Liputan6.com, Jakarta - Di malam Lailatul Qadar, malam yang dianggap paling istimewa di bulan Ramadhan, umat Muslim dianjurkan untuk melakukan ibadah itikaf atau berdiam diri di masjid dan rumah.
Selama menunaikannya, dianjurkan untuk membaca doa dan dzikir saat itikaf untuk meraih keberkahan, kemuliaan, dan keridaan Allah SWT. Di malam yang lebih baik dari 1000 bulan ini, umat muslim yang berdoa pasti akan dikabulkan oleh Allah SWT dan diampuni dosa-dosanya.
“Barangsiapa yang beritikaf dengan penuh keimanan dan mengharap (pahala) maka dia akan diampuni dosa-dosa yang telah lalu.” (HR. Dailami)
Advertisement
Umat Muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak dzikir saat itikaf seperti istighfar (mohon ampunan), tasbih (mengucapkan kalimat suci), tahmid (memuji Allah), takbir (mengagungkan Allah), dan dzikir lainnya.
Doa-doa dan dzikir ini mengandung makna yang dalam, mengingatkan umat Muslim tentang kebesaran Allah SWT dan memohon ampunan serta berkat-Nya. Simak penjelasan lengkapnya.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang doa dan dzikir saat itikaf di malam Lailatul Qadar melansir dari berbagai sumber, Selasa (11/4/2023).
Doanya
Doa saat itikaf di malam Lailatul Qadar adalah amalan yang sangat dianjurkan untuk meraih keberkahannya. Di momen yang lebih baik daripada 1000 bulan ini, umat muslim yang berdoa pasti akan dikabulkan oleh Allah SWT.
Seperti yang diriwayatkan dalam hadis Ibnu Majah, "Dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah menjelaskan berkaitan dengan orang yang beritikaf: "Ia berdiam diri dari dosa-dosa dan dialirkan baginya kebaikan seperti orang yang melakukan semua kebaikan."
Mulailah itikaf dengan membaca niat. Ini doa niat itikaf yang dimaksudkan:
نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu an i’tikafa fi hadzal masjidi sunnatal lillaahi ta’ala
Artinya: “Saya niat berdiam diri di dalam masjid, sunah karena Allah ta’ala.”
Orang yang melakukan Itikaf dianjurkan untuk mengucapkan status itikaf apakah fardu karena dinazarkan atau sunnah. Ini syarat:
- Beragama Islam
- Berakal sehat
- Bebas dari hadas besar
Itikaf merupakan ibadah yang mengharuskan seseorang untuk berdiam diri di masjid atau rumah, semata-mata untuk beribadah kepada Allah SWT. Rasulullah SAW menunaikannya di 10 malam terakhir bulan Ramadhan.
“Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa beri’tikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari)
Ketika beritikaf, umat muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak bacaan doa, seperti salah satunya doa itikaf. Ini doa itikaf yang diiriwayatkan oleh Imam Bukhari:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ
Allahumma inni as'aluka ridhaaka wal jannah, wa a'udzu bika min sakhatika wan naar
Artinya: "Ya Allah, aku memohon ridha-Mu dan surga-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu dari kemurkaan-Mu dan api neraka."
Itikaf adalah ibadah yang bukan hanya sekadar berdiam diri di masjid atau rumah, tetapi juga mencakup berbagai macam aktivitas ibadah, seperti membaca Al-Quran, berdzikir, berdoa, dan melakukan shalat sunnah.
Advertisement
Dzikirnya
Ketika melakukan itikaf di malam Lailatul Qadar, sebagaimana dijelaskan sebelumnya, dianjurkan untuk memperbanyak doa dan dzikir. Tujuan utamanya adalah meraih kemuliaan dan keridaan Allah SWT.
1. أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ
Astagfirullahal Adziim
Artinya: "Aku memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung."
Mulailah dzikir saat itikaf dengan membaca istigfar sebanyak tiga kali.
2. اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ، تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
Allahumma antas salaam wa minkas salaam tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam
Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah. (3x) Ya Allah, Engkau Maha Sejahtera,dan dari-Mu kesejahteraan. Mahasuci Engkau, wahai Rabb Pemilik keagungan dan kemuliaan.”
Ini dzikir saat itikaf di malam Lailatul Qadar yang dibaca setelah membaca istigfar tiga kali.
3. سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ، وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ الله، وَاللهُ أَكْبَرُ
Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar
Artinya: “Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah Maha Besar.”
Kemudian, membaca dzikir berupa tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir sebanyak 33 kali dengan lafal sebagaimana dijelaskan.
4. اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّيْ
Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, dan Engkau senang memberi ampun, maka ampunilah aku."
Terakhir, membaca dzikir itikaf tersebut semata untuk memohon ampunan kepada Allah SWT dan memohon keridaannya.
Dalam risalah Imam al-Ghazali berjudul al-Adab fid Din dalam Majmu'ah Rasail al-Imam al-Ghazali (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah) halaman 435, disebutkan cara iktikaf di masjid dan rumah untuk adab ada delapan.
Artinya:
"Adab iktikaf, yakni: terus menerus berdzikir, penuh konsentrasi, tidak bercakap-cakap, selalu berada di tempat, tidak berpindah-pindah tempat, menahan keinginan nafsu, menahan diri dari kecenderungan menuruti nafsu dan menaati Allah azza wa jalla."
Begini adab itikaf yang dimaksudkan:
- Berdoa
- Membaca dzikir
- Bersalawat kepada Nabi Muhammad SAW
- Membaca Al-Qur’an ataupun Hadis
- Jangan menyibukkan diri dengan perkataan dan perbuatan tidak bermanfaat
- Mengharap rida dari Allah SWT disertai niat yang bersih
- Sedikit makan, minum, dan tidur agar lebih khusyuk
- Menjaga kebersihan dan kesucian diri serta tempat itikaf
Diriwayatkan dalam Hadis Baihaqi, Rasulullah bersabda, "Barang siapa iktikaf 10 hari di dalam bulan Ramadan maka (dapat pahala) seperti orang yang dua kali haji dan dua kali umrah."