Mata Uang Negara Vietnam Adalah Dong, Kenali Keunikan dan Sejarahnya

Mata uang negara Vietnam adalah dong.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 11 Apr 2023, 15:05 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2023, 15:05 WIB
Mata Uang Dongs, Vietnam
Salah satu mata uang sampah di dunia (foto: therichest.com)

Liputan6.com, Jakarta Mata uang Negara Vietnam adalah dong Vietnam. Mata uang ini diperkenalkan pada tahun 1978 dan digunakan sebagai pengganti mata uang sebelumnya, piastre Indochina Prancis. Sejak pengenalan dong Vietnam, beberapa perubahan dilakukan pada desain dan denominasi uang kertas dan koin. Pada saat itu, uang kertas pertama yang dikeluarkan terdiri dari denominasi 5, 10, 20, dan 50 dong.

Mata uang Negara Vietnam adalah dong, di mana denominasi uang kertas di Vietnam mencakup 100, 200, 500, 1000, 2000, 5000, 10000, 20000, 50000, 100000, 200000, dan 500000 dong. Meskipun Vietnam mengadopsi sistem ekonomi pasar sejak tahun 1986, dong Vietnam tetap menjadi mata uang resmi negara dan terus digunakan dalam transaksi bisnis dan perdagangan di seluruh negara.

Secara umum, nilai tukar dong Vietnam relatif stabil dan tergantung pada kekuatan ekonomi negara. Pada tahun 2021, nilai tukar dong Vietnam adalah sekitar 23.000 dong untuk 1 dolar AS. Selain itu, Vietnam juga memiliki beberapa aturan terkait penggunaan mata uang asing, seperti dolar AS dan euro. Penggunaan mata uang asing hanya diizinkan dalam transaksi bisnis tertentu, dan harus dilakukan melalui bank yang ditunjuk oleh pemerintah.

Berikut ini mata uang Negara Vietnam adalah dong yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, (11/4/2023). 

Keunikan Mata Uang Vietnam

[Bintang] Empat mata uang paling murah sedunia
Ilustrasi Dongs Vietnam | Via: tuoitrenews.vn

1. Desain Uang Kertas yang Menarik

Desain uang kertas Vietnam memperlihatkan gambar-gambar seperti tokoh sejarah, objek budaya, tempat wisata, dan flora dan fauna Vietnam. Beberapa contoh gambar pada uang kertas Vietnam antara lain gambar Ho Chi Minh (pendiri Republik Demokratik Vietnam), gambar situs kuno My Son, gambar kura-kura yang merupakan simbol keberuntungan, dan gambar bunga Teratai.

Selain itu, beberapa uang kertas Vietnam menggunakan teknologi anti-palsu untuk mencegah pembuatan uang palsu. Teknologi tersebut antara lain penggunaan benang keamanan, gambar-gambar hologram, dan tinta khusus yang berubah warna ketika terkena cahaya.

2. Penggunaan Pecahan yang Besar

Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Vietnam telah mengeluarkan uang kertas dengan pecahan yang lebih besar, seperti 500.000 dong dan 1.000.000 dong. Hal ini dilakukan untuk memudahkan transaksi besar dan mengurangi penggunaan uang kertas dalam jumlah besar.

Sebelumnya, uang kertas Vietnam memiliki pecahan maksimal 500.000 dong, yang membuat transaksi besar harus menggunakan uang kertas dalam jumlah yang banyak. Namun, dengan adanya uang kertas 500.000 dong dan 1.000.000 dong, transaksi besar dapat dilakukan dengan lebih mudah dan efisien.

3. Ketergantungan pada Dolar AS

Meskipun pemerintah Vietnam telah mengambil langkah-langkah untuk memperkuat nilai dong Vietnam, mata uang ini masih bergantung pada dolar AS. Banyak transaksi di Vietnam masih menggunakan dolar AS sebagai mata uang yang diterima, terutama di sektor perdagangan internasional.

Hal ini disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti kepercayaan investor yang lebih tinggi pada dolar AS, ketidakstabilan nilai tukar dong Vietnam, dan keterbatasan penggunaan dong Vietnam di negara-negara lain. Namun, pemerintah Vietnam terus berusaha untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS dengan meningkatkan perdagangan dengan negara-negara lain dan memperkuat sistem perbankan lokal.

4. Tidak Digunakan di Luar Vietnam

Dong Vietnam hanya digunakan di Vietnam, dan tidak dapat digunakan di negara-negara lain. Hal ini membuat penggunaan dong Vietnam terbatas pada transaksi yang dilakukan di Vietnam saja.Meskipun demikian, beberapa toko dan restoran di daerah perbatasan antara Vietnam dan negara-negara tetangga seperti Kamboja, Laos, dan Tiongkok menerima pembayaran dalam dong Vietnam. Namun, penggunaan dong Vietnam di luar Vietnam masih terbatas dan sulit ditemukan.

5. Kelemahan Nilai Tukar

Dong Vietnam memiliki nilai tukar yang relatif rendah dibandingkan dengan mata uang negara lain, seperti dolar AS atau yen Jepang. Nilai tukar yang rendah ini dapat mempengaruhi daya beli masyarakat Vietnam, dan menurunkan nilai ekonomi negara. 

Meskipun pemerintah Vietnam telah berusaha untuk memperkuat nilai dong Vietnam dengan berbagai upaya, seperti stabilisasi harga dan mengurangi inflasi, nilai tukar dong Vietnam masih terus mengalami fluktuasi. Hal ini dapat memengaruhi daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi negara.

Daftar Nama Mata Uang di Negara ASEAN dengan Sejarahnya

Ilustrasi Mata Uang Negara
Mata uang dari berbagai negara (Sumber Freepik)

Brunei - Dolar Brunei (BND)

Dolar Brunei pertama kali diperkenalkan pada tahun 1967, sebagai pengganti dolar Malaya dan British Borneo. Sebelumnya, Brunei menggunakan dolar Malaya dan British Borneo sebagai mata uang resmi.

Dolar Brunei adalah mata uang yang sangat stabil dan bernilai tinggi, dan dianggap sebagai salah satu mata uang terkuat di dunia. Dolar Brunei juga sering digunakan dalam perdagangan internasional dan diakui secara global.

Kamboja - Riel Kamboja (KHR)

Riel Kamboja pertama kali diperkenalkan pada tahun 1953, tetapi kemudian digantikan oleh piastre Indochina Prancis pada tahun 1955. Riel Kamboja kembali diperkenalkan sebagai mata uang resmi pada tahun 1980 setelah jatuhnya rezim Khmer Merah.

Mata uang ini memiliki nilai tukar yang relatif rendah dan sering digunakan bersama dengan dolar AS. Pada 2019, Riel Kamboja dicetak ulang dengan denominasi baru dan lebih besar sebagai upaya untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat pada mata uang lokal.

Indonesia - Rupiah Indonesia (IDR)

Rupiah Indonesia pertama kali diperkenalkan pada tahun 1946, sebagai pengganti gulden Hindia Belanda. Meskipun mengalami fluktuasi nilai tukar yang cukup besar pada tahun-tahun sebelumnya, saat ini rupiah Indonesia relatif stabil dan digunakan dalam transaksi bisnis dan perdagangan di seluruh negara.

Rupiah Indonesia adalah mata uang yang paling sering digunakan di ASEAN dan merupakan salah satu mata uang terbesar di Asia.

Laos - Kip Laos (LAK)

Kip Laos pertama kali diperkenalkan pada tahun 1952 sebagai pengganti piastre Indochina Prancis. Sejak saat itu, kip Laos telah mengalami beberapa perubahan denominasi dan desain. Kip Laos memiliki nilai tukar yang relatif rendah dan sering digunakan bersama dengan dolar AS.

Meskipun demikian, pemerintah Laos telah mengambil langkah-langkah untuk memperkuat nilai kip Laos, dan mengurangi penggunaan mata uang asing.

Malaysia - Ringgit Malaysia (MYR)

Ringgit Malaysia pertama kali diperkenalkan pada tahun 1967, sebagai pengganti dolar Malaya dan British Borneo. Sejak saat itu, ringgit Malaysia telah mengalami beberapa perubahan denominasi dan desain.

Mata uang ini digunakan dalam transaksi bisnis dan perdagangan di seluruh negara, dan sering dianggap sebagai salah satu mata uang terkuat di Asia Tenggara. Selain itu, ringgit Malaysia juga sering digunakan sebagai mata uang cadangan di Asia.

Myanmar - Kyat Myanmar (MMK)

Ilustrasi Kehidupan (Foto: Charity photography Vietnam/Pexels.com)
Ilustrasi Kehidupan (Foto: Charity photography Vietnam/Pexels.com)

Kyat Myanmar pertama kali diperkenalkan pada tahun 1952, sebagai pengganti rupee India. Sejak saat itu, kyat Myanmar telah mengalami beberapa perubahan denominasi dan desain. Kyat Myanmar memiliki nilai tukar yang relatif rendah dan sering digunakan bersama dengan dolar AS. Namun, pada tahun 2019, pemerintah Myanmar mengeluarkan uang kertas baru dengan denominasi yang lebih besar sebagai upaya untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat pada mata uang lokal.

Filipina - Peso Filipina (PHP)

Peso Filipina pertama kali diperkenalkan pada tahun 1852 sebagai pengganti real Spanyol. Mata uang ini telah mengalami beberapa perubahan denominasi dan desain sejak itu. Peso Filipina sering digunakan dalam transaksi bisnis dan perdagangan di seluruh negara, dan dianggap sebagai salah satu mata uang stabil di Asia. Selain itu, peso Filipina juga sering digunakan sebagai mata uang cadangan di Asia.

Singapura - Dolar Singapura (SGD)

Dolar Singapura pertama kali diperkenalkan pada tahun 1967 sebagai pengganti dolar Malaya dan British Borneo. Sejak saat itu, dolar Singapura telah menjadi salah satu mata uang terkuat di dunia dan sering dianggap sebagai salah satu mata uang cadangan global. Mata uang ini digunakan dalam transaksi bisnis dan perdagangan di seluruh negara dan diakui secara global.

Thailand - Baht Thailand (THB)

Baht Thailand pertama kali diperkenalkan pada tahun 1857 sebagai pengganti tical Siam. Mata uang ini telah mengalami beberapa perubahan denominasi dan desain sejak itu. Baht Thailand adalah mata uang yang stabil, dan sering digunakan dalam perdagangan internasional. Selain itu, baht Thailand juga sering digunakan sebagai mata uang cadangan di Asia.

Vietnam - Dong Vietnam (VND)

Dong Vietnam pertama kali diperkenalkan pada tahun 1946, sebagai pengganti piastre Indochina Prancis. Mata uang ini telah mengalami beberapa perubahan denominasi dan desain sejak itu. Dong Vietnam memiliki nilai tukar yang relatif rendah dan sering digunakan bersama dengan dolar AS. Namun, pemerintah Vietnam telah mengambil langkah-langkah untuk memperkuat nilai dong Vietnam dan mengurangi penggunaan mata uang asing.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya