Liputan6.com, Jakarta Kaum Anshar adalah sekelompok orang yang tinggal di Madinah dan menyambut Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya ketika mereka bermigrasi dari Mekah. Kaum Anshar menyediakan Muhajirun, para imigran dari Mekkah, dengan tempat tinggal, makanan, dan dukungan selama mereka membutuhkan, membentuk aliansi dengan mereka dan berjuang bersama mereka dalam pertempuran untuk mempertahankan komunitas Islam.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Keramahtamahan dan kemurahan hati Kaum Anshar terhadap kaum Muhajirin meninggalkan kesan abadi pada Nabi Muhammad SAW, yang memuji sikap tidak mementingkan diri dan semangat komunitas mereka. Banyak orang Ansar menerima Islam dan menjadi salah satu pengikut Nabi yang paling berdedikasi dan setia. Seiring waktu, Kaum Anshar adalah salah satu faktor penting dalam pertumbuhan dan perkembangan komunitas Islam di Madinah.
Kaum Anshar membantu mendirikan negara Islam pertama, berpartisipasi dalam pembentukan konstitusi Islam pertama, dan mendukung Nabi dalam menyebarkan risalah Islam. Kisah Kaum Anshar adalah bukti kekuatan komunitas dan pentingnya saling mendukung, terutama di saat dibutuhkan. Kebaikan dan kemurahan hati mereka terhadap Nabi dan para sahabatnya menjadi teladan bagi umat Islam untuk diikuti dan terus menginspirasi generasi hingga saat ini.
Lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pada Selasa (14/3/2023). Kisah Kaum Anshar beserta dengan dalil-dalilnya.
Kaum Anshar Adalah
Dalam sejarah Islam, Kaum Anshar adalah penduduk Madinah yang menyambut dan membantu Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya ketika mereka bermigrasi dari Mekah. Istilah "Ansar" berarti "pembantu" dalam bahasa Arab, dan mereka juga dikenal sebagai "Pembantu Islam".
Kaum Anshar menyediakan tempat tinggal, makanan, dan dukungan kepada Nabi dan para sahabatnya, yang dikenal sebagai Muhajirun (emigran), selama mereka membutuhkan. Mereka juga membentuk aliansi dengan Muhajirin dan berjuang bersama mereka dalam pertempuran, seperti Perang Badar dan Perang Uhud, untuk mempertahankan komunitas Islam.
Kaum Ansar dipuji oleh Nabi karena keramahan dan kemurahan hati mereka, dan mereka memainkan peran penting dalam perkembangan awal Islam. Banyak Ansar menerima Islam dan menjadi salah satu pengikut Nabi yang paling berdedikasi dan setia. Saat ini, kaum Anshar dikenang sebagai model semangat tanpa pamrih dan komunitas dalam sejarah Islam.
Advertisement
Kisah Kaum Anshar
Kisah kaum Ansar dimulai dengan Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya bermigrasi dari Mekah ke Madinah pada tahun 622 M. Nabi dan para sahabatnya, yang dikenal sebagai Muhajirun, mencari perlindungan dari penganiayaan yang mereka hadapi di Mekkah karena keyakinan mereka pada Islam.
Setibanya mereka di Madinah, Nabi disambut oleh sekelompok penduduk setempat yang kemudian dikenal sebagai Kaum Anshar, atau Penolong Islam. Kaum Anshar menyambut Nabi dan para sahabatnya dengan tangan terbuka, memberi mereka tempat tinggal, makanan, dan dukungan selama mereka membutuhkan.
Kaum Anshar tidak hanya menyediakan kebutuhan fisik kaum Muhajirin tetapi juga menawarkan perlindungan dan dukungan mereka dalam menghadapi penentangan dari kaum non-Muslim di Mekkah. Mereka membentuk aliansi dengan Muhajirun dan berjuang bersama mereka dalam pertempuran untuk mempertahankan komunitas Islam. Pertempuran yang paling menonjol di mana kaum Anshar bertempur bersama Muhajirun adalah Perang Badr dan Uhud.
Keramahtamahan dan kemurahan hati Kaum Anshar terhadap kaum Muhajirin meninggalkan kesan abadi pada Nabi, yang memuji sikap tidak mementingkan diri dan semangat komunitas mereka. Banyak Kaum Anshar menerima Islam dan menjadi salah satu pengikut Nabi yang paling berdedikasi dan setia.
Seiring waktu, kaum Anshar memainkan peran integral dalam pertumbuhan dan perkembangan komunitas Islam di Madinah. Mereka membantu mendirikan negara Islam pertama, berpartisipasi dalam pembentukan konstitusi Islam pertama, dan mendukung Nabi dalam menyebarkan risalah Islam.
Kisah Kaum Anshar adalah bukti kekuatan komunitas dan pentingnya saling mendukung, terutama di saat dibutuhkan. Kebaikan dan kemurahan hati mereka terhadap Nabi dan para sahabatnya menjadi teladan bagi umat Islam untuk diikuti dan terus menginspirasi generasi hingga saat ini.
Ayat-Ayat Tentang Kaum Anshar
Ada beberapa ayat dalam Quran yang menyebutkan dan menceritakan tentang Kaum Anshar, atau Para Penolong Islam. Berikut beberapa contohnya:
Surat Al-Hasyr Ayat 9
وَٱلَّذِينَ تَبَوَّءُو ٱلدَّارَ وَٱلْإِيمَٰنَ مِن قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُونَ فِى صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِّمَّآ أُوتُوا۟ وَيُؤْثِرُونَ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ ۚ وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِۦ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ
Artinya: Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung
Ayat ini menyoroti kedermawanan dan ketiadaan pamrih kaum Ansar dalam menyambut dan mendukung Muhajirun, para pendatang dari Mekkah.
Surat At-Taubah Ayat 100
وَٱلسَّٰبِقُونَ ٱلْأَوَّلُونَ مِنَ ٱلْمُهَٰجِرِينَ وَٱلْأَنصَارِ وَٱلَّذِينَ ٱتَّبَعُوهُم بِإِحْسَٰنٍ رَّضِىَ ٱللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا۟ عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّٰتٍ تَجْرِى تَحْتَهَا ٱلْأَنْهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ ٱلْفَوْزُ ٱلْعَظِيمُ
Artinya: Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.
Ayat ini memuji Ansar, bersama dengan Muhajirun, sebagai orang beriman pertama dalam Islam dan memuji perbuatan baik dan perilaku mereka.
Surat Al-Anfal Ayat 72
إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَهَاجَرُوا۟ وَجَٰهَدُوا۟ بِأَمْوَٰلِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَٱلَّذِينَ ءَاوَوا۟ وَّنَصَرُوٓا۟ أُو۟لَٰٓئِكَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ بَعْضٍ ۚ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَلَمْ يُهَاجِرُوا۟ مَا لَكُم مِّن وَلَٰيَتِهِم مِّن شَىْءٍ حَتَّىٰ يُهَاجِرُوا۟ ۚ وَإِنِ ٱسْتَنصَرُوكُمْ فِى ٱلدِّينِ فَعَلَيْكُمُ ٱلنَّصْرُ إِلَّا عَلَىٰ قَوْمٍۭ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُم مِّيثَٰقٌ ۗ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertoIongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itu satu sama lain lindung-melindungi. Dan (terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikitpun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. (Akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
Ayat ini menekankan pentingnya persaudaraan dan aliansi antara Muhajirun dan Ansar, yang digambarkan sebagai "sekutu satu sama lain" di jalan Allah. Ia juga mengakui peran Ansar dalam memberikan perlindungan dan bantuan kepada Muhajirun.
Advertisement