinya: "Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang telah sempurna dari godaan setan, binatang beracung dan dari pengaruh 'ain (pandangan mata) yang jahat."

Selain membaca doa agar terhindar dari penyakit ain, dianjurkan pula bagi Anda untuk senantiasa menyertai lontaran-lontaran pujian kepada orang lain dengan ungkapan seperti TabarakAllah (تبارك الله) atau Masha'Allah (ما شاء الله). Kemudian berwudu dilengkapi dengan membaca surat al-Ikhlas, surat al-Falaq dan surat an-Nas sebanyak tiga kali setelah Subuh dan setelah Magrib.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya